WASPADAI GANGGUAN MAKAN BINGE EATING DISORDER

Ladies, pernahkah kamu mendengar seputar binge eating disorder?

Binge eating disorder (BED) merupakan salah satu gangguan makan, di mana penderitanya kerap makan dalam jumlah yang sangat banyak dan sulit menahan dorongan untuk makan, serta diikuti perasaan malu, depresi, kesal, dan bersalah setelahnya. Berbeda dengan dua gangguan makan lainnya, yakni anorexia nervosa dan bulimia nervosa yang disertai dengan upaya kompensasi seperti memuntahkan makanan secara paksa, melakukan olahraga berat, hingga menggunakan pencahar agar berat badan tidak bertambah, BED tidak disertai dengan upaya-upaya kompensasi tersebut. BED termasuk gangguan makan yang parah dan dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan tepat.

Tanda-tanda Binge Eating Disorder

Seseorang yang mengidap BED biasanya makan dalam jumlah banyak dalam periode waktu yang singkat, bahkan ketika mereka tidak lapar sekalipun. Mereka mengalami kesulitan dalam mengontrol makan, termasuk tidak dapat berhenti makan dan tidak mampu mengontrol berapa banyak makanan yang dimakannya.

Seseorang yang mengalami BED ditandai dengan setidaknya 3 atau lebih dari gejala berikut:

  • Makan jauh lebih cepat dibanding biasanya
  • Makan hingga perut tidak nyaman
  • Makan dalam jumlah banyak meskipun tidak lapar
  • Makan sendiri karena perasaan malu
  • Merasa jijik dengan diri sendiri, depresi, dan bersalah setelahnya

Seseorang dengan BED sering mengalami perasaan sangat tidak bahagia dan tertekan karena makan berlebihan, bentuk tubuh dan berat badan yang mereka miliki. Namun, mereka tidak melakukan upaya apapun untuk mengatasi hal tersebut.

Baca :   Mengapa saat Sakit Lidah Terasa Pahit?

Seseorang yang mengalami BED biasanya mengalami gejala-gejala tersebut setidaknya sekali dalam seminggu selama 3 bulan. Pada kasus ringan, episode gejala muncul sebanyak 1 – 3 kali seminggu. Sementara pada kasus berat, episode gejala dapat muncul sebanyak 8 – 13 kali seminggu. Sedangkan pada kasus BED yang parah, episode gejala bisa muncul lebih dari 14 kali dalam seminggu.

Apa Penyebab Binge Eating Disorder?

Penyebab BED belum sepenuhnya diketahui secara pasti. Namun, seperti gangguan makan lainnya, beberapa faktor risiko mungkin bisa memicu terjadinya BED. Faktor risiko ini di antaranya termasuk:

  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan makan.
  • Memiliki riwayat gangguan psikologis seperti depresi, gangguan kecemasan, fobia, bipolar disorder, dan kecanduan.
  • Memiliki berat badan berlebih.
  • Ketidakpuasan akan citra tubuh.
  • Adanya trauma emosional, misalnya akibat sering di-bully dan di ejek, dll.

Dampak Binge Eating Disorder

BED merupakan gangguan makan yang serius dan bisa mengancam nyawa. Jika tidak ditangani dengan baik, sejumlah masalah kesehatan bisa terjadi pada orang yang mengalami BED. BED dikaitkan dengan peningkatan risiko kenaikan berat badan dan obesitas, serta penyakit terkait seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, PCOS (polycystic ovary syndrome), dan risiko kesehatan lainnya termasuk masalah tidur, gangguan pencernaan, hingga gangguan psikologis seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Kapan Harus ke Dokter?

Beberapa orang terkadang akan makan berlebihan di momen-momen tertentu seperti saat pesta misalnya, tapi itu belum tentu mereka mengalami BED. Jika kamu atau mungkin orang terdekatmu mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan baik fisik maupun psikologis. Apabila diperlukan, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan urine. Jika diagnosis BED sudah dipastikan, dokter kemudian akan menentukan metode penanganan yang sesuai dengan faktor risiko atau pencetusnya, serta tingkat keparahan BED yang dialami.

