Girls, mungkin kamu pernah menjumpai dalam suatu hidangan terdapat bunga untuk mempercantik tampilan hidangan tersebut. Namun, tahukah kamu bahwa bukan hanya untuk mempercantik tampilannya saja, bunga tersebut juga selain bisa dimakan juga memberikan rasa dan warna yang unik pada hidangan.
Tidak semua bunga aman untuk dimakan girls, kecuali edible flower (bunga yang dapat dimakan). Bunga-bunga ini dapat disajikan dalam berbagai hidangan, termasuk salad, saus, minuman, bahkan camilan. Beberapa jenis bunga ini bahkan menawarkan sejumlah manfaat kesehatan.
Mau tahu apa saja jenis bunga yang dapat dimakan? Yuk simak ulasan berikut girls!
1. Kembang Sepatu (Hibiscus)
Tanaman kembang sepatu tumbuh di iklim tropis dan subtropis, serta banyak tersebar di seluruh dunia. Ada ratusan spesies tanaman kembang sepatu, namun varietas yang paling populer yang dapat dimakan ialah rosela atau Hibiscus sabdariffa.
Kembang sepatu memiliki bunga dengan diameter berukuran 15 cm, dan ada berbagai warna seperti merah, putih, kuning, dan merah muda. Bunga ini dapat dimakan langsung, tapi biasanya digunakan untuk teh, jamu, selai, atau salad.
Teh kembang sepatu diyakini bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kembang sepatu dapat membantu mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.
2. Dandelion
Dandelion memiliki ukuran yang kecil dengan diameter sekitar 2 – 4 cm, dan memiliki warna kelopak kuning terang. Dandelion mengandung senyawa tanaman yang memiliki sifat antioksidan kuat yang bermanfaat untuk kesehatan. Menariknya, bukan hanya bagian bunganya saja yang dapat dimakan. Setiap bagian tanaman ini, mulai dari akar, tangkai, hingga daunnya dapat dimakan. Bunga ini dapat dimakan mentah, atau bisa juga dijadikan campuran salad, ataupun digunakan untuk membuat jeli.
3. Lavender
Lavender merupakan bunga yang berasal dari Amerika bagian utara dan Mediterania. Bunga berwarna violet ini memiliki ukuran yang kecil. Lavender dikenal karena memiliki aroma yang khas, yang diyakini memiliki efek menenangkan. Tak heran, banyak aroma terapi dengan aroma lavender. Bukan hanya itu, warna dan aromanya, menjadikan bunga ini cocok digunakan dalam berbagai macam hidangan. Lavender biasanya ditambahkan ke dalam minuman manis, teh herbal, bumbu, ataupun rempah. Rasanya cocok dipadukan dengan bahan manis dan gurih, seperti jeruk, beri, rosemary, dan cokelat. Saat ingin menambahkan bunga ini pada masakan atau minuman, sebaiknya mulai dengan jumlah kecil, dan tambahkan perlahan sampai kamu mencapai rasa yang diinginkan. Sebab, jika kamu menambahkannya sekaligus, rasanya akan terlalu kuat.
4. Nasturtium
Nasturtium merupakan salah satu bunga yang paling sering dan paling banyak dikonsumsi. Bukan hanya bunganya saja, daunnya juga dapat dikonsumsi. Bunga berbentuk corong ini biasanya berwarna oranye terang, merah, atau kuning. Nasturtium kerap dijadikan sebagai hiasan kue atau dicampur ke dalam salad. Bunga ini memiliki rasa manis, dan setelah mekar akan terasa sedikit pedas. Nasturtium memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas dan mencegah peradangan.
