DIET MONO, KONSUMSI SATU JENIS MAKANAN SEPANJANG HARI, APAKAH SEHAT?

adies, dalam diet penurunan berat badan diperlukan pengurangan asupan kalori dan mengurangi konsumsi beberapa jenis makanan yang dianggap bisa menyebabkan kenaikan berat badan seperti makanan tinggi kalori, makanan berlemak, dan makanan atau minuman tinggi gula. Namun, tahukah kamu kalau ada diet, dimana kamu hanya mengonsumsi satu jenis makanan saja sepanjang hari untuk menurunkan berat badan? Diet ini dikenal dengan ‘Diet Mono’, diet ini dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan dengan cepat. Benarkah demikian?

Apa itu Diet Mono?

Diet mono atau dikenal juga dengan diet monotrofik, merupakan pola makan sederhana dimana kamu hanya makan satu jenis atau satu kelompok makanan tertentu selama beberapa hari atau minggu. Diet ini mulai populer di tahun 2016 ketika pesulap Penn Jillette menerbitkan buku, “Presto! How I Made Over 100 Pounds Disappear and Other Magical Tales”. Dalam bukunya, Jillette menyebutkan keberhasilannya menurunkan berat badan berkat diet mono yang dijalaninya selama 2 minggu. Selama 14 hari, Jillette mengklaim bahwa dia tidak makan apa-apa selain kentang (sekitar 5x sehari). Kemudian, dia mulai makan buah-buahan, sayuran, dan beberapa biji-bijian.

Bagaimana Menerapkan Diet Mono?

Ada beberapa jenis diet mono dan penerapannya pun beragam. Salah satu variasi yang paling umum ialah dimana kamu hanya makan satu jenis makanan untuk setiap kali makan, seperti kentang, apel, atau telur. Ada pula yang mengonsumsi beberapa jenis makanan namun masih dalam satu kelompok makanan, seperti hanya makan daging, buah-buahan, atau sayuran.

Tidak ada pedoman khusus untuk menjalani diet ini dan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Namun, sebagian besar pengikut diet ini menjalani diet mono selama 1 – 2 minggu untuk menurunkan berat badan. Setelah itu, baru diperkenalkan kembali makanan lainnya secara bertahap seperti sup, salad, dan smoothie, sebelum akhirnya kembali ke pola diet sehat dan seimbang.

Baca :   Antara Bebas Gula dan Tanpa Penambahan Gula, Sama atau Beda Ya?

Hampir semua makanan bisa dimasukkan ke dalam diet ini, beberapa makanan yang paling umum dimasukkan ke dalam diet mono, di antaranya seperti kentang, apel, telur, pisang, susu, buah pir, semangka, cokelat, jeruk bali. Sementara untuk kelompok makanan yang biasa dikonsumsi seperti daging, buah-buahan, sayuran, dan polong-polongan.

Adakah Manfaat Diet Mono dan Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?

Menurut para ahli diet ini tidak memberikan manfaat apapun selain pola diet yang sangat sederhana.  Justru sebaliknya, diet ini membawa banyak dampak negatif bagi kesehatan dan bukanlah metode yang aman atau berkelanjutan untuk menurunkan berat badan.

Meskipun bagi kebanyakan orang, hanya mengonsumsi satu jenis makanan per hari bisa menyebabkan penurunan asupan dan penurunan berat badan. Namun, penurunan berat badan ini tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi dan seberapa banyak makanan tersebut dikonsumsi. Misalnya, jika kamu hanya makan makanan rendah kalori seperti sayuran, kamu cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori atau bahkan terlalu sedikit, yang bisa menyebabkan penurunan berat badan. Sebaliknya, jika kamu makan makanan tinggi kalori dalam jumlah besar seperti cokelat, berat badanmu mungkin bisa bertambah.

Sejauh ini, belum ada penelitian mengenai apakah diet mono efektif menurunkan berat badan atau tidak. Sekalipun diet ini bisa menyebabkan penurunan berat badan, faktanya berat badan yang hilang tersebut berasal dari kehilangan cairan tubuh. Penurunan berat badan yang dihasilkan dari diet ini umumnya hanya bersifat sementara, sebab berat badan kemungkinan besar akan kembali naik setelah kamu kembali menerapkan pola makan normal.

