Apakah Minum Bir Membuat Perut Buncit?

Bir merupakan minuman beralkohol yang terbuat dari biji-bijian seperti barley atau gandum yang telah melalui proses fermentasi. Kekuatan bir tergantung pada jumlah alkohol yang dikandungnya, biasanya diukur sebagai alcohol by volume (ABV). ABV ini mengacu pada persentase alkohol dalam 3.4 ons (100 ml) minuman. Biasanya persentase alkohol pada bir yaitu sekitar 4-6%. Namun, dapat juga berkisar sangat lemah (0.5%) hingga sangat kuat (40%).

Kandungan gizi pada bir bervariasi menurut jenisnya. Misalnya dalam 355 ml bir dengan kandungan alkohol 4% dapat mengandung kalori sebesar 153 kkal, alkohol 14 g, karbohidrat 13 g, protein 2 g, dan lemak 0 g. Bir juga mengandung sejumlah kecil zat gizi mikro seperti natrium, kalium, dan magnesium. Namun, bir bukanlah sumber asupan gizi yang baik untuk kesehatan. Perlu dicatat bahwa bir dengan kandungan alkohol yang lebih tinggi juga mengandung lebih banyak kalori. Hal ini karena alkohol mengandung kalori sekitar 7 kkal per gramnya, yang bahkan lebih tinggi dari pada kalori dari karbohidrat dan protein (4 kkal per gram).

Konsumsi bir seringkali dikaitkan dengan kenaikan lemak tubuh, terutama lemak di bagian perut yang biasa dikenal dengan istilah "Beer Belly".

Lantas bagaimana mengkonsumsi bir bisa membuat perut buncit?

1. Minum bir dapat menyebabkan asupan kalori berlebih

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, dalam 1 kaleng (355 ml) bir mengandung kalori sebesar 153 kkal. Bayangkan, jika kamu minum beberapa kaleng bir dalam satu waktu. Belum lagi jika kamu minum bir dengan kadar alkohol yang tinggi. Ditambah pula, bir biasanya disajikan bersamaan dengan berbagai makanan tinggi kalori lainnya.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minum minuman beralkohol dapat meningkatkan nafsu makan dalam jangka pendek. Hal ini karena alkohol bisa memicu sinyal rasa lapar di otak. Tidak heran, kebiasaan minum bir bisa menyebabkan asupan kalori berlebih.

2. Bir dapat menghambat proses pembakaran lemak

Kebiasaan minum alkohol dapat mengganggu proses pembakaran lemak yang dilakukan tubuh. Hal ini karena, tubuh lebih memprioritaskan pemecahan alkohol daripada membakar lemak sebagai sumber energi.

3. Bir Mengandung Fitoestrogen

Tanaman yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan bir mengandung fitoestrogen yang tinggi. Komponen fitoestrogen ini dapat meniru cara kerja hormon estrogen, yang merupakan hormon dominan pada wanita. Kandungan fitoestrogen inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan hormon di tubuh, sehingga meningkatkan risiko menumpuknya lemak di perut dan menyebabkan perut menjadi buncit.

Secara teori, sering mengkonsumsi alkohol dapat berkontribusi pada peningkatan lemak tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria yang minum lebih dari tiga gelas bir per hari, 80% lebih berisiko memiliki perut buncit dibandingkan dengan pria yang tidak minum sebanyak itu. Namun, penelitian lain menunjukkan minum bir dalam jumlah sedang <500 ml  per hari tampaknya tidak menyebabkan peningkatan berat badan atau perut buncit.

Namun, faktor lain dapat berkontribusi pada perbedaan ini. Misalnya, orang yang minum bir dalam jumlah sedang mungkin juga memiliki gaya hidup yang lebih sehat daripada mereka yang mengkonsumsi bir dalam jumlah banyak. Meskipun demikian, minum bir dalam jumlah yang banyak dan terlalu sering bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan lemak tubuh yang signifikan dari waktu ke waktu.

Umumnya, pria lebih berisiko mengalami perut buncit dibandingkan wanita. Hal ini karena pria cenderung minum bir lebih banyak daripada wanita. Selain itu, konsumsi alkohol juga dapat menurunkan kadar hormon testosteron pada pria, yang mana hal ini dapat meningkatkan kenaikan berat badan, terutama di sekitar perut.

Minuman beralkohol lain seperti wine memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan bir. Namun, tetap saja minum minuman beralkohol dalam jumlah banyak akan membuat kamu berisiko lebih tinggi mengalami perut buncit.

Sumber:

Sehatq.com. (2019). Alkohol Bisa Jadi Penyebab Perut Buncit, iNi Penjelasannya. [online] Tersedia di: <https://www.sehatq.com/artikel/alkohol-bisa-jadi-penyebab-perut-buncit-ini-penjelasannya> [Diakses pada 6 Agustus 2021].

Healthline.com. (2017). Can Beer Give You a Big Belly?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/nutrition/beer-belly#TOC_TITLE_HDR_8> [Diakses pada 6 Agustus 2021].

Yeomans, M. R., Caton, S., & Hetherington, M. M. (2003). Alcohol and food intake. Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, 6(6), 639–644. https://doi.org/10.1097/00075197-200311000-00006.

Bendsen, N. T., Christensen, R., Bartels, E. M., Kok, F. J., Sierksma, A., Raben, A., & Astrup, A. (2012). Is beer consumption related to measures of abdominal and general obesity? A systematic review and meta-analysis. Nutrition Reviews, 71(2), 67–87. https://doi.org/10.1111/j.1753-4887.2012.00548.x.