APA SIH YANG DIMAKSUD PANGAN TAMBAHAN UNTUK OLAHRAGAWAN?

Ladies, buat kamu yang aktif berolahraga mungkin sudah tak asing lagi dengan produk Pangan Tambahan untuk Olahragawan. Tapi, apakah kamu tahu? Apa sih yang dimaksud Pangan Tambahan untuk Olahragawan itu?

Yuk kita simak ulasan lengkap berikut!

Mengenal Pangan Tambahan untuk Olahragawan

Pangan Tambahan untuk Olahragawan merupakan produk yang disajikan dalam bentuk makanan, bisa dalam bentuk cair, bubuk atau padat, atau bentuk lain yang sesuai. Terbuat dari bahan-bahan yang telah terbukti secara ilmiah aman dan memenuhi kecukupan gizi untuk membantu olahragawan atau kamu yang aktif berolahraga untuk mencapai performa yang optimal. Pangan Tambahan untuk Olahragawan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan kerja otot yang intensif selama berolahraga. 

Jenis Pangan Tambahan untuk Olahragawan

Ada 3 jenis Pangan Tambahan untuk Olahragawan, yaitu Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Karbohidrat, Berbasis Protein, dan Tinggi Energi Protein

1. Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Karbohidrat

Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Karbohidrat ini baik digunakan sebelum, selama, dan setelah latihan berkelanjutan berat. Bermanfaat untuk pembentukan energi dalam bentuk karbohidrat. Pangan Tambahan Olahraga Berbasis Karbohidrat harus memenuhi syarat, paling sedikit 90% kandungan energi bersumber dari karbohidrat, dan paling sedikit 15% berat produk bersumber dari karbohidrat.

Mengonsumsi Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Karbohidrat, dapat membantu menyediakan energi yang cukup selama berolahraga, dan juga membantu mengembalikan energi yang hilang setelah berolahraga dengan lebih cepat.

Karbohidrat yang kita konsumsi akan dicerna dan dipecah menjadi gula (glukosa), yang merupakan sumber energi utama untuk melakukan aktivitas fisik. Setelah diserap, glukosa kemudian akan diubah menjadi glikogen dan disimpan di hati dan jaringan otot. Glikogen inilah yang kemudian digunakan sebagai sumber energi untuk berolahraga. Setelah berolahraga tubuh mungkin akan kehilangan cadangan glikogen yang disimpan di otot. Karena itu, penting untuk memulihkan simpanan glikogen yang diperlukan tubuh untuk membentuk energi. Konsumsi makanan tinggi karbohidrat dapat membantu meningkatkan cadangan glikogen dan mengembalikan glikogen yang hilang setelah berolahraga. Kebutuhan karbohidrat dapat bervariasi tergantung pada durasi, frekuensi, dan intensitas latihan.

  • Olahraga intensitas ringan (30 menit/hari): 3 – 5 g/kg/hari.
  • Olahraga intensitas sedang (60 menit/hari): 5 – 7 g/kg/hari
  • Latihan ketahanan (endurance) (1 – 3 jam/hari): 6 – 10 g/kg/hari
  • Latihan ketahanan berat (extreme endurance) (> 4 jam/hari): 8 – 12 g/kg/hari

Jika kamu memiliki berat badan 56 kg dan kamu melakukan olahraga dengan intensitas ringan 30 menit per hari, maka kebutuhan karbohidrat kamu sekitar 168 – 280 g per hari. Produk ini cocok bagi kamu aktif berolahraga, terutama olahraga endurance dalam waktu lama. Karena produk ini menyediakan karbohidrat yang bisa menjadi simpanan glikogen untuk sumber energi selama kamu berolahraga, dan mampu mengembalikan glikogen yang terpakai dengan lebih cepat.

2. Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Protein

Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Protein digunakan untuk membantu melengkapi diet dengan sumber energi tinggi yang mungkin diperlukan selama latihan. Produk ini dapat digunakan sebelum, selama, atau setelah latihan berat berkelanjutan. Bermanfaat untuk membantu membangun massa otot.

Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Protein harus memenuhi syarat 15 – 30% kandungan energi bersumber dari protein, dan paling banyak 25% kandungan energi bersumber dari lemak.

3. Pangan Tambahan untuk Olahragawan Tinggi Energi Protein

Pangan Tambahan untuk Olahragawan Tinggi Energi Protein digunakan hanya untuk olahraga dengan kinerja otot besar, antara lain: binaraga, angkat besi, sprint (lari 100 m, dayung, renang), olahraga tarung, dan lain-lain. Pangan Tambahan untuk Olahragawan Tinggi Energi Protein ini harus memenuhi syarat-syarat seperti, energi bersumber dari protein sebesar 31 – 70%, energi bersumber dari lemak tidak lebih dari 25%, dan kandungan piridoksin (vitamin B6) tidak kurang dari 0,02 mg/g protein.

Konsumsi Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Protein dan Tinggi Energi Protein bermanfaat untuk membantu meningkatkan massa otot dan membantu pemulihan otot pasca berolahraga.

Ketika berolahraga, tubuh akan menggunakan simpanan energi dalam bentuk glikogen otot sebagai sumber energi dan menyebabkan cadangan energi berkurang, bahkan habis. Disamping itu, saat berolahraga jaringan otot akan dipecah dan mengakibatkan otot mengalami kerusakan. Otot membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua hari untuk memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak selama berolahraga. Konsumsi protein yang cukup dapat membantu memberikan tubuh bahan bakar untuk memperbaiki kerusakan jaringan otot tersebut dan membantu membangun massa otot. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi protein sebanyak 20 – 40 g (0,4 – 0,5 g/kg berat badan) baik sebelum maupun sesudah olahraga cukup untuk memaksimalkan pertumbuhan otot.

Buat ladies yang aktif berolahraga, terutama olahraga kekuatan bisa banget memilih Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Protein, dan untuk olahraga kekuatan yang lebih intens bisa pilih Pangan Tambahan untuk Olahragawan Tinggi Energi Protein. Ini akan membantu menyediakan kebutuhan protein yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki jaringan otot yang rusak dan membantu membangun massa otot. 

WRP memiliki produk dari kategori Active yang bisa menjadi pilihan kamu. Ada WRP Body Shape Chococinno dengan rasa yang lebih milky, yang merupakan Pangan Tambahan untuk Olahragawan Berbasis Protein. Dan ada juga yang lebih menyegarkan dan bisa jadi pilihan bagi kamu yang memiliki intoleransi laktosa, yaitu WRP Body Shape Red Berries, yang merupakan Pangan Tambahan untuk Olahragawan Tinggi Energi Protein. Keduanya juga dilengkapi dengan L-carnitine yang bermanfaat sebagai fat burner. Kamu bisa mengkonsumsinya dua kali sehari, yakni 1 jam sebelum dan 1 jam setelah berolahraga. Ini akan membantu menyediakan kebutuhan protein selama berolahraga. 

Sumber:

Aragon, A. A., & Schoenfeld, B. J. (2013). Nutrient timing revisited: is there a post-exercise anabolic window?. Journal of the International Society of Sports Nutrition10(1), 5. https://doi.org/10.1186/1550-2783-10-5 

Better Health Channel. (n.d). Sporting performance and food. [online] Tersedia di: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/sporting-performance-and-food#carbohydrates-are-essential-for-fuel-and-recovery

PERBPOM No. 24 Tahun 2020 Tentang perubahan Kedua Ats Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 1 Tahun 2018 tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus [online] Tersedia di: https://jdih.pom.go.id/download/product/1155/24/2020

Schoenfeld, B. J., Aragon, A., Wilborn, C., Urbina, S. L., Hayward, S. E., & Krieger, J. (2017). Pre- versus post-exercise protein intake has similar effects on muscular adaptations. PeerJ5, e2825. https://doi.org/10.7717/peerj.2825 

Yetman, D. (2021). 15 Proven Tips to Maximize Muscle Recovery. [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/health/muscle-recovery 

Artikel Lainnya