Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulai Hidup Sehat?

Ladies, tak bisa dipungkiri bahwa setiap orang memiliki rutinitas dan kesibukan yang berbeda-beda, hingga akhirnya kerap menunggu “waktu yang tepat” untuk mencoba memulai hidup sehat.

Bicara mengenai hal tersebut, beberapa kalimat seperti “diet mulai besok”, “olahraganya nanti saja kalau sudah nggak sibuk” mungkin familiar untukmu.

Nah, sebenarnya kapan sih waktu yang tepat untuk memulai hidup sehat? Simak jawabannya dalam ulasan berikut ya ladies!

Waktu yang tepat untuk memulai pola hidup sehat

Ladies, berhentilah menunggu waktu yang tepat untuk memulai pola hidup sehat, seperti makan makanan lebih sehat dan berolahraga secara teratur. Karena, “sekarang” adalah waktu yang paling tepat untuk kamu memulai pola hidup sehat.

Jadilah individu proaktif, jangan reaktif ya ladies. Memang apa sih bedanya antara proaktif dan reaktif? Reaktif adalah tindakan sebagai respons terhadap suatu peristiwa yang terjadi, misalnya rasa sakit, gejala, atau kondisi kesehatan tertentu. Sedangkan, proaktif adalah tindakan yang terlepas dari pemicu apapun.

Sederhananya nih ladies, reaktif itu kalau kamu sakit dulu baru mulai hidup sehat. Sementara, proaktif itu kalau kamu mulai olahraga atau menerapkan pola makan yang sehat sejak saat ini karena kamu tahu hal tersebut memberikan banyak manfaat untukmu.

Ladies, kamu nggak mau kan nunggu sakit dulu baru mulai hidup sehat? Jadi yuk, mulai hidup sehat dari sekarang!

Bagaimana memulai pola hidup sehat

Langkah pertama, tentu kamu perlu memulainya dari sekarang ladies. Karena jika kamu terus berkata besok atau nanti, yang ada kamu tidak pernah memulainya. Nah, berikut ada beberapa tips untuk kamu dalam memulai pola hidup sehat.

1. Mulai secara perlahan dan bertahap

Untuk mulai hidup sehat tidak harus melakukan perubahan secara drastis. Misalnya dari yang awalnya kamu tidak pernah berolahraga sama sekali, kemudian kamu mulai berolahraga selama satu jam setiap harinya. Kamu bisa mulai perlahan kok, tidak harus langsung 1 jam apalagi setiap hari. Intensitas dan jenis olahraganya kamu juga bisa mulai dari yang ringan-ringan dulu.

Misalnya nih, kalau hari-hari kamu padat, kamu bisa mencari waktu yang lebih luang, misalnya di akhir pekan. Kamu bisa mulai jalan kaki atau bersepeda di pagi hari selama 30 menit sambil mengisi akhir pekanmu. Coba lakukan secara rutin terlebih dahulu di setiap akhir pekan. Coba juga untuk melakukan yang lainnya, misalnya saat bangun tidur di pagi hari lakukan gerakan peregangan selama 5-10 menit.

Jika kamu mulai terbiasa jalan kaki di akhir pekan, coba tingkatkan lagi intensitas dan durasinya. Dari yang awalnya hanya jalan kaki, menjadi jalan cepat, jogging, hingga lari. Durasinya juga bisa kamu tingkatkan lebih lama ya. Tingkatkan secara bertahap sampai akhirnya kamu mencapai batas olahraga yang direkomendasikan, yakni latihan kardio intensitas serang 150-300 menit per minggunya atau latihan kardio intensitas tinggi 75-150 menit per minggu, serta latihan kekuatan 2-3 kali seminggu.

Begitu juga dengan pola makan, ubah secara perlahan. Jangan mentang-mentang ingin menurunkan berat badan, tiba-tiba kamu mengurangi asupan menjadi sangat sedikit dan tidak mengonsumsi nasi sama sekali.

Ladies, untuk menurunkan berat badan memang sih perlu mengurangi asupan kalori. Tapi, perlu dilakukan secara perlahan ya, agar tubuh kamu tidak kaget nantinya. Mengurangi asupan kalori secara drastis memang bisa menghasilkan penurunan berat badan yang cepat, tapi tidak bertahan jangka panjang. Sebab akan menimbulkan efek yo-yo, alias berat badan cepat turun tapi cepat naik kembali. Tentu kamu tidak menginginkan hal tersebut bukan?

