Ladies, pernahkah kamu mendengar ungkapan bahwa apa yang kita makan akan memengaruhi perasaan kita? Ya, apa yang kita makan bisa memengaruhi perasaan kita, seperti misalnya ketika kita makan sesuatu di kala stres dan membuat perasaan kita menjadi jauh lebih baik.
Banyak orang menggunakan makanan sebagai coping mechanism untuk mengatasi perasaan seperti stres, kebosanan, kecemasan, atau bahkan untuk sekedar mendapatkan perasaan bahagia. Makanan ini seringkali disebut sebagai comfort food dan biasanya cenderung padat kalori. Perilaku makan untuk memenuhi kebutuhan emosional ini disebut sebagai emotional eating.
Meskipun hal ini bisa membantu meningkatkan perasaan dalam jangka pendek, namun menjadikan makanan sebagai coping mechanism seringkali menimbulkan perasaan bersalah dan penyesalan, bahkan dapat meningkatkan perasaan negatif.
Menjadikan makanan sebagai pelarian saat stress, seringkali membuat kita makan berlebihan. Bukannya menghilangkan stres, yang ada malah bertambah stresnya akibat berat badan bertambah.
Tentu ladies tak mau hal ini terjadi bukan? Maka dari itu untuk berdamai dengan stres, hindarilah menjadikan makanan sebagai coping mechanism. Bagaimana caranya? Cari tahu tipsnya dalam ulasan berikut yuk!
Ladies, sebelum mencari tahu lebih lanjut, yuk ketahui lebih dulu apakah kamu termasuk emotional eater?
Untuk mengetahuinya kamu bisa tanyakan pada diri kamu sendiri beberapa pertanyaan berikut:
- Apakah kamu makan lebih banyak saat merasa stres?
- Apakah kamu makan saat tidak lapar atau saat kamu kenyang?
- Apakah kamu makan agar merasa lebih baik (seperti untuk menenangkan diri saat sedih, marah, bosan, cemas, dll)?
- Apakah kamu menghadiahi diri sendiri dengan makanan?
- Apakah kamu secara teratur makan sampai kenyang?
- Apakah makanan membuat kamu merasa aman?
- Apakah kamu merasa tidak berdaya atau di luar kendali seputar makanan?
Menggunakan makanan sebagai coping mechanism ataupun reward, sebenarnya tidak selalu buruk. Boleh-boleh saja, asalkan masih dalam batas wajar. Yang tidak baik ialah ketika berlebihan. Ketika kita berlebihan dalam mengonsumsi makanan untuk mengatasi stres, yang ada malah kita akan masuk ke siklus emotional eating, yang membuat stres tidak berujung.
Tidak Melulu Makanan, Coping Mechanism Bisa Berupa Hal Lain Kok
Coping mechanism sendiri sebenarnya adalah strategi yang sering digunakan orang saat menghadapi stres dan/atau trauma untuk membantu mengelola emosi yang menyakitkan atau sulit. Orang mungkin menggunakan coping mechanism untuk mengatasi kemarahan, kesepian, kecemasan, atau depresi.
Coping mechanism sendiri terbagi menjadi 2 jenis, tergantung pada efeknya apakah menguntungkan atau merugikan, yaitu:
- Positif: berolahraga, bersosialisasi, melakukan hobi, meditasi, dsb
- Negatif: mabuk, menggunakan obat terlarang, binge eating (makan berlebihan), dsb
Ladies bisa menggunakan coping mechanism yang bersifat positif seperti contoh di atas. Selain bisa membantu mengatasi stres, coping mechanism yang positif juga bisa memberikan manfaat lain, seperti berolahraga yang juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, serta membantu dalam menurunkan dan menjaga berat badan. Bersosialisasi pun demikian, selain mengatasi stres, juga bisa mempererat hubungan dengan orang lain.
Ladies, ketika stres mulai melanda dan memicu kamu untuk makan, ingat bahwa keinginan makan itu hanya untuk memenuhi hasrat emosional kamu saja, bukan karena tubuh kamu butuh makanan. Jadi, jangan sampai berlebihan ya. Alihkan fokusmu saat stres ke hal-hal positif lainnya yang bisa membantu kamu meredakan stres.
Sumber:
Cleveland. (2020). The Psychology of Eating. [onlin[ Tersedia di: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10681-the-psychology-of-eating#:~:text=Many%20people%20use%20food%20as,even%20increase%20the%20negative%20feelings.
GoodTherapy. (2018). Coping Mechanism. [online] Tersedia di: https://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/coping-mechanisms#:~:text=Coping%20mechanisms%20are%20the%20strategies,maintain%20their%20emotional%20well%2Dbeing.
Help Guide. (n.d). Emotional Eating and How to Stop It. [online] Tersedia di: https://www.helpguide.org/articles/diets/emotional-eating.htm
Livingston, G. (2019). How to Stop Emotional Eating as a Coping Mechanism. [online] Tersedia di: https://www.psychologytoday.com/us/blog/never-binge-again/201907/how-stop-emotional-eating-coping-mechanism
Ongko, J. (2022). The Complete Guide to Sports Nutrition for Strength Training. Edisi Ketiga V2. Jakarta: APKI.