Pangan olahan beku atau frozen food adalah pilihan yang populer dan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Memang ya Girls, frozen food ini mudah dan praktis, tetapi sering kali muncul pertanyaan tentang kualitas zat gizi yang terkandung di dalamnya. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap beberapa mitos seputar kualitas zat gizi pada frozen food dan apakah makanan tersebut masih aman untuk dikonsumsi.
Mengenai Frozen Food
Pangan olahan beku adalah pangan olahan yang dihasilkan dari proses pembekuan dan suhu produk dipertahankan tidak lebih dari -18°C pada setiap bagiannya. Pangan olahan beku memiliki beberapa jenis yaitu
- Olahan Buah dan Sayur, contohnya pisang molen, singkong, kentang goreng (french fries), wortel, jagung pipil, pure buah raspberry, bawang lapis tepung, pure kelapa, pangsit kukus isi sayuran, bitterballen, risoles isi sayur.
- Olahan Serealia, contohnya mie ramen, mie udon, sohun, pasta, kulit kebab, kue moci, onde-onde, macaronischotel.
- Olahan Bakeri, pastri, pizza, churros, brownis, keik, roti, klapertart, adonan kukis, pai isi durian,donat, bun kukus, panada.
- Olahan Daging, daging ayam karage, chicken strips, chicken egg roll, ayam pop, ayam goreng kalasan, ayam goreng lapis tepung, ayam goreng kremes, naget ayam, ayam taliwang, burung puyuh ungkep, burung puyuh bakar, bebek kremes siap goreng, kornet sapi, burger sapi, bakso sapi, tahu bakso, empal daging, sosis solo, kebab, risoles isi daging.
- Olahan Ikan, udang lapis tepung, udang kupas masak, rajungan, gurita, lele panggang, ikan olahan surimi, bakso sotong, bakso seafood talas, tahu bakso ikan, tekwan, pempek, dim sum, siomay, fish katsu, bandeng isi tanpa duri, bandeng presto, naget bandeng, otak-otak bandeng.
- Olahan Telur, putih telur
Mitos 1: Frozen Food Tidak Sama Zat Gizinya dengan Makanan Segar
Salah satu mitos yang umum adalah frozen food tidak sehat karena zat gizinya sudah rusak atau berkurang dibandingkan dengan makanan segar. Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa beberapa frozen food dapat memiliki nilai gizi yang sama. Ketika makanan dibekukan, proses ini menghentikan perubahan kimia dan biokimia yang dapat merusak zat gizi. Sebagai contoh, vitamin dan mineral dalam frozen food tetap terjaga dengan baik selama penyimpanan, sedangkan makanan segar mungkin mengalami penurunan nilai gizi selama pengangkutan dan penyimpanan yang lebih lama. Bahkan, beberapa frozen food, seperti sayuran, sering kali lebih kaya akan zat gizi daripada makanan segar dalam waktu lama.
Mitos 2: Frozen Food Mengandung Bahan Tambahan yang Berbahaya
Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah frozen food mengandung bahan tambahan yang berbahaya bagi kesehatan. Namun, ini tidak selalu benar karena sebagian frozen food sekarang memiliki label yang jelas dan menyatakan semua bahan yang digunakan dalam produk tersebut. Ini memungkinkan konsumen untuk menghindari frozen food dengan bahan tambahan yang tidak diinginkan. Selain itu, banyak produsen frozen food sekarang lebih berfokus pada menghadirkan produk dengan daftar bahan yang lebih sederhana dan alami. Misalnya, ada banyak variasi frozen food yang hanya menggunakan bahan utama seperti sayuran, daging, atau ikan tanpa tambahan bahan kimia atau pengawet.
Mitos 3: Semua Frozen Food Tinggi Garam dan Lemak
Salah satu mitos lainnya adalah bahwa semua frozen food mengandung kadar garam dan lemak yang tinggi. Ini tidak sepenuhnya benar, tidak semua mengandung tinggi garam dan lemak. Ada berbagai jenis frozen food yang tersedia, termasuk opsi yang rendah garam dan lemak. Saat membeli frozen food, sangat penting untuk membaca label dengan cermat dan memilih produk yang sesuai dengan preferensi diet kamu. Konsumsilah makanan yang beragam serta tetap batasi asupan gula, garam dan minyak.
Mitos 4: Frozen Food Tidak Aman karena Potensi Bakteri
Ada juga kekhawatiran tentang keamanan frozen food terkait dengan potensi bakteri. Pembekuan pangan pada prinsipnya adalah menurunkan suhu produk sampai di bawah titik bekunya, yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat aktivitas enzim dan reaksi kimiawi dalam pangan akibat suhu yang sangat rendah. Di samping itu, terbentuknya kristal es akan menurunkan ketersediaan air bebas di dalam pangan. Kendati demikian, penting untuk memahami bahwa keamanan frozen food juga bergantung pada kondisi penyimpanan dan pengolahan yang benar. Pastikan untuk menjaga frozen food kamu di dalam freezer pada suhu yang aman, sesuai anjuran dan jangan mengonsumsi produk yang beku jika ada tanda-tanda kerusakan pada kemasan atau produk itu sendiri.
Kesimpulan
Frozen food bisa menjadi pilihan yang sehat dan praktis dalam diet kamu. Banyak mitos tentang kualitas zat gizi dan keamanan frozen food yang sebenarnya tidak berdasar. Ini adalah alternatif yang baik untuk makanan segar, terutama jika kamu ingin mempertahankan kualitas zat gizi dan rasa dalam diet kamu dalam jangka waktu yang cukup lama. Penting untuk selalu membaca label dengan cermat, memilih produk yang sesuai dengan preferensi diet kamu, dan memastikan bahwa kamu menyimpan frozen food dengan benar untuk memastikan keamanan dan kualitasnya. Dengan pemilihan yang tepat dan persiapan yang benar, kamu dapat menikmati frozen food yang lezat dan bergizi dalam diet kamu Girls.
Sumber:
BPOM. 2021. PEDOMAN CARA PENGOLAHAN DAN PENANGANAN PANGAN OLAHAN BEKU YANG BAIK.
Chang, Y., Chen, W., & Lin, P. (2020). Quality changes in frozen fish fillets during storage: A review. LWT-Food Science and Technology, 133, 110131.
Food and Drug Administration. (2021). Frozen Food Safety. Diakses dari https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/are-you-storing-food-safely
Li, D., Zhang, Y., Liu, Y., Sun, R., Xia, M., & Purwaka, A. (2021). Nutritional and sensory quality of frozen vegetables: A review. Food Chemistry, 338, 127822.
Sun, J., & Wu, L. (2018). A comparative study of nutritional quality in fresh, canned and frozen vegetables. International Journal of Food Science & Technology, 53(6), 1441-1448.
10 Healthy and Affordable Frozen Foods. (2021, Juli 12). Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/affordable-frozen-food
Contributors, W. E. (t.t.). Difference Between Frozen Fruit and Fresh Fruit. WebMD. Diambil 3 Oktober 2023, dari https://www.webmd.com/diet/difference-between-frozen-fruit-and-fresh-fruit
Fresh vs Frozen Fruit and Vegetables—Which Are Healthier? (2017, Juni 15). Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/fresh-vs-frozen-fruit-and-vegetables