Ladies, apakah kamu termasuk orang yang rutin menimbang berat badanmu setiap hari? Jika demikian, mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa ya berat badan bisa naik turun dari hari ke hari? Apakah fluktuasi berat badan harian ini normal?
Fluktuasi berat badan yang kamu alami setiap harinya bisa disebabkan oleh beberapa hal. Mungkin kamu menikmati banyak makanan sebelum tidur yang menyebabkan kenaikan berat badan, atau melakukan olahraga yang menyebabkan kamu mengeluarkan banyak keringat dan mengakibatkan penurunan berat badan. Serta beberapa alasan lainnya yang menyebabkan fluktuasi berat badan dari hari ke hari.
Jika kamu sedang menjalani diet penurunan berat badan, mungkin kamu berpikir bahwa perubahan berat badan yang kamu alami mungkin berasal dari kehilangan atau penambahan massa lemak. Itu bisa saja, tapi ada banyak faktor lain yang turut memengaruhi berat badanmu dari hari ke hari.
Faktor Penyebab Perubahan Berat Badan Harian
Dilansir dari Verywell Fit, Ahli Endokrinologi, Kathleen Wyne, MD mengatakan bahwa perubahan berat badan sekitar 5 pon (2,3 kg) setiap harinya merupakan hal yang normal dan umum bagi kebanyakan orang. Lantas apa saja faktor yang menyebabkan fluktuasi berat badan harian ini?
Berikut ini beberapa faktor yang mungkin menyebabkan berat badanmu berubah setiap harinya.
- Kelebihan asupan natrium
Konsumsi makanan tinggi garam (natrium) bisa menyebabkan retensi (penumpukkan) cairan. Adanya penumpukkan cairan ini turut menambah berat badanmu. Mungkin banyak dari kita tidak terlalu sering menggunakan tambahan garam di makanan, tapi garam juga bisa bersembunyi di makanan yang kita konsumsi, misalnya seperti pada makanan olahan atau makanan cepat saji. Kemenkes RI merekomendasikan agar kita membatasi asupan garam maksimal 1 sdt (5 g) setiap harinya. Untuk itu, kita perlu memperhatikan jumlah pemakaian garam dan kandungan garam di dalam makanan olahan yang kita konsumsi.
- Kelebihan konsumsi karbohidrat
Tak hanya asupan garam, kelebihan asupan karbohidrat juga bisa menyebabkan retensi cairan. Setiap gram karbohidrat yang kamu konsumsi, tubuhmu akan menahan air sekitar 3 g untuk menyimpan bahan bakar. Oleh karena itu, jika kamu mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti roti, pasta, dan sumber karbohidrat lainnya secara berlebihan, kemungkinan besar berat badanmu akan bertambah karena berat air. Selain itu, banyak makanan karbohidrat olahan juga tinggi natrium. Untuk itu, kita perlu menjaga asupan karbohidrat agar tidak berlebihan. Kita perlu memenuhi asupan karbohidrat sekitar 45 – 65% dari total kebutuhan energi harian.
- Berat makanan dan minuman yang dikonsumsi dan berat limbah yang dikeluarkan
Terlepas dari kandungan kalori di dalam makanan atau minuman, setiap makanan atau minuman mempunyai berat tertentu yang bisa memengaruhi berat badanmu. Namun, bera itu tidak secara otomatis menempel di dalam tubuhmu. Makanan sehat dan air akan diproses dan melewati tubuh dengan cepat, sehingga tidak menimbulkan fluktuasi berat badan yang signifikan.
Kalori dalam makanan atau minuman yang kita konsumsi akan digunakan sebagai sumber energi atau atau disimpan sebagai cadangan energi nantinya. Sementara sisa-sisa makanan dari proses metabolisme akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai limbah, dalam bentuk keringat, urin atau feses. Limbah hasil metabolisme seperti keringat, urin, atau feses juga mempunyai berat. Pengeluaran limbah ini dapat menyebabkan sedikit penurunan berat badan.