Selain itu ladies, meskipun sedang diet bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi nasi ya. Kamu masih boleh kok konsumsi nasi, termasuk nasi putih. Nasi merupakan sumber karbohidrat, yaitu zat gizi makro yang berperan sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Tidak perlu menghilangkan nasi saat diet, kamu bisa mengurangi porsinya menjadi lebih sedikit, atau mengganti jenis nasi yang kamu gunakan, misalnya dari nasi putih menjadi nasi merah yang lebih kaya serat dan lebih rendah indeks glikemiknya.

Lalu, buat kamu yang gemar mengkonumsi makanan cepat saji, jangan tiba-tiba menghindari konsumsinya sama sekali. Karena semakin kamu menghindari suatu makanan, kamu akan cenderung semakin menginginkan makanan tersebut. Kamu bisa mengurangi frekuensi dan porsinya secara perlahan ya. Atau ladies, kamu bisa menerapkan prinsip 80:20, di mana 80% asupan kalori dipenuhi dengan makanan utuh yang minim proses, sedangkan 20% sisanya dipenuhi dari makanan cepat saji kesukaanmu.

2. Jaga konsistensi

Salah satu kendala yang kerap dihadapi seseorang dalam melakukan perubahan gaya hidup ialah menjaga konsistensi. Beberapa orang cenderung sangat bersemangat di awal, tapi kemudian semangat itu menurun. Hal inilah yang seringkali membuat upaya diet atau olahraga menjadi gagal.

Ladies, sangat penting untuk menjaga konsistensi selama menjalani perubahan pola hidup. Konsistensi akan membuat kamu terbiasa dalam melakukan atau menerapkan kebiasaan sehat yang baru. Nah, ketika kebiasaan baru sudah terbentuk, maka kamu akan otomatis melakukannya alias sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Dalam proses membentuk gaya hidup sehat, tentunya tidak instan ya ladies. Butuh waktu sekitar 18-254 hari bagi seseorang untuk membangun kebiasaan baru, dan butuh sekitar 66 hari (3 bulan) agar kebiasaan tersebut menjadi gaya hidup yang otomatis. Nikmati setiap proses yang kamu jalani dalam membangun gaya hidup yang lebih sehat.

3. Tidur yang cukup

Ladies, jika di antara kamu masih ada yang memiliki kebiasaan begadang, sebaiknya dikurangi ya. Kebiasaan begadang cenderung kurang sehat, karena memiliki banyak dampak negatif, mulai dari meningkatkan produksi hormon stres, memicu peningkatan nafsu makan, hingga mengganggu ritme sirkadian. Cukupi tidur 7-9 jam sehari, dan pastikan jadwal tidurmu teratur ya. Kamu bisa menerapkan sleep hygiene untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.

4. Dapatkan dukungan

Adanya dukungan, entah itu dari orang terdekat, teman, pasangan atau keluarga akan membantu kamu dalam menjaga motivasi dalam menerapkan pola hidup sehat. Maka dari itu, cobalah dapatkan dukungan dari orang terdekatmu. Bila perlu ajak ia untuk turut menerapkan pola hidup sehat bersama-sama.

Selain itu, penting juga untuk mendapatkan dukungan dari para ahli, seperti Nutrisionis atau Fitness Trainer untuk membantu kamu dalam menjalani diet dan olahraga agar lebih terarah.

Nah ladies, itulah beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam memulai hidup pola hidup sehat.

Manfaat menerapkan pola hidup sehat

Menerapkan pola hidup sehat dapat memberikan banyak manfaat untukmu, di antaranya seperti:

  • Tubuh menjadi lebih sehat dan bugar
  • Menurunkan atau menjaga berat badan tetap normal
  • Terhindar dari berbagai risiko penyakit, termasuk hipertensi, diabetes, jantung, paru-paru, stroke
  • Mengurangi risiko kematian karena penyakit tertentu
  • Membantu mengurangi stres
  • Tidur lebih berkualitas

Banyak sekali ya manfaat dari menjalani pola hidup sehat. Bagaimana nih ladies, masih mau diet mulai besok dan olahraga saat nggak sibuk?

Yuk mulai hidup sehat dari sekarang! Jangan sampai kamu menyesal karena terlambat memulai ya ladies.

Sumber:

Frothingham, S.  (2019). How Long Does It Take for a New Behavior to Become Automatic?. [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/health/how-long-does-it-take-to-form-a-habit  https://www.precisionnutrition.com/the-perfect-time

The Health Lodge. (n.d). Are You Proactive or Reactive About Your Health?. [online] Tersedia di: https://www.thehealthlodgepractice.com/are-you-proactive-or-reactive/