MENGENAL KOLAGEN DAN MANFAATNYA

Girls, mungkin kamu pernah menjumpai kolagen di dalam daftar bahan produk skincare yang kamu gunakan, atau di produk perawatan rambut seperti sampo, masker rambut, atau kondisioner, atau mungkin dalam bentuk suplemen seperti yang populer saat ini. Tapi, apakah kamu tahu apa yang dimaksud kolagen dan apa saja manfaatnya? Simak ulasan berikut yuk!

Apa itu kolagen?

Kolagen merupakan protein yang keras, tidak larut, dan berserat yang membentuk sepertiga dari protein dalam tubuh manusia. Kolagen merupakan fondasi utama dari tulang, kulit, otot, tendon, dan ligamen yang memberikannya struktur dan kekuatan.

Kolagen ditemukan di banyak bagian tubuh lainnya, termasuk pembuluh darah, kornea mata, dan gigi. Bisa dianggap kolagen ini merupakan lem yang merekatkan keseluruhan tubuh menjadi satu kesatuan. Ini sesuai namanya, kolagen yang berasal dari kata ‘kolla’ dalam bahasa Yunani yang berarti lem.

Tubuh kita secara alami bisa memproduksi kolagen sendiri dengan memecah protein makanan menjadi asam amino. Semua kolagen di dalam tubuh berawal dari prokolagen. Tubuh membuat prokolagen dengan menggabungkan dua asam amino glisin dan prolin, yang dalam prosesnya melibatkan vitamin C, zink, dan tembaga.

Pada lapisan tengah kulit (dermis), kolagen membantu membentuk jaringan fibrosa sel yang disebut fibroblas, dimana sel-sel baru dapat tumbuh. Fibroblas juga berperan dalam menggantikan dan memulihkan sel-sel kulit mati agar kulit tampak lebih bersih, cerah, dan kenyal.

Apa saja fungsi kolagen di dalam tubuh?

Terdapat 16 jenis kolagen di dalam tubuh, namun ada 4 yang utama yakni tipe I, II, III, dan IV, yang masing-masing memiliki peran sebagai berikut:

  • Tipe I: Jenis ini menyumbang 90% dari kolagen yang ada di dalam tubuh. Kolagen tipe I terbuat dari serat yang padat, ini memberikan struktur pada kulit, tulang, tendon, tulang rawan berserat, jaringan ikat, dan gigi.
  • Tipe II: Jenis ini terbuat dari serat yang lebih longgar dan ditemukan di tulang rawan elastis, yang melindungsi persendian.
  • Tipe III: Jenis ini mendukung struktur otot, organ tubuh, dan pembuluh darah arteri.
  • Tipe IV: Jenis ini ditemukan di lapisan kulit dan dapat membantu ginjal menyaring racun.

Kolagen dikenal akan manfaatnya untuk menjaga kesehatan kulit, membuat kulit kenyal, kencang, dan bebas keriput, juga untuk menebalkan rambut, dan menyehatkan kuku. Tak hanya itu, kolagen juga bermanfaat untuk membantu penyembuhan luka.

Meskipun tubuh kita bisa memproduksi kolagen secara alami. Namun, seiring bertambahnya usia, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit kolagen dan kualitas kolagen yang dihasilkan lebih rendah. Perlambatan produksi kolagen akan mulai terlihat pada pertengahan hingga akhir usia 20-an. Wanita umumnya akan mengalami penurunan produksi kolagen secara dramatis setelah menopause. Dan pada usia 60 tahun, penurunan produksi kolagen dalam jumlah yang besar adalah normal. Belum lagi paparan sinar matahari, polusi, kebiasaan merokok, dan konsumsi gula berlebih juga bisa mengurangi produksi dan merusak kolagen.

Salah satu tanda yang terlihat ketika tubuh kekurangan kolagen adalah kulit menjadi kurang kencang dan kenyal, serta mulai muncul garis-garis halus dan keriput. Berkurangnya kolagen juga seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu seperti tendon dan ligamen menjadi kaku dan kehilangan fleksibilitasnya, massa otot akan menurun dan melemah, osteoarthritis, hingga masalah pencernaan karena lapisan usus menjadi lebih tipis.

Bagaimana meningkatkan produksi kolagen?

Penurunan produksi kolagen bisa memicu timbulnya tanda-tanda penuaan dan masalah kesehatan. Banyak orang yang ingin memiliki kulit kenyal, elastis, dan bebas keriput memilih untuk menggunakan produk perawatan kulit atau mengonsumsi suplemen kolagen. Tidak ada salahanya melakukan itu, namun meningkatkan produksi kolagen dari dalam tubuh juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat lho girls.

Beberapa makanan mengandung protein yang dikenal sebagai asam amino esensial seperti glisin dan prolin, yang akan digunakan tubuh untuk memproduksi kolagen diantaranya seperti kaldu tulang, daging, ikan, produk susu, gelatin, dan telur.

Selain makanan yang mengandung protein, beberapa vitamin dan mineral juga bisa membantu meningkatkan produksi kolagen di dalam tubuh, diantaranya seperti vitamin C, zink, tembaga, dan mangan.