Baca :   Antara Bebas Gula dan Tanpa Penambahan Gula, Sama atau Beda Ya?

Bagaimana Penanganan Binge Eating Disorder?

Penanganan terhadap gangguan makan biasanya melibatkan kolaborasi antar beberapa tenaga kesehatan seperti dokter, ahli gizi dan terapis. Metode perawatannya dapat mencakup satu atau lebih dari hal berikut:

  • Psikoterapi, ini bertujuan untuk membantu mengatasi pikiran dan perilaku yang berpotensi membahayakan kondisi kamu. Terapi ini bisa mencakup terapi perilaku kognitif, prikoterapi interpersonal, dan terapi berbasis keluarga.
  • Konseling gizi, ini bertujuan untuk membantu kamu memperbaiki pola makan menjadi pola makan yang lebih sehat, serta membantu kamu menjalin hubungan sehat dengan makanan.
  • Obat-obatan, penggunaan obat-obat seperti obat penekan nafsu makan atau antidepresan yang diresepkan oleh dokter.

Itulah beberapa metode perawatan binge eating disorder. Selain melibatkan kolaborasi antara dokter, ahli gizi, dan terapis, keberhasilan penanganan ini juga perlu didukung oleh keluarga dan teman, dan orang-orang terdekat.

Ladies, tentu kita tidak ingin mengalami gangguan makan, sebab itu bisa berdampak buruk pada kesehatan kita. Untuk itu, alangkah baiknya kita mencegahnya, supaya kita terhindar dari risiko gangguan makan. Mengembangkan citra tubuh positif merupakan salah satu cara agar kamu terhindar dari gangguan makan. Dengan mencintai dan menghargai tubuh kita apa adanya, serta merawat dan menjaga tubuh dengan baik, dengan memenuhi kebutuhan gizi dan melakukan olahraga secara teratur. Menerapkan intuitive dan mindful eating, makan dengan penuh kesadaran, makan disaat lapar dan berhenti saat kenyang. Serta cukupi tidur, 7 – 8 jam setiap hari dan cukupi kebutuhan air 8 gelas (2 L) air setiap hari.

Baca :   Awas Klaim Produk Berlebihan, Cermati Label Produk Pangan Sebelum Membeli!

Sumber:

Alodokter. (2022). Binge Eating Disorder: Tanda-Tanda, Penyebab, dan Penanganan. [online] Tersedia di: https://www.alodokter.com/binge-eating-disorder-tanda-tanda-penyebab-dan-penanganan

Davis C. (2015). The epidemiology and genetics of binge eating disorder (BED). CNS spectrums20(6), 522–529. https://doi.org/10.1017/S1092852915000462
National Eating Disorders Association. (n.d). Risk Factors. [online] Tersedia di: https://www.nationaleatingdisorders.org/risk-factors

Mandl, E. (2019). Binge Eating Disorder: Symptoms, Causes, and Asking for Help. [online] Tersedia di:  https://www.healthline.com/nutrition/binge-eating-disorder

Mayo Clinic. (2018). Binge-eating disorder. [online] Tersedia di: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/binge-eating-disorder/symptoms-causes/syc-20353627

Office on Women’s Health. (2022). Binge eating disorder. [online] Tersedia di:  https://www.womenshealth.gov/mental-health/mental-health-conditions/eating-disorders/binge-eating-disorder

Parry, S. A., Woods, R. M., Hodson, L., & Hulston, C. J. (2017). A Single Day of Excessive Dietary Fat Intake Reduces Whole-Body Insulin Sensitivity: The Metabolic Consequence of Binge Eating. Nutrients9(8), 818. https://doi.org/10.3390/nu9080818

Artikel Lainnya