SERING NGIDAM MAKANAN ASIN? MUNGKIN INI PENYEBABNYA

Girls, apakah kamu kerap menginginkan makan sesuatu yang asin, seperti membayangkan dirimu makan popcorn asin atau camilan asin lainnya. Mungkin kamu sedang mengalami salt craving. Konsumsi makanan asin seringkali membuat ketagihan, sebab penambahan garam dalam makanan bisa menambah citarasanya dan memuaskan selera. Tapi, tahukah kamu kalau keinginan makan makanan asin atau salt craving seringkali disebabkan beberapa faktor yang tidak kamu sadari, dan terkadang merupakan gejala dari kondisi kesehatan tertentu?

Penyebab seseorang mendambakan makanan asin (salt craving)

Ada beberapa alasan mengapa kamu kerap mengidam makanan asin, namun seringkali berkaitan dengan ketidakseimbangan natrium. Jika kamu cenderung sering mendambakan makanan asin, kamu tidak boleh mengabaikan hal ini. Sebab bisa jadi itu menandakan kondisi kesehatan tertentu. Beberapa hal yang mungkin menyebabkan kamu menginginkan makanan asin:

  • Dehidrasi

Tubuhmu perlu menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh agar berfungsi dengan baik. Jika kadar cairan tubuh menurun itu bisa membuatmu mengalami dehidrasi, dan kamu mungkin akan menginginkan makanan asin. Ini adalah cara tubuh untuk mendorong agar kamu minum atau makan lebih banyak. Selain mengalami salt craving, kamu juga mungkin mengalami gejala lainnya seperti pusing dan sakit kepala, kehausan, produksi urin yang sedikit dan warna urin pekat, perubahan suasana hati, kejang otot atau kram, dan detak jantung cepat. Cukupi kebutuhan air harianmu setidaknya 2 L air atau setara 8 gelas air per hari.

  • Ketidakseimbangan elektrolit

Ketidakseimbangan elektrolit juga bisa membuatmu mengalami salt craving. Natrium merupakan elektrolit yang mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh. Kekurangan natrium memicu sistem hormonal yang menimbulkan keinginan akan makanan asin. Terganggunya keseimbangan elektrolit ini dipengaruhi oleh jumlah konsumsi air. Ini terjadi ketika jumlah air yang dikonsumsi kurang dari jumlah air yang hilang karena keringat berlebih, sakit, sering buang air kecil, atau bisa juga disebabkan karena terlalu banyak minum air (overhidrasi). Elektrolit apenting karena membantu menyeimbangkan cairan dan pH tubuh, membantu sel mendapatkan nutrisi, mengeluarkan limbah, dan memastikan saraf, otot, dan otak menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk itu, kita perlu menjaga keseimbangan elektrolit dengan memenuhi kebutuhan air atau minum minuman elektrolit untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang setelah melakukan olahraga.

  • Premenstrual Syndrome (PMS)
Baca :   Brownies Kacang Hitam Tanpa Tepung

Seorang wanita mungkin mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional di hari-hari menjelang periode menstruasinya. Perubahan ini dikenal sebagai sindrom pramenstruasi. Mengidam makanan, termasuk mengidam makanan asin, merupakan gejala umum yang sering terjadi. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh adanya perubahan hormonal.

  • Kebosanan

Makan karena bosan merupakan perilaku emotional eating. Untuk itu, penting untuk memastikan keinginan makan garam disebabkan karena kamu memang lapar atau karena sekedar bosan. Rasa lapar yang sebenarnya terjadi ketika tubuh membutuhkan makanan, yang ditandai dengan perut keroncongan, ingin makan hampir semua makanan bukan makanan tertentu saja, keinginan makan yang kuat dari waktu ke waktu,

  • Addison’s Disease

Dilansir dari Cleveland ClinicAddison’s disease adalah gangguan dimana kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal tidak menghasilkan cukup hormon aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan. Salah satu yang biasa dialami penderita penyakit ini ialah kerap menginginkan makanan asin. Jika kamu mengalami salt craving yang diikuti dengan gejala lain seperti nyeri perut, menstruasi tidak lancar, dehidrasi, depresi, diare, tekanan darah rendah, mual dan muntah, serta kehilangan nafsu makan, ada baiknya periksakan kondisimu ke dokter.

  • Stres

Ketika sedang stres, banyak orang mendambakan makanan favorit mereka sekedar untuk membuatnya merasa nyaman. Makanan yang biasa diidamkan seringkali berupa makanan yang tinggi lemak, gula, atau garam. Munculnya hasrat akan makanan tertentu saat sedang stres merupakan respons alami tubuh untuk meningkatkan hormon dopamin, hormon yang membuatmu merasa tenang dan bahagia. Meskipun konsumsi makanan favoritmu mungkin bisa mengurangi stres, namun kamu perlu tetap bijak dalam mengonsumsinya dan jangan sampai berlebihan. Kamu juga bisa mengurangi stres dengan melakukan kegiatan yang kamu sukai, sharing dengan orang terdekat terkait masalahmu, atau berolahraga.