5.Borage
Borage atau starflower memiliki bentuk menyerupai bintang dengan kelopak yang halus. Bunga ini biasanya berwarna biru, tetapi bisa juga berwarna putih atau merah muda. Bunga dan daunnya dapat dimakan. Bunga borage sering digambarkan memiliki rasa sedikit manis yang mengingatkan pada mentimun dan madu. Bunga ini bisa dikonsumsi secara langsung dalam kondisi segar, seperti dibuat salad atau hiasan untuk makanan penutup dan koktail, atau bisa juga dimasak ke dalam sup, saus, atau isian pasta. Dalam pengobatan herbal, bunga ini seringkali digunakan untuk mengobati penyakit ringan, seperti sakit tenggorokan atau batuk. Meskipun demikian, penelitian terkait khasiat bunga sebagai terapi medis masih langka, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.
6. Bunga Telang
Selanjutnya, mungkin kamu sudah tidak asing dengan bunga telang atau butterfly pea. Bunga telang merupakan tanaman yang berasal dari Asia. Bunga telang kaya akan antosianin, yang merupakan senyawa antioksidan yang memberikan warna biru pada bunga ini. Bunga berwarna biru ini seringkali dijadikan pewarna alami untuk makanan dan minuman. Bunga ini biasa diseduh menjadi teh herbal, dan seringkali dikombinasikan dengan bahan-bahan seperti serai, madu, dan lemon.
Bunga telang kaya akan senyawa antosianin yang dikenal sebagai ternatin, yang memberi warna cerah pada tanaman. Bukan hanya itu, ternatin juga dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah pertumbuhan sel kanker. Selain itu, juga mengandung beberapa antioksidan lainnya seperti kaemphferol, p-Coumaric acid, dan delphinidin-3,5-glucoside, yang dapat membantu melindungi tubuh terhadap penyakit, bahkan kanker.
7. Mawar
Bunga mawar merupakan salah satu bunga yang disukai banyak orang, karena aromanya dan kecantikannya. Ada lebih dari 150 spesies mawar dengan berbagai ukuran dan warna. Menariknya, semua jenis mawar ini bisa dimakan. Namun, mawar tidak semuanya memiliki rasa yang sama. Kamu bisa memilih mawar dari aromanya, jika aromanya harum, mungkin rasanya juga enak. Kelopak mawar memiliki rasa yang sangat aromatik, floral, dan sedikit manis.
Kelopak mawar dapat dimakan mentah secara langsung, dicampurkan ke dalam jus buah, atau diolah menjadi salad, serta dibuat teh. Kelopak mawar juga tinggi fitonutrien, senyawa tanaman dengan sifat antioksidan yang dapat membantu tubuh terhindar dari kanker. Bunga mawar juga memiliki efek anti-inflamasi. Konsumsi teh mawar dipercaya dapat membantu mengurangi nyeri haid (dysmenorrhea). Selain itu, juga bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan.
8. Bunga Labu
Tahukah kamu, kalau ternyata bunga dari tanaman labu bisa dimakan? Bukan hanya buah labunya saja, bunganya pun bisa dimakan girls. Bunga yang paling populer ialah dari zucchini. Bunga zucchini berwarna kuning cerah dengan bentuk menyerupai lonceng yang panjang dan bulat. Bunga ini bisa dimakan mentah secara langsung, atau bisa juga ditambahkan ke dalam salad. Kamu bisa mengonsumsi bunga labu jantan, agar kamu tetap bisa menikmati buah labu. Karena hanya bunga betina yang bisa berubah menjadi labu.
Tapi, bagaimana cara membedakan bunga jantan dan betina? Bunga jantan memiliki batang yang panjang dan tipis, biasanya tumbuh di sekitar tepi luar tanaman. Sementara bunga betina cenderung tumbuh lebih dekat ke pusat tanaman dan memiliki buah bulat kecil di dasar bunga di mana ia bertemu dengan batang. Bunga labu kaya akan serat, sumber vitamin A yang baik, dan sumber zat besi, kalium, vitamin C, kalsium, dan mengandung beta karoten yang baik.
