KONSUMSI MAKANAN TINGGI INDEKS GLIKEMIK PICU INSOMNIA?

Girls, mendapatkan tidur yang berkualitas sangat bermanfaat, bukan hanya untuk kesehatan tubuh, tapi juga untuk kesehatan mental. Mendapatkan tidur yang berkualitas membuat tubuh lebih sehat dan terhindar dari penyakit seperti diabetes, memperkuat sistem kekebalan tubuh, lebih fokus dan produktif dalam melakukan aktivitas. Namun, beberapa orang mungkin memiliki masalah tidur seperti insomnia.

Insomnia sendiri merupakan gangguan tidur yang umum terjadi, yang membuat penderitanya sulit untuk tertidur, atau bangun terlalu dini dan tidak dapat tidur kembali. Insomnia menyebabkan seseorang tidak bisa mendapatkan tidur yang berkualitas, yang tentunya bisa berdampak pada kesehatan. Tak hanya itu, kurang tidur juga dapat berdampak pada berkurangnya mood serta meningkatnya kecemasan.

Insomnia bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti minum minuman berkafein sebelum tidur, sibuk main gawai menjelang tidur, stres, efek samping obat, dan lain-lain. Namun, temuan baru-baru ini mengungkapkan bahwa konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan insomnia. Apakah benar demikian?

Sebelum mencari tahu lebih lanjut bagaimana konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi memengaruhi tidurmu, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan indeks glikemik.

Baca :   Tips Menghadapi Rasa Insecure Terhadap Tubuh (Body Insecurity)

Apa yang dimaksud dengan Indeks Glikemik?

Indeks glikemik (IG) merupakan nilai atau skala dari 1-100 yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat suatu makanan berkarbohidrat diubah menjadi glukosa di dalam tubuh atau seberapa cepat suatu maknaan menyebabkan gula darah seseorang meningkat.

Makanan yang mengandung indeks glikemik diklasifikasikan menjadi tiga, yakni:

  • Makanan dengan IG rendah (< 55)

Contoh: beras merah, gandum utuh, kacang kedelai, kacang merah, brokoli, wortel, apel, kurma, jeruk, pisang, susu dan produk susu.

  • Makanan dengan IG sedang (56-69)

Contoh: jagung manis, nanas, madu, ubi, labu, kacang almond

  • Makanan dengan IG tinggi (>70)

Contoh: nasi putih (IG: 73), roti tawar (IG: 75), kentang rebus (IG: 78), mie instant, sereal, cokelat, kue yang terbuat dari tepung, soda.

Tidak semua makanan memiliki indeks glikemik, contohnya daging dan lemak yang tidak mengandung karbohidrat di dalamnya.

Bagaimana Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi Picu Insomnia?

Apabila seseorang terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan IG yang tinggi, tentu hal ini akan berdampak pada peningkatan kadar gula darah. Kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu seperti sakit kepala, rasa haus yang meningkat dan kelelahan. Ketika kadar gula darah meningkat, ginjal melakukan kompensasi berlebihan dengan menyebabkan kamu buang air lebih sering. Pada malam hari, kondisi ini akan menyebabkan tidurmu terganggu. Apabila kondisi ini terjadi di malam hari tentu akan menyebabkan tidurmu terganggu.

Baca :   Penuhi Kebutuhan Serat Harian dengan Makan Sayur dan Buah Berikut Ini Yuk!

Selain itu, ketika terjadi lonjakan gula darah, tubuh akan bereaksi dan melepaskan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Akibatnya, penurunan gula darah pun terjadi, tetapi menyebabkan adanya pelepasan hormon adrenalin dan kortisol. Kadar hormon adrenalin dan kortisol yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan tidur.

Nah girls, setelah mengetahui konsumsi makanan tinggi indeks glikemik bisa picu insomnia, mari mulai dari sekarang kita lebih perhatikan pola makan dan pilihan menu makan sebelum tidur untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Sebaiknya hindari konsumsi makanan tinggi karbohidrat menjelang waktu tidur, setidaknya makan 2-3 jam sebelum kamu tidur. Selain itu, untuk mendapat tidur yang berkualitas perlu juga bagi kamu untuk menghindari konsumsi makanan lain yang bisa memicu insomnia seperti makanan yang mengandung kafein dan alkohol. Tetapkan waktu tidur yang teratur, rutin berolaraga, dan tenangkan pikiran.

Baca :   Mengapa Camilan Tinggi Serat Baik Dikonsumsi Saat Diet?

Sumber:

Healthline.com (2020). Glycemic Index: What It Is and How to Use It. [online] Tersedia di : <https://www.healthline.com/nutrition/glycemic-index#what-it-is> [Diakses pada 13 Agustus 2021].

Hellosehat.com. (2021). Benarkah Makanan dengan Kadar Indeks Glikemik Tinggi Bisa Picu Insomnia?. [online] Tersedia di: <https://hellosehat.com/pola-tidur/insomnia/makanan-indeks-glikemik-tinggi-insomnia/> [Diakses pada 12 Agustus 2021].

Hellosehat.com. (2021). Pentingnya Mengetahui Indeks Glikemik untuk Mengedalikan Gula Darah. [online] Tersedia di: <https://hellosehat.com/diabetes/tipe-2/indeks-glikemik/> [Diakses pada 13 Agustus 2021].

Mayoclinic.org. (2016). Insomnia. [online] Terssedia di: <https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/symptoms-causes/syc-20355167> [Diakses pada 13 Agustus 2021].

Sleepfoundation.org. (2020). Lack of Sleep and Diabetes. [online] Tersedia di: <https://www.sleepfoundation.org/physical-health/lack-of-sleep-and-diabetes> [Diakses pada 12 Agustus 2021].

Usd.ac.id. (2020). Tidur Berkualitas dan Kesehatan Psikologis. [online] Tersedia di: <https://usd.ac.id/pusat/p2tkp/tidur-berkualitas-dan-kesehatan-psikologis/> [Diakses pada 12 Agustus 2021].

Artikel Lainnya