  • Cystic Fibrosis

Cystic fibrosis adalah penyakit genetik yang memengaruhi paru-paru dan sistem pencernaan. Kondisi ini dapat mengancam jiwa, dan mereka yang terkena cenderung memiliki rentang hidup yang lebih pendek dari biasanya. Biasanya penyakit ini didiagnosis pada masa bayi atau kanak-kanak. Kondisi ini menyebabkan tubuh menggunakan terlalu banyak garam, menyebabkan kekurangan garam dan air di luar sel. Karena keseimbangan garam di dalam tubuh terganggu, pengidap cystic fibrosis mungkin mengalami salt craving. Selain itu, mereka juga mungkin mengalami masalah lain seperti sembelit, sering buang air kecil, batu ginjal, kram dan lemah otot.

  • Bartter Syndrome

Bartter syndrome merupakan kondisi genetik yang terjadi sejak lahir dimana penderitanya tidak mampu mereabsorbsi (menyerap kembali) natrium di ginjal. Akibatnya, setiap asupan natrium akan hilang melalui urin. Ini membuat kadar natrium dalam darahnya sangat rendah. Kondisi ini membuat seseorang dengan Bartter syndrome mungkin mengalami salt craving. Selain itu, mereka juga mungkin mengalami pertambahan berat badan yang lambat, sembelit, sering buang air kecil, batu ginjal, tekanan darah rendah, kram otot. Sindrom ini biasanya didiagnosis pada masa bayi atau anak-anak melalui tes urin dan darah. Ini dapat dikelola dengan pemberian suplemen kalium, garam, dan magnesium sesuai anjuran dokter.

Baca :   Penuhi Kebutuhan Serat Harian dengan Makan Sayur dan Buah Berikut Ini Yuk!

Hati-hati, terlalu banyak makan makanan asin bisa berbahaya untuk kesehatan!

Ngidam makanan asin jika selalu dituruti dan dibiarkan berlarut-larut dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius. Sebab, garam dikenal memiliki reputasi yang buruk untuk kesehatan. Terlalu banyak garam bisa menjadi tidak sehat, menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti hipertensi, gangguan ginjal, penyakit kardiovaskular, retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan, otot kejang, pusing, dan sering buang air kecil. Akan tetapi, bukan berarti kita menghindarinya sama sekali. Tubuh kita tetap memerlukan asupan garam yang cukup, sebab garam diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik, seperti untuk mengendalikan otot dan menjaga keseimbangan cairan. Oleh karena itu kita perlu menjaga asupan garam agar tidak berlebihan. Kemenkes RI menganjurkan kita untuk membatasi asupan garam maksimal 1 sdt (5 g) per hari.

Baca :   Cari Tahu Daging Sapi yang Lebih Rendah Lemak!

So girls, tetap kendalikan keinginan akan makanan asin yaa.

Sumber:

Berry, J. (2017). What causes salt craving?. [online] Tersedia di: <https://www.medicalnewstoday.com/articles/319866>  [Diakses pada 16 Desember 2021].

Cleveland Clinic. (2019). Addison’s Disease. [online] Tersedia di: <https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15095-addisons-disease> [Diakses pada 16 Desember 2021].

Holland, K. (2019). Why Am I Craving Salt?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/health/craving-salt>  [Diakses pada 16 Desember 2021].  

Kemenkes RI. (2019). Penting, Ini yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak. [online] Tersedia di: <https://promkes.kemkes.go.id/penting-ini-yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-konsumsi-gula-garam-dan-lemak> [Diakses pada 16 Desember 2021].

Kemenkes RI. (2019). Terlalu banyak Garam – Tanda dan Dampaknya bagi Tubuh. [online] Tersedia di: <http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/terlalu-banyak-garam-tanda-dan-dampaknya-bagi-tubuh> [Diakses pada 16 Desember 2021].

Morris, M. J., Na, E. S., & Johnson, A. K. (2008). Salt craving: the psychobiology of pathogenic sodium intake. Physiology & behavior94(5), 709–721. https://doi.org/10.1016/j.physbeh.2008.04.008

Purdie, J. (2021). Why You Crave Salty Foods and How to Prevent This Craving. [online] Tersedia di: <https://www.verywellfit.com/why-you-crave-salty-foods-and-how-to-prevent-this-craving-5197223> [Diakses pada 16 Desember 2021].

WebMD. (2021). Signs You’re Eating Too Much Salt. [online] Tersedia di: <https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-too-much-salt> [Diakses pada 16 Desember 2021].

Artikel Lainnya