Kurangi Risiko Stroke dengan Olahraga 30 Menit Sehari

Berolahraga 30 Menit Sehari Dapat Kurangi Risiko Stroke

Ladies, tahukah kamu bahwa penyakit stroke berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik atau olahraga?

Sebanyak 1 juta kasus stroke di dunia per tahun berkaitan dengan tingkat aktivitas fisik yang rendah. Sementara, melakukan olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko seseorang terkena stroke.

Artikel kali ini akan membahas mengenai penyakit stroke dan bagaimana olahraga mengurangi risiko seseorang terkena stroke. Yuk simak infonya berikut!

Stroke: Definisi, Gejala, Penyebab

Stroke, terkadang disebut sebagai serangan otak, terjadi ketika ada sesuatu yang menghalangi suplai darah ke bagian otak atau saat pembuluh darah di otak pecah.

Dalam kedua kasus tersebut, bagian otak akan mengalami kerusakan atau mati. Stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian.

Stroke merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di dunia. Satu dari empat orang di dunia berisiko terkena stroke.

Setiap tahun, 15 juta orang di seluruh dunia terkena stroke. Sebanyak 5 juta di antaranya meninggal dunia dan 5 juta lainnya mengalami cacat permanen.

Dengan mengetahui tanda dan gejala stroke, ladies bisa mengambil tindakan cepat dan mungkin dapat menyelamatkan nyawa.

Berikut beberapa tanda stroke:

  • Tiba-tiba mati rasa atau lemas di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
  • Tiba-tiba bingung, kesulitan berbicara (pelo), atau kesulitan memahami pembicaraan.
  • Tiba-tiba kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata.
  • Tiba-tiba kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan, atau kurangnya koordinasi.
  • Tiba-tiba sakit kepala parah tanpa diketahui penyebabnya.

Jika terjadi gejala-gejala tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

Meski jarang terjadi pada orang di bawah usia 40 tahun, namun tekanan darah tinggi pada usia muda dapat menjadi penyebab seseorang terkena stroke.

Baca :   Kesehatan Gigi dan Mulut Cerminan Kesehatan Tubuh

Penyakit stroke dapat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup yang buruk, termasuk pola makan tinggi lemak dan gula yang menyebabkan kegemukan dan obesitas, kurangnya aktivitas fisik, kebiasan merokok dan konsumsi alkohol.

Penyakit stroke juga dapat dipicu masalah medis seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), kolestrol tinggi, diabetes, dan riwayat keluarga.

Bagaimana Olahraga Mengurangi Risiko Stroke?

Olahraga memainkan peranan penting dalam mengurangi beberapa faktor risiko penyakit stroke, termasuk:

  • Tekanan darah tinggi – olahraga teratur membuat jantung lebih kuat, sehingga dapat mempompa lebih banyak darah tanpa effort yang besar. Hasilnya, tekanan pada pembuluh darah arteri berkurang dan menurunkan tekanan darah. Olahraga juga membantu menjaga berat badan yang sehat. Ini adalah cara penting untuk mengendalian tekanan darah. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic hingga 5-7 mmHG pada penderita hipertensi.
  • Diabetes – olahraga membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Olahraga juga membantu dalam membakar kelebihan lemak tubuh yang merupakan salah satu faktor risiko resistensi insulin.
  • Kolesterol tinggi – penelitian dalam jurnal Heart and Circulatory Physiology menunjukkan bahwa olahraga dapat menurunkan kadar kolesterol jagat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Olahraga merangsang tubuh untuk memindahkan kolesterol jahat ke hati sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Para ilmuwan juga berpendapat bahwa olahraga dapat meningkatkan kemampuan otot jantung untuk memecah lipid (lemak). Hal ini membantu mencegah terbentuknya plak di dinding arteri, sehingga mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.
  • Obesitas – kelebihan berat badan adalah 1 dari 10 faktor risiko teratas untuk stroke dan dikaitkan dengan hampir 1 dari 5 stroke. Orang yang kegemukan memiliki risiko terkena stroke hingga 22%, sementara orang yang obesitas risikonya meningkat hingga 64%. Olahraga membantu dalam membakar kalori dan menciptakan defisit kalori untuk menurunkan berat badan.
  • Masalah kesehatan mental – sekitar 1 dari 6 kasus stroke berkaitan dengan kesehatan mental. Depresi dan stres berkepanjangan dapat meningkatkan risiko stroke hingga 2 kali lebih besar. Olahraga teratur dapat membantu mengurangi depresi dan stress dengan pelepasan hormon endorphin (hormon bahagia), membantu mengalihkan perhatian dari pikiran negatif, meningkatkan kualitas tidur, hingga meningkatkan harga diri. 
Baca :   Heboh P Diddy Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, Berikut Dampaknya Bagi Korban!

