Awas, Jangan-Jangan Kamu Pelaku Body Shaming!

Awas, Jangan-Jangan Kamu Pelaku Body Shaming!

Ladies, siapa nih yang kerap menjadi sasaran body shaming? Atau jangan-jangan secara tidak sadar ladies sendiri telah melakukan body shaming?

Artikel kali ini akan membahas seputar body shaming dan bagaimana seharusnya menyikapinya. Yuk simak informasi lengkapnya ladies!

Apa yang Dimaksud Body Shaming?

Body shaming termasuk salah satu bentuk tindakan bullying dengan merendahkan atau mengkritik penampilan fisik seseorang. Bisa berupa komentar negatif, ejekan, atau tindakan merendahkan lainnya, dan seringkali berkaitan dengan berat badan, bentuk dan ukuran tubuh, atau penampilan fisik lainnya.

Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Body shaming dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental seseorang, di antaranya, yaitu:

  • Merasa rendah diri

Komentar negatif, ejekan, dan perilaku diskriminasi lainnya yang mungkin dialami seseorang sebagai bentuk body shaming dapat menimbulkan perasaan harga diri yang rendah. Seseorang dengan harga diri yang rendah seringkali merasa tidak berharga, merasa rendah diri dan tidak pantas mendapatkan kebahagiaan atau kesuksesan. Ini dapat menyebabkan timbulnya perasaan depresi dan kecemasan.

  • Citra tubuh negatif

Disaat seseorang terus-menerus menerima ujaran body shaming, tak jarang dari mereka mengembangkan citra tubuh negatif. Ia mungkin akan sering membandingkan dirinya dengan orang lain, merasa tidak puas akan penampilan fisik yang dimiliki, dan merasa tidak sesuai standar kecantikan yang ada di masyarakat. Citra tubuh negatif juga berkaitan dengan perilaku makan menyimpang atau eating disorder.

  • Gangguan Dismorfik tubuh

Harga diri yang buruk dan citra tubuh negatif yang sering dikaitkan dengan body shaming juga dapat menyebabkan gangguan dismorfik tubuh, yaitu kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan obsesi berlebihan terhadap penampilan fisik. Gangguan dismorfik tubuh juga dapat mendorong perilaku eating disorder dan menimbulkan masalah lainnya seperti depresi, kecemasan, dan isolasi sosial.

  • Depresi
Baca :   Tips Memilih Legging Olahraga yang Tepat

Body shaming juga dapat menyebabkan depresi, yang ditandai dengan perasaan putus asa, sedih, tidak berharga, dan tidak berdaya. Seseorang yang merasa depresi bahkan bisa saja melakukan atau memikirkan tindakan ekstrem seperti bunuh diri. Seperti hal yang pernah dialami aktris cantik tanah air, yaitu Ariel Tatum, ia mengaku pernah mengalami depresi sejak masih usia 13 tahun. Saat itu, dirinya yang masih remaja dan dikenal sebagai public figure kerap menjadi sasaran body shaming. Ia bahkan sempat melakukan percobaan bunuh diri. Beruntung saat itu ia masih bisa menguasai dirinya dan mencari bantuan psikolog.

  • Kecemasan

Orang yang mengalami body shaming juga bisa mengembangkan gangguan kecemasan. Mereka kerap merasa gelisah dan takut saat berada dalam situasi sosial, karena merasa khawatir akan pandangan orang-orang terhadap dirinya, merasa takut dihakimi dan dicemooh.

  • Eating disorder

Dapat mendorong perilaku eating disorder atau gangguan makan, seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, atau binge eating disorder. Mereka yang memiliki citra tubuh negatif, yang tidak puas akan bentuk tubuh dan penampilan fisiknya, bisa saja melakukan upaya-upaya untuk mengendalikan berat badan dengan cara yang tidak sehat, seperti diet ekstrem, olahraga berlebihan, memuntahkan makanan hingga penggunaan pencahar. Atau mungkin ada juga yang justru makan dalam jumlah yang sangat banyak dan sulit menahan dorongan untuk makan, serta diikuti perasaan malu, depresi, kesal, dan bersalah setelahnya, tanpa upaya kompensasi apapun untuk mengendalikan berat badannya.

