KONSUMSI GULA SECARA BERLEBIHAN SAAT DEFISIT KALORI, BERAT BADAN TETAP BISA TURUN?

Ladies, sering ya kita mendengar istilah defisit kalori pada saat diet menurunkan berat badan. Memang benar loh jika ingin menurunkan berat badan harus melakukan defisit kalori. Tetapi yang masih marak terjadi adalah banyak yang menganggap defisit kalori hanya sekedar mengurangi asupan kalori harian saja. Asupan seperti gula, garam dan minyak tidak dipertimbangkan sehingga dikonsumsi secara berlebihan.

Prinsip defisit kalori bergizi seimbang

Defisit kalori memang berkesan seperti “memangkas jatah kalori” tapi sebenarnya prinsip dari defisit kalori justru lebih luas. Tidak hanya sekedar mengurangi porsi harian tapi juga mengatur komponen makanan yang ada di dalamnya. Pada saat defisit kalori, kamu harus tetap mengikuti pedoman gizi seimbang. Dalam satu piring terdiri dari ¼ piring karbohidrat, ¼ piring protein, ½ piring sayur dan buah. Lalu batasi asupan gula, garam dan lemak harian serta cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan konsumsi air mineral 8 gelas perhari.

Apakah berat badan bisa turun walaupun konsumsi gula secara berlebihan pada saat defisit kalori?

Baca :   Bagaimana Penerapan Diet Intermittent Fasting Untuk Pemula?

Jawabannya adalah bisa ya Ladies, jadi berat badan kamu masih bisa tetap turun walaupun konsumsi gula secara berlebihan pada saat defisit kalori. Namun penurunan berat badan kamu tidak optimal dan tidak terbentuknya pola hidup sehat yang berkelanjutan. Batasan gula dalam satu hari adalah 50 gram atau sekitar 4 sendok makan.

Lalu apa efek samping dari mengonsumsi gula secara berlebihan pada saat defisit kalori?

Terdapat beberapa ‘efek sampingnya’ yang ditimbulkan apabila konsumsi gula secara berlebihan pada saat defisit kalori. Efek samping ini bisa membuat usaha diet kamu tidak optimal dan dapat meningkatkan risiko gagal dalam melakukan diet menurunkan berat badan.

1. Cepat kenyang tapi cepat lapar kembali

Ladies, biasanya kamu akan sering merasa lapar di luar jam makan. Hal ini dikarenakan jika konsumsi gula secara berlebihan maka gula darah akan melonjak naik secara drastis dan cepat turun secara drastis.

Baca :   KERAP GAGAL SAAT DIET? YUK UBAH FOKUS DIETMU!

2. Suasana hati yang tidak menentu

Makanan yang tinggi gula biasanya memiliki densitas energi yang tinggi (bervolume kecil) sehingga lambung tidak terisi penuh namun kalori yang masuk sudah cukup tinggi. Sehingga akan menyebabkan tubuh lemas dan membuat suasana hati menjadi tidak menentu.

3. Kecukupan zat gizi lainnya tidak tercukupi

Pada saat kita sedang defisit kalori dan berlebihan dalam mengonsumsi gula maka  secara otomatis terdapat komponen zat gizi lain yang tidak tercukupi asupannya. Zat gizi yang kurang tercukupi tersebut biasanya adalah protein dan serat (sayur buah). Sedangkan dua zat gizi tersebut berperan dalam memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Solusi agar tetap bisa konsumsi makanan manis tapi sedang defisit kalori

Kamu bisa konsumsi makanan yang memiliki rasa manis alami seperti buah-buahan. Selain itu kamu juga bisa konsumsi minuman makanan yang gulanya terkontrol tetapi masih memiliki rasa manis seperti WRP Meal Replacement. Lalu, Ladies juga bisa pilih makanan yang bebas gula seperti WRP Chocolate Cookies dan WRP Edam Cheese Cookies. Sehingga kamu tidak perlu khawatir asupan gula yang berlebihan pada saat defisit kalori.

Baca :   4 Diet Ekstrem Ala Public Figure untuk Turunkan Berat Badan

Sumber:

Chepulis, L., & Starkey, N. (2008). The long‐term effects of feeding honey compared with sucrose and a sugar‐free diet on weight gain, lipid profiles, and DEXA measurements in rats. Journal of food science73(1), H1-H7.

Louie, J. C. Y., & Tapsell, L. C. (2015). Association between intake of total vs added sugar on diet quality: a systematic review. Nutrition reviews73(12), 837-857.

Rumaolat, W., Dusra, E., Tunny, I. S., Malisngorar, M. S., Cahyawati, S., & Umanailo, M. C. B. (2019). Relationship diet and regulate blood sugar in the elderly with dm type ii in waimital village, kairatu district, west seram regency. Int. J. Sci. Technol. Res8(10).

Artikel Lainnya