Ladies, bicara terkait kolesterol tinggi, apa yang ada di benakmu? Mungkin makanan berlemak, meningkatnya risiko penyakit jantung, faktor usia, dll. Tahukah kamu kalau saat ini banyak mitos beredar terkait kolesterol yang tinggi dan sayangnya masih banyak pula yang mempercayai mitos-mitos tersebut. Supaya tidak salah kaprah lagi, yuk kita simak ulasan terkait mitos dan fakta kolesterol tinggi berikut ini!
Kapan Kolesterol Dikatakan Tinggi?
Kolesterol sebenarnya merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel di dalam tubuh, yang mana sekitar seperempat jumlahnya diproduksi oleh sel-sel hati. Namun kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko timbulnya masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Sehingga penting bagi kita untuk melakukan pemeriksaan kadar kolesterol darah, apalagi jika di dalam keluarga kita ada yang memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke. Kadar kolesterol darah total dikatakan normal apabila <200 mg/dL, agak tinggi jika berada di angka 200 – 239 mg/dL dan tinggi jika >240 mg/dL. Kolesterol total merupakan gabungan dari kolesterol baik, kolesterol jahat, dan trigliserida dalam setiap desiliter.
Mitos Seputar Kolesterol Tinggi
Mitos 1: Semua kolesterol buruk bagi kesehatan
Faktanya, tidak semua kolesterol buruk bagi kesehatan. Nyatanya, ada jenis kolesterol yang penting bagi kesehatan. Tubuh kita membutuhkan kolesterol untuk melakukan pekerjaan penting, seperti membuat hormon dan membangun sel. Kolesterol sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yakni sebagai berikut:
- LDL (low-density lipoprotein) atau disebut kolesterol jahat, membentuk sebagian besar kolesterol di tubuhmu. Kadar kolesterol LDL yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- HDL (high-density lipoprotein) atau disebut kolesterol baik, membawa kolesterol kembali ke hati untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh. kadar kolesterol HDL yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Ketika kadar kolesterol LDL terlalu tinggi, itu dapat menyebabkan penumpukan di dinding pembuluh darah yang menimbulkan plak. Penumpukan plak ini bisa mempersempit pembuluh darah, akibatnya aliran darah menjadi terganggu. Ketika aliran darah ke jantung tersumbat, dapat menyebabkan angina (nyeri dada) atau serangan jantung.
Mitos 2: Saya dapat merasakannya jika saya memiliki kolesterol tinggi
Faktanya, kolesterol darah yang tinggi seringkali tidak memiliki tanda atau gejala. Kamu mungkin tidak tahu bahwa kamu memiliki kadar kolesterol yang tinggi sampai semuanya terlambat, ketika kamu mengalami serangan jantung atau stroke. Itulah mengapa penting untuk memeriksakan kadar kolesterol darah setidaknya setiap 5 tahun sekali. Pastikan hasil pemeriksaan kadar kolesterolmu menunjukkan angka yang sehat seperti berikut ya:
- Kolesterol Total : < 200 mg/dL
- Kolesterol LDL : < 100 mg/dL
- Kolesterol HDL : ≥ 60 mg/dL
- Trigliserida : < 150 mg/dL
Mitos 3: Mengganti mentega dengan margarin membantu menurunkan kolesterol
Faktanya, belum tentu. Meskipun kandungan kolesterol di dalam margarin lebih rendah atau bahkan tidak ada dibanding mentega, Namun, margarin masih mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Bagaimanapun kedua jenis lemak ini bisa membuat kadar kolesterol meningkat. Sebagai gantinya, coba ganti cara pengolahan makanan kamu misalnya, direbus, kukus, atau dipanggang tanpa tambahan minyak, mentega atau margarin. Selain itu, perbanyak konsumsi makanan kaya serat seperti oat, kacang-kacangan, dan lemak sehat seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan. Konsumsi serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Mitos 4: Hanya orang yang kelebihan berat badan atau obesitas yang memiliki kolesterol tinggi
Faktanya, semua orang bisa mengalami kolesterol tinggi. Kelebihan berat badan dan obesitas memang membuat orang memiliki risiko lebih tinggi terkena kolesterol tinggi, tapi memiliki berat badan kurus belum tentu membuatmu terhindar dari risiko ini. Terlepas dari berapa berat badanmu, ada baiknya memeriksakan kadar kolesterol secara berkala.
Mitos 5: Tidak perlu mengatur pola makan dan aktivitas fisik, cukup konsumsi obat kolesterol saja
Faktanya, selain konsumsi obat kolesterol atau statin yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, kamu tetap perlu menjaga pola makan dan aktivitas fisikmu. Jalani diet sesuai Gizi Seimbang, batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, perbanyak konsumsi makanan kaya serat dan lemak tak jenuh. Lakukan aktivitas fisik secara teratur, setidaknya 150 – 300 menit setiap minggunya. Hindari pula kebiasaan merokok, sebab merokok bisa merusak pembuluh darahmu, mempercepat pengerasan arteri, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ladies, itulah beberapa mitos seputar kolesterol tinggi yang masih dipercaya banyak orang. Setelah mengetahui faktanya, semoga ladies tidak salah kaprah lagi yaa. Yuk mulai perhatikan kadar kolesterol darah dengan melakukan pemeriksaan setidaknya 5 tahun sekali! Konsultasi dengan dokter dan ahli gizi, terkait terapi obat dan gizi yang kamu perlukan. Terapkan selalu diet sesuai Gizi Seimbang dengan membatasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans, perbanyak serat dan lemak sehat, dan pastinya tetap aktif ya ladies!
Sumber:
Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Getting Your Cholesterol Checked. [online] Tersedia di: <https://www.cdc.gov/cholesterol/cholesterol_screening.htm> [Diakses pada 7 Maret 2022].
Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Cholesterol Myths and Facts. [online] Tersedia di: <https://www.cdc.gov/cholesterol/myths_facts.htm> [Diakses pada 7 Maret 2022].
P2PTM Kemenkes RI. (2018). Apa ittu Kolesterol? [online] Tersedia di: <http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/37/berapa-nilai-kolesterol-total-anda> [Diakses pada 7 Maret 2022].
P2PTM Kemenkes RI. (2018). Berapa Nilai Kolesterol Total Anda?. [online] Tersedia di: <http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/37/berapa-nilai-kolesterol-total-anda> [Diakses pada 7 Maret 2022].