9. Pansy
Tak hanya enak dipandang, pansy juga tak kalah enak untuk disantap. Pansy memiliki bunga berukuran kecil dengan diameter sekitar 5 – 8 cm. Bunga ini ada dalam banyak warna, tetapi yang paling umum yaitu warna ungu, biru, dan kuning. Pansy memiliki 5 kelopak yang saling tumpang tindih dengan area gelap di tengahnya menyerupai noda tinta.
Bunga ini memiliki rasa yang ringan, segar, dan manis. Variasi rasa bunga dapat berbeda tergantung pada jenisnya. Karena bunga ini memiliki banyak variasi warna dan tampilannya yang cantik, pansy seringkali digunakan sebagai tambahan dekoratif untuk hidangan penutup seperti kue, puding, dsb. Pansy juga dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang bermanfaat untuk mencegah stres oksidatif dan mengurangi peradangan.
10. Chamomile
Chamomile dikenal akan efeknya yang dapat menenangkan pencernaan dan telah sering digunakan untuk mengobati berbagai gangguan pencernaan, termasuk perut kembung, gangguan pencernaan, diare, mual, hingga muntah. Chamomile memiliki ukuran kecil dengan kelopak yang berwarna putih dan warna kuning di bagian tengahnya.
Bunga ini memiliki rasa yang sedikit manis dan beraroma. Selain sering digunakan sebagai teh, bunga chamomile juga dapat dijadikan sirup atau ditambahkan ke dalam makanan atau hidangan penutup. Chamomile diyakini memiliki sifat anti-inflamasi dan telah digunakan dalam obat-obatan alami sebagai peredam stres dan membantu meningkatkan kualitas tidur.
Girls, itulah beberapa jenis bunga yang dapat dimakan atau edible flower. Edible flower bukan hanya berkontribusi untuk mempercantik tampilan hidangan, tapi juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan karena kandungan antioksidan, vitamin dan mineral di dalamya.
Sumber:
Specialty Produce. (2021). Fresh Chamomile. [online] Tersedia di: https://specialtyproduce.com/produce/fresh_chamomile_8324.php
Hill, A. (2022). 11 Edible Flowers With Potential Health Benefits. [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/nutrition/edible-flowers
Link, R. (2021). What Is Butterfly Pea Flower, and Does It Aid Weight Loss?. [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/nutrition/butterfly-pea-flower-benefits
Wirngo, F., Lambert, M., & Jeppesen, P. (2016). The Physiological Effects of Dandelion (Taraxacum Officinale) in Type 2 Diabetes. The Review Of Diabetic Studies, 13(2-3), 113-131. doi: 10.1900/rds.2016.13.113
Serban, C., Sahebkar, A., Ursoniu, S., Andrica, F., & Banach, M. (2015). Effect of sour tea (Hibiscus sabdariffa L.) on arterial hypertension: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Journal of hypertension, 33(6), 1119–1127. https://doi.org/10.1097/HJH.0000000000000585
Lara-Cortés, E., Osorio-Díaz, P., Jiménez-Aparicio, A., & Bautista-Bañios, S. (2013). Contenido nutricional, propiedades funcionales y conservación de flores comestibles. Revisión [Nutritional content, functional properties and conservation of edible flowers. Review]. Archivos latinoamericanos de nutricion, 63(3), 197–208. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25362819/#:~:text=Edible%20flowers%20contribute%20to%20increasing,eventually%20beneficial%20to%20consumers’%20health.
WebMD. (2020). Rose Tea: Is It Good for You?. [online] Tersedia di: https://www.webmd.com/diet/rose-tea-good-for-you
Specialty Produce. (n.d). Macho Squash Blossoms. [online] Tersedia di: https://specialtyproduce.com/produce/Macho_Squash_Blossoms_6938.php#:~:text=Low%20in%20calories%20and%20sodium,calcium%20and%20contain%20beta%20carotene.
Gupta, S., Shankar, E., & Srivastava, J. (2010). Chamomile: A herbal medicine of the past with a bright future (Review). Molecular Medicine Reports, 3(6). doi: 10.3892/mmr.2010.377