- Olahraga
Berolahraga bisa membuatmu berkeringat. Jika kamu langsung menimbang setelah berolahraga, kamu mungkin akan melihat penurunan berat badan. Tetapi, jika kamu cukup terhidrasi, kamu mungkin tidak akan melihat penurunan berat badan langsung pada timbangan. Itu karena, air yang kamu minum menggantikan air yang hilang melalui keringat. Bagaimanapun, air tidak mengandung kalori dan tidak akan menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu. Sementara, olahraga mampu membakar kalori. Jadi, jika kamu membakar lebih banyak kalori daripada yang kamu makan dan minum, kamu akan kehilangan berat badan.
- Penggunaan obat tertentu
Beberapa obat bisa menyebabkan tubuh menahan air, meningkatkan nafsu makan, atau memengaruhi metabolisme tubuh. Obat-obatan ini di antaranya termasuk obat untuk diabetes, hipertensi, antidepresan, kejang atau migrain. Jika kamu merasa berat badanmu bertambah setelah mengonsumsi obat-obat ini, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mungkin kamu memerlukan obat lain atau membuat perubahan pola makan dan aktivitas fisik.
- Siklus menstruasi
Siklus menstruasi bisa menyebabkan tubuhmu menahan lebih banyak air selama waktu-waktu tertentu dalam sebulan, yang mengakibatkan sedikit kenaikan berat badan. Retensi cairan mencapai puncaknya pada hari pertama menstruasi. Berat badanmu akan kembali seperti biasanya dalam beberapa hari dari awal siklus menstruasi kamu.
- Konsumsi alkohol
Alkohol merupakan diuretik, jadi ada kemungkinan kamu bisa melihat penurunan berat badan langsung jika kamu lebih banyak buang air kecil dari biasanya. Akan tetapi hal ini juga bisa menyebabkan terganggunya keseimbangan cairan di dalam tubuh, akibatnya tubuh akan menahan cairan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Belum lagi, biasanya saat minum alkohol juga diiringi dengan konsumsi makanan tinggi garam yang bisa menyebabkan retensi air. Alhasil, besar kemungkinan kamu melihat kenaikan berat badan pada timbangan.
Ladies, ada banyak alasan mengapa berat badan kamu naik turun setiap harinya. Sebagian besar perubahannya dikaitkan dengan perubahan berat air dan fungsi normal tubuh. Selain itu, kamu juga tidak bisa berpatokan hanya pada angka berat badan pada timbangan saja ladies, karena berat badanmu juga dipengaruhi faktor lain seperti komposisi tubuh yang menyusunnya, termasuk massa lemak, massa otot, massa tulang, dan cairan tubuh.
Penurunan berat badan yang baik berasal dari kehilangan massa lemak. Untuk itu, penting bagi kamu untuk mengetahui berat yang hilang apakah berasal dari kehilangan air atau lemak. Penurunan berat badan karena kehilangan air umumnya hanya bersifat sementara dan akan kembali lagi saat tubuhmu cukup terhidrasi. Kemudian, ketika berat badanmu bertambah, jangan langsung panik ya. Coba periksa massa ototmu, sebab bisa jadi itu karena penambahan massa otot. Kamu bisa mengetahui komposisi tubuhmu dengan menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) atau Smart Scale Body Composition.
Sebaiknya timbang berat badanmu di satu waktu yang sama setiap kali menimbang. Direkomendasikan untuk menimbang berat badan setelah kamu bangun tidur dan buang air besar maupun kecil. Serta gunakan timbangan yang sama setiap kali menimbang. Selain itu, gunakan pakaian seminimal mungkin atau tanpa berpakaian saat menimbang. Ini akan membantumu mengetahui berat badanmu yang sesungguhnya.
Sumber:
Frey, M. (2020). Is Weight Fluctuation Normal?. [online] Tersedia di: <https://www.verywellfit.com/why-does-weight-change-day-to-day-4100012> [Diakses pada 21 Desember 2021].
Kemenkes RI. (2019). Penting, Ini yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak. [online] Tersedia di: <https://promkes.kemkes.go.id/penting-ini-yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-konsumsi-gula-garam-dan-lemak> [Diakses pada 21 Desember 2021].
Mayo Clinic. (2020). Carbohydrates: How carbs fit into a healthy diet. [online] Tersedia di: <https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/carbohydrates/art-20045705> [Diakses pada 21 Desember 2021].
Silver, N. (2018). Is Weight Fructuation Normal?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/health/weight-fluctuation> [Diakses pada 21 Desember 2021].