Baca :   Alternatif Sehat Menyiasati Junk Food Cravin

Diet mono tergolong diet yang ekstrem. USDA merekomendasikan asupan harian sekitar 1.200 – 1.500 kalori per hari untuk menurunkan berat badan dan 2.000 kalori per hari untuk manajemen berat badan, tetapi jumlah ini bisa bervariasi berdasarkan usia, berat badan, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik. Sementara itu, sulit mendapatkan jumlah kalori yang sesuai dari satu makanan saja, sehingga membuat asupan kalorimu terlalu sedikit. Asupan kalori yang terlalu sedikit bisa menyebabkan metabolisme tubuh melambat dan menyebabkan kehilangan massa otot. Hal ini dapat mempersulit upaya kamu dalam menurunkan berat badan.

Selain itu, diet mono juga tidak sesuai dengan kaidah gizi seimbang. Kemenkes RI merekomendasikan kita untuk menerapkan diet sesuai gizi seimbang, dimana kita perlu mengonsumsi beragam jenis makanan untuk membantu memenuhi semua kebutuhan zat gizi kita setiap harinya. Karena tidak ada satupun makanan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, kecuali ASI. Sementara, diet mono hanya mengonsumsi satu jenis makanan atau satu kelompok makanan tertentu saja. Hal ini, tentu bisa membawamu ke risiko kekurangan gizi. Seperti ketika kamu hanya makan pisang, mungkin kamu tidak mendapatkan cukup protein, lemak sehat, zat besi, kalsium, dan vitamin A serta vitamin B12. Demikian pula, ketika kamu hanya makan daging, ikan, atau ayam, kamu mungkin akan kekurangan zat gizi penting seperti vitamin C, serat, dan antioksidan.

Kurangnya asupan kalori dan zat gizi ini bisa menyebabkan kamu merasa lelah, lapar, dan lemah. Selain itu, Kekurangan zat gizi juga bisa membawamu mengalami risiko seperti gangguan fungsi kekebalan tubuh, anemia, osteoporosis, dan penyakit kronis lainnya. Maka dari itu, penting untuk mengonsumsi beragam jenis makanan sesuai gizi seimbang.

Baca :   Kenali Neutropenic Diet atau Diet Rendah Bakteri

Selain itu, diet ini juga tidak memberikan rekomendasi aktivitas fisik, yang mana aktivitas fisik merupakan hal penting untuk mendukung diet penurunan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.

Ladies, itu dia seputar diet mono, pola diet dimana kamu hanya makan satu jenis atau satu kelompok makanan sepanjang hari selama beberapa hari atau minggu. Meskipun diet mono mungkin menyebabkan penurunan berat badan, tapi itu hanya bersifat sementara dan tidak cocok diterapkan jangka panjang. Selain itu, diet ini juga bisa membawamu mengalami risiko kekurangan gizi dan masalah kesehatan lainnya.

Jika kamu hendak menurunkan berat badan, maka lakukan pengurangan asupan kalori secara bertahap sekitar 500 – 1000 kalori. Jalani diet sesuai gizi seimbang dengan mengonsumsi beragam makanan dan melakukan olahraga secara teratur setidaknya 150 menit dalam seminggu.

Sumber:

Frey, M. (2021). What Is the Mono Diet?. [online] Tersedia di: <https://www.verywellfit.com/the-mono-diet-ways-to-make-it-healthy-4151587> [Diakses pada 13 Desember 2021].

Link, R. (2020). Mono Diet Review: Purpose, Benefits, and Side Effects. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/nutrition/mono-diet-review> [Diakses pada 13 Desember 2021].

Permenkes RI No. 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang

U.S. Department of Health and Human Services and U.S. Department of Agriculture. 2020–2025 Dietary Guidelines for Americans. Ninth Edition.  

Artikel Lainnya