Ladies, konsumsi telur mentah di tengah pegiat gym sudah tidak asing terdengar. Namun beberapa orang masih meragukan keamananya karena dianggap mengandung bakteri berbahaya, seperti Salmonella. Maka dari itu, cara untuk menghindari bahaya ini adalah dengan memasaknya terlebih dahulu sampai matang sebelum dimakan. Di sisi lain telur mentah dianggap memiliki protein lebih banyak dibandingkan telur matang sehingga akan cepat dalam membangun otot, jadi pendapat manakah yang benar?
1. Kandungan Nilai Gizi
Faktanya kandungan gizi telur matang tidak jauh berbeda dengan telur mentah. Proses memasak memang dapat mengurangi kandungan nutrisi dalam telur seperti vitamin A, vitamin B, fosfor, kalium, dan antioksidan. Namun, proses memasak telur tidak membuat kandungan nutrisi tersebut banyak berkurang, sehingga nilai gizi pada telur matang tetap tinggi.
2. Penyerapan Protein
Protein dalam telur mentah ternyata hanya bisa diserap tubuh 50% saja dibandingkan telur rebus yang mencapai 90%. Hal tersebut karena suhu panas ketika memasak mengubah struktur protein pada telur sehingga lebih mudah dicerna tubuh. Agar telur tidak kehilangan banyak nutrisi, hindari masak telur terlalu lama dengan suhu tinggi. Masaklah dengan api sedang selama beberapa menit, lalu hidangkan begitu telur terlihat matang.
3. Penyerapan Biotin
Telur mengandung biotin atau vitamin B7 yang larut air. Fungsinya untuk produksi glukosa dan asam lemak, juga penting bagi ibu hamil. Kuning telur mengandung biotin sementara putih telurnya mengandung protein yang disebut avidin. Sayangnya, putih telur mentah justru mengikat biotin di usus. Akibatnya, penyerapannya menjadi kurang maksimal. Proses pemasakan pada telur matang akan menghancurkan avidin. Namun, bukan berarti bahaya makan telur mentah akan langsung membuat kamu kekurangan biotin. Perlu telur dalam jumlah sangat banyak, setidaknya 12 butir per hari serta dalam jangka waktu lama untuk bisa menyebabkan seseorang mengalami kekurangan biotin.
4. Keamanan
Sebenarnya telur mentah aman dikonsumsi selama kamu bisa mencegah potensi bahaya yang ditimbulkan seperti hindari membeli telur dalam kondisi retak dan kotor, mencuci dahulu bagian cangkang telur sampai bersih sebelum disimpan di lemari es, memastikan tidak ada serpihan cangkang telur yang masuk ke dalam mangkuk atau gelsa, telur mentah langsung dikonsumsi ketika dipecahkan dan cuci tangan sebelum dan sesudah memegang telur. Jika kita tidak bisa menangani potensi bahayatersebut maka kemungkinan telur tersebut akan terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. Gejala yang muncul bisa berupa kram perut, diare, mual, demam, hingga sakit kepala.
Ternyata manfaat telur lebih banyak jika kita mengonsumsinya dalam kondisi matang yah ladies. Sebenarnya konsumsi telur mentah atau matang itu tergantung dari preferensi setiap orang asalkan jika ingin dikonsumsi mentah, kita harus bisa menangkal potensi bahaya yang ada.
Tetap semangat menjalankan hidup sehat ya!
Sumber :
- Laitinen et al. 2006. Genetically engineered avidins and streptavidins. Cell Mol Life Sci. 63(24):2992-3017.
- Jaelani dkk. 2013. “Pengaruh Pengolahan Telur dengan Cara Pemasakan yang Berbeda terhadap Kadar Total”. Jurnal Poltekkes Semarang.
- Kolesterol Ldl, Kolesterol Hdl dan Trigliserida Serum kolesterol
- Adrian, K. (2020) Makan Telur Mentah, Aman atau Berbahaya? – Alodokter. Available at: https://www.alodokter.com/makan-telur-mentah-aman-atau-berbahaya (Accessed: 1 April 2021).