  • Tindakan ektrem bunuh diri
Baca :   Terapi Self-Myofascial Release untuk Atasi Nyeri Otot

Dapat mendorong seseorang melakukan tindakan ektrem seperti bunuh diri, seperti yang dilakukan oleh Choi Sulli, mantan member girlgroup f(x). Ia diduga melakukan bunuh diri lantaran mengalami depresi berat akibat selalu menjadi sasaran cyberbullying. Banyak yang mengomentari bentuk, ukuran tubuh, dan penampilannya.

Hati-Hati dengan Ucapanmu, Bisa Jadi Body Shaming!

Beberapa pelaku body shaming mungkin sengaja mengejek atau merendahkan orang lain dengan tujuan mempermalukan atau membuatnya merasa malu. Tapi, beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan body shaming, dengan membuat candaan terkait penampilan fisik seseorang, menyuruh orang untuk melakukan diet padahal tidak diminta, mengomentari perubahan fisik atau berat badan seseorang, dan lain sebagainya.

Meskipun mungkin tidak bermaksud mengejek, tapi perilaku tersebut bisa mengarah pada body shaming. Ketahuilah ladies, setiap orang memiliki kekuatan mental yang berbeda-beda, mungkin ada orang yang menganggap candaan itu adalah hal biasa, tapi ada juga orang yang mudah tersinggung hingga memasukkannya ke dalam hati.

Bagaimana Menyikapinya?

Melihat banyaknya dampak negative dari body shaming, maka sudah seharusnya kita tidak terlibat dalam tindakan tersebut, baik itu yang disengaja maupun tidak.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melawan body shaming:

  • Berhenti membicarakan tubuh orang lain atau kekurangan terkait fisik yang dimilikinya, termasuk juga memanggil seseorang dengan panggilan seperti, gendut, pendek, kerempeng, dll.
  • Terapkan netralitas tubuh, yakni fokus untuk menerima tubuh apa adanya dan bersyukur atas hal-hal positif yang bisa tubuhmu lakukan saat ini.
  • Praktikkan afirmasi positif, seperti mengatakan dirimu cantik.
  • Temukan support system seperti teman atau keluarga, memiiki support system yang kuat terbukti meningkatkan kesehatan mental, sekaligus juga sebagai benteng untuk melawan komentar atau self-talk negatif. Dan jadilah support system bagi orang terdekatmu.
  • Speak up, jika kamu mendapati seseorang melakukan body shaming, kamu dapat memberi tahunya bahwa tindakan tersebut tidak baik dan dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental orang yang mengalaminya.
  • Dapatkan bantuan untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang diakibatkan body shaming, seperti konsultasi dengan psikolog, mendapatkan terapi yang sesuai, atau program kesehatan mental lainnya.
  • Kampanye anti body shaming, bisa dilakukan siapapun, termasuk institusi pendidikan, influencer, public figure, organisasi sosial, atau masyarakat umum. Kampanye ini bisa dilakukan melalui media sosial, media komunikasi seperti televisi, radio, atau melalui kegiatan-kegiatan seperti talk show, dll.
Baca :   Tetap Konsisten Olahraga, Walau Hanya 10 Menit Setiap Hari

Body shaming dapat menyebabkan dampak kesehatan mental yang serius. Jadi ladies, stop dan lawan tindakan body shaming! Jangan biarkan penilaian orang lain mengganggumu. Setiap wanita cantik dengan tubuhnya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana kita mencintai diri kita dan menjaganya tetap sehat dengan makan makanan bergizi serta olahraga teratur.

Sumber:

Eating Disorder Hope. (2023). The Impact of Body Shaming: How It Affects Mental Health.   https://www.eatingdisorderhope.com/body-shame

Putri, G. S. (2019). Sulli Meninggal, Bagaimana Cyberbullying Bikin Korban Jadi Depresi?. https://sains.kompas.com/read/2019/10/17/101300023/sulli-meninggal-bagaimana-cyberbullying-bikin-korban-jadi-depresi-?page=all

Resnick, A. (2023). The Impact of Body Shaming and How to Overcome It. https://www.verywellmind.com/what-is-body-shaming-5202216

Soraya, S. (2021). Depresi Sejak Masih 13 Tahun, Ariel Tatum Akui Gara-Gara Body Shaming. https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/depresi-sejak-masih-13-tahun-ariel-tatum-akui-gara-gara-body-shaming-3d95c6.html?

WebMD. (2023). Depression vs. Anxiety: Which One Do I Have?. https://www.webmd.com/depression/depression-or-anxiety

Artikel Lainnya