  • Vitamin C: jeruk, stroberi, jambu biji, blackcurrent, paprika, dan brokoli
  • Zink: daging, kerang, produk susu, sereal, dan roti
  • Tembaga: kacang-kacangan dan kerang
  • Mangan: teh, kacang-kacangan, sayuran hijau, sereal, dan roti

Perlukah konsumsumsi suplemen kolagen?

Suplemen kolagen diketahui memiliki beberapa manfaat, di antaranya bisa membantu mengurangi garis halus dan kerutan, meningkatkan massa dan kekuatan otot, mencegah kerusakan tulang, meredakan nyeri sendi, meningkatkan kesehatan jantung dengan menguatkan pembuluh darah, serta menguatkan rambut dan kuku.

Tubuh kita mampu memproduksi kolagen secara alami, namun seiring bertambahnya usia produksi kolagen mulai menurun, biasanya dimulai di pertengahan usia 20-an dengan penurunan sekitar 1% per tahun. Mengonsumsi makanan sehat sebenarnya sudah cukup untuk membantu meningkatkan produksi kolagen. Namun, kebutuhan tiap orang berbeda, mungkin ada yang memerlukan suplemen, mungkin juga tidak. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen kolagen hendaknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Cegah kerusakan kolagen

Selain meningkatkan asupan makanan yang sehat dan konsumsi suplemen kolagen jika diperlukan, kita juga perlu menghindari gaya hidup yang tidak sehat, karena itu bisa mengurangi kemampuan tubuh memproduksi kolagen dan merusak kolagen. Hal-hal yang perlu kita hindari di antaranya seperti:

  • Konsumsi gula dan karbohidrat olahan

Pola makan tinggi gula dapat meningkatkan glikasi, yaitu proses dimana gula darah menempel pada protein untuk membentuk molekul baru yang disebut AGEs (advanced glycation end products), yang dapat merusak protein di sekitarnya dan membuat kolagen menjadi kering, rapuh, dan lemah.

  • Paparan sinar matahari berlebih

Radiasi ultraviolet (UV) bisa bisa menyebabkan kolagen rusak lebih cepat, merusak serat kolagen dan menyebabkan elastin abnormal menumpuk. Sinar UV ini merusak kolagen di lapisan dermis, menyebabkan kulit membangun kembali secara tidak benar, membentuk kerutan.

  • Merokok

Asap rokok mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang bisa merusak kolagen dan elastin di kulit. Kandungan nikotin di dalam rokok juga mempersempit pembuluh darah di lapisan luar kulit. Ini menyebabkan kulit tidak mendapatkan zat gizi dan oksigen yang cukup.

Girls, itu dia seputar kolagen, protein penting yang membentuk berbagai jaringan tubuh kita. Seiring bertambahnya usia, tubuh menghasilkan kolagen lebih sedikit. Penurunan kolagen ini dapat berdampak buruk pada kulit, sendi, dan jaringan ikat. Makanan tertentu mengandu zat gizi yang diperlukan untuk produksi kolagen. Mengonsumsi makanan ini bisa membantu meningkatkan kadar kolagen di dalam tubuh kita. Di sisi lain, suplemen bisa menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan jumlah kolagen. Akan tetapi, sebelum memutuskan mengonsumsinya, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Penting juga bagi kita untuk menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan kerusakan kolagen.

Sumber:

Cleaveland Clinic. (2018). The Best Way You Can Get More Collagen. [online] Tersedia di: <https://health.clevelandclinic.org/the-best-way-you-can-get-more-collagen/> [Diakses pada 30 November 2021].

Cleaveland Clinic. (2021). Why Your Collagen Depletes With Age. [online] Tersedia di: <https://www.verywellhealth.com/collagen-supplements-4164818> [Diakses pada 30 November 2021].

Elliot, B. (2020). Top 6 Benefits of Taking Collagen Supllements. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/nutrition/collagen-benefits> [Diakses pada 30 November 2021].

Ganceviciene, R., Liakou, A. I., Theodoridis, A., Makrantonaki, E., & Zouboulis, C. C. (2012). Skin anti-aging strategies. Dermato-endocrinology4(3), 308–319. https://doi.org/10.4161/derm.22804

Jennings, K. (2020). Collagen – What Is It and What Is It Good For?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/nutrition/collagen> [Diakses pada 30 November 2021].

Mclntosh, J. (2017). What is collagen, and why do people use it? [online] Tersedia di: <https://www.medicalnewstoday.com/articles/262881> [Diakses pada 30 November 2021].

Proksch, E., Segger, D., Degwert, J., Schunck, M., Zague, V. and Oesser, S. (2014). Oral Supplementation of Specific Collagen Peptides Has Beneficial Effects on Human Skin Physiology: A Double-Blind, Placebo-Controlled Study. Skin Pharmacology and Physiology, 27(1), pp.47-55.

Richards, L. (2020). Which foods boost collagen production?. [online] Tersedia di: <https://www.medicalnewstoday.com/articles/collagen-foods> [Diakses pada 30 November 2021].

Artikel Lainnya