Selebgram Diare karena Minuman Fiber?

Selebgram Diare karena Minuman Fiber?

Ladies, belakangan sempat viral selebgram Awkarin yang mengalami efek samping setelah mengonsumsi minuman fiber. Berawal dari sulit BAB, diare karena minuman fiber malah berujung perut melilit bahkan diare. 

Melalui akun X @awkarin membagi pengalaman tidak mengenakkannya setelah mengonsumsi minuman fiber. Awalnya ia sulit untuk buang air besar (BAB), hingga akhirnya memutuskan untuk mengonsumsi beberapa merek minuman fiber. Pada tiga hari pertama, ia merasakan sakit perut yang ia rasa sangat tidak wajar, rasanya melilit.  Bahkan ia merasakan hal tersebut 3-5 kali sehari. Awalnya ia mengira itu proses adaptasi. Tapi setelah seminggu lebih bahkan hingga 2 minggu mengonsumsinya, ia masih merasakan hal yang sama. 

Hingga akhirnya ia stop mengonsumsi dan konsultasi ke dokter. Dokter pun mengatakan bahwa gejala yang dialami bisa jadi karena efek samping obat pencahar. Padahal ia sedang tidak mengonsumsi obat pencahar, hanya minuman fiber

Diare karena Minuman Fiber

Usut punya usut, ternyata minuman fiber yang ia konsumsi mengandung ekstrak daun jati Cina atau dikenal juga sennosides

Lalu, apa hubungannya kandungan daun jati Cina dalam minuman fiber dengan efek samping yang dialami Awkarin? Yuk cari tahu lebih jauh!

Apa Itu Daun Jati Cina?

Daun jati Cina berasal dari genus tanaman kacang-kacangan berbunga yang ditemukan di daerah tropis, spesies yang paling umum yakni Cassia acutifolia (Alexandria senna)

Ekstrak daun jati Cina telah lama digunakan sebagai obat pencahar dan pengobatan herbal tradisional. Biasanya dijual dalam bentuk ekstrak, teh atau suplemen. Terkadang juga digunakan untuk pil penurun berat badan.

Baca :   Tampil Trendy dengan Tumbler WRP X CHAKO LAB

Bagaimana Daun Jati Cina Digunakan?

Daun jati Cina umumnya dikonsumsi dalam bentuk teh yang kegunaannya untuk merangsang pergerakan usus dan membantu meringankan sembelit.

Daun jati Cina mengandung senyawa aktif utama yang dikenal sebagai senna glikosida atau sennosides. Sennosides tidak dapat diserap di saluran pencernaan, melainkan dipecah oleh bakteri di usus. 

Penguraian sennosides ini dapat mengiritasi sel-sel di usus besar, sehingga memberikan efek yang menstimulasi pergerakan usus dan menghasilkan efek pencahar. Sennosides ini merupakan bahan aktif yang digunakan dalam banyak obat pencahar yang dijual bebas. Bagi kebanyakan orang, konsumsi sennosides akan merangsang buang air besar dalam waktu 6-12 jam. 

Karena efek pencaharnya, beberapa orang menggunakan ekstrak daun jati Cina atau sennosides untuk persiapan kolonoskopi, yakni prosedur pemeriksaan medis untuk melihat bagian dalam usus besar (kolon) dan rektum. 

Keamanan, Efek Samping, Dosis Daun Jati Cina

Teh jati Cina umumnya dianggap aman untuk kebanyakan orang dewasa dan anak di atas usia 12 tahun. Akan tetapi, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi. Beberapa efek samping yang paling umum ialah kram perut, mual, dan diare. 

Bisa jadi efek samping yang dialami oleh Awkarin yaitu karena minuman fiber yang dikonsumsinya mengandung ekstrak daun jati cina. Ekstrak daun jati cina atau sennosides sendiri memang umumnya digunakan sebagai obat laksatif (obat pencahar) ya ladies, bukan untuk ditambahkan dalam produk makanan atau minuman. 

Baca :   Diet Korset, Mau Langsing Kok Menyiksa?

Penggunaannya juga ada aturannya, dosisnya sekitar 15-30 mg dua kali sehari, dan tidak boleh dikonsumsi lebih dari satu minggu. Karena konsumsi daun jati Cina atau sennosides jangka panjang apalagi berlebih bisa menyebabkan kecanduan pencahar, ketidakseimbangan elektrolit, bahkan kerusakan hati dan lumpuh usus.

Selain itu, daun jati Cina juga sebaiknya tidak digunakan untuk menurunkan berat badan atau untuk detoks, karena belum ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan senna untuk detoksifikasi atau penurunan berat badan. BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) juga mengeluarkan larangan memproduksi dan mengedarkan produk yang mengandung Cassia senna L. dengan klaim untuk menurunkan lemak tubuh atau menurunkan berat badan.

Apakah Aman Mengonsumsi Minuman Fiber untuk Melancarkan BAB?

Minuman fiber atau fiber drink pada dasarnya merupakan minuman kaya serat, yang dibuat dari serat larut maupun tidak larut. Konsumsi serat dapat membantu melancarkan buang air besar dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Umumnya minuman fiber aman dikonsumsi, selama sesuai dengan petunjuk penggunaan atau anjuran yang biasanya tertera di kemasan produk.

Tapi, sebelum kamu mengonsumsi minuman fiber ada baiknya untuk mengecek komposisi bahan yang terkandung di dalamnya terlebih dahulu. Pastikan produk yang kamu konsumsi tidak mengandung bahan pencahar, jika kamu tidak mau mengalami efek samping seperti yang dirasakan Awkarin.

Apabila kamu mengalami sembelit sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum kamu mengonsumsi obat pencahar ya. Memenuhi kebutuhan serat 30 g sehari dan minum air yang cukup minimal 2 L sehari dapat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan kesehatan pencernaan. 

Baca :   Manfaat Ekstrak Daun Teh Hijau untuk Menurunkan Berat Badan

Konsumsi WRP Fibby sekali sehari dapat membantu memenuhi 21% kebutuhan serat harianmu dan membantumu meningkatkan fungsi saluran cerna, karena mengandung serat alami dari ekstrak buah dan sayur, serta serat pangan larut inulin dan psyllium husk sebagai prebiotik alami. 

Asupan prebiotik dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik (probiotik) di saluran cerna, sehingga mendukung kesehatan sistem pencernaan. Serat larut seperti inulin dan psyllium husk dapat meningkatkan volume feses dan melunakannya, yang kemudian merangsang pergerakan usus, sehingga buang air besar menjadi lebih mudah dan lancar.

Sumber:

Hill, A. (2020). What Is Senna Tea, and Is It Safe?. https://www.healthline.com/nutrition/senna-tea 

LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury [Internet]. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012-. Senna. [Updated 2020 Apr 1]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547922/

Peraturan Kepala BPOM RI No. 9 Tahun 2017 Tentang Larangan Memproduksi dan Mengedarkan Obat Tradisional yang Mengandung Cassia Senna L. dan Rheum Officinale dengan Klaim untuk Menurunkan Lemak Tubuh atau Menurunkan Berat Badan. https://jdih.pom.go.id/download/product/782/9/2017Yamate, Y., Hiramoto, K., Yokoyama, S., & Ooi, K. (2014). Immunological changes in the intestines and skin after senna administration. Pharmaceutical Biology53(6), 913–920. https://doi.org/10.3109/13880209.2014.948636

Artikel Lainnya