Berapa Banyak Olahraga yang Dibutuhkan?

Untuk mengurangi risiko stroke, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150 seminggu atau 75 menit untuk aktivitas fisik intensitas tinggi, atau mengkombinasikan keduanya.

Dilansir dari World Stroke Organization, berolahraga selama 30 menit, lima kali seminggu (total: 150 menit seminggu) dapat membantu mengurangi risiko stroke hingga 25%.

Namun, penelitian baru-baru ini juga menunjukkan bahwa berolahraga dengan durasi kurang dari yang direkomendasikan dapat membantu mengurangi risiko stroke hingga 18% dibandingkan dengan tidak melakukan aktivitas fisik. Namun, tidak dijelaskan terkait intensitas olahraga yang dilakukan.

Jika kamu merasa kesulitan untuk melakukan olahraga 30 menit setiap harinya, kamu bisa membaginya menjadi beberapa kali sehari dengan durasi yang lebih pendek, misalnya 15 menit di pagi hari dan 15 menit di sore hari. Lakukan olahraga dengan konsisten setiap minggunya.

Perhatikan Asupan Makan

Selain melakukan olahraga teratur, penting juga untuk memerhatikan asupan makanmu, batasi konsumsi makanan tinggi lemak, gula dan garam ya ladies.

Perhatikan juga asupan serat harianmu. Asupan serat yang cukup dapat membantu mencegah stroke dengan mengurangi faktor risiko utama stroke seperti obesitas, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Baca :   Remaja Suka Memberontak? Ketahui Penyebab dan 3 Cara Mengatasinya!

Penuhi kebutuhan serat harian dengan mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Kamu juga bisa melengkapi asupan seratmu dengan mengonsumsi WRP Fibby, minuman fiber dari 8 ekstrak buah dan sayur, yang kaya serat pangan larut dan vitamin, serta bebas gula.

Sumber:

Berman, R. (2024). Small amounts of exercise may help reduce stroke risk, study finds. https://www.medicalnewstoday.com/articles/small-amounts-of-exercise-reduce-stroke-risk

British Heart Foundation. (2024). Can exercise help lower cholesterol?.  https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/activity/can-exercise-lower-cholesterol

Centers for Disease Control and Prevention. (nd). About Stroke. https://www.cdc.gov/stroke/about/index.html

Dreher, M.L. (2017). Fiber and Stroke Risk. Springer eBooks, pp.319–332. https://doi.org/10.1007/978-3-319-50557-2_16.

Harvard Health Publishing. (2023).  The importance of exercise  when you have diabetes https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-importance-of-exercise-when-you-have-diabetes

Hegde, S. M., & Solomon, S. D. (2015). Influence of Physical Activity on Hypertension and Cardiac Structure and Function. Current hypertension reports17(10), 77. https://doi.org/10.1007/s11906-015-0588-3

Henry Ford Health. (2022).  How Consistent Exercise Can Help  Reduce Risk of Stroke  https://www.henryford.com/blog/2022/12/how-consistent-exercise-can-help-reduce-your-risk-of-stroke

Mammoser, G. (2024). Even Minimal Amounts of Exercise Can Drop Your Risk of Stroke https://www.healthline.com/health-news/even-minimal-amounts-of-exercise-can-drop-your-risk-of-stroke

Mayo Clinic. (2024). Exercise: A drug-free approach to lowering high blood pressure. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/high-blood-pressure/art-20045206

Prior, P.L. and Suskin, N. (2018). Exercise for stroke prevention. Stroke and Vascular Neurology, [online] 3(2), pp.59–68. https://doi.org/10.1136/svn-2018-000155.

World Health Organization. (2021). World Stroke Day. https://www.who.int/southeastasia/news/detail/28-10-2021-world-stroke-day

World Health Organization. (nd). Stroke, Cerebrovascular accident. https://www.emro.who.int/health-topics/stroke-cerebrovascular-accident/index.html

World Stroke Organization. (nd). Understanding Exercise and Stroke. https://www.world-stroke.org/assets/downloads/STROKE_RISK_AND_PREVENTION_LEAFLET-EXERCISE-EN.pdf

World Stroke Organization. (nd). Understanding Mental Health and Stroke. https://www.world-stroke.org/assets/downloads/STROKE_RISK_AND_PREVENTION_LEAFLET_-_MENTAL_HEALTH-EN.pdf

World Stroke Organization. (nd). Understanding Weight and Stroke. https://www.world-stroke.org/assets/downloads/WSO_DontBeTheOne_PI_Leaflets_-_WEIGHT.pdf

Artikel Lainnya