Mengenal Susu Sapi A2

Mengenal Susu Sapi A2

Susu diketahui sebagai minuman sumber protein yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Banyak orang mengonsumsinya guna mendapatkan manfaat dari kandungan gizi di dalamnya. Susu yang umum kita konsumsi sehari-hari ialah susu sapi. Namun, beberapa orang ada yang memiliki intoleransi terhadap susu sapi.

Belakangan ini, ditemukan jenis susu sapi A2 yang diyakini lebih sehat dibandingkan susu sapi biasa. Susu sapi A2 ini berasal dari jenis sapi A2. Lantas apa bedanya susu sapi A2 dengan susu sapi biasa? Apakah benar susu sapi A2 lebih sehat dibandingkan susu sapi biasa?

Perbedaan Susu Sapi A2 dengan Susu Sapi Biasa

Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik, dimana dalam 1 gelas susu mengandung sekitar 8 g protein. Terdapat dua protein utama dalam susu sapi yaitu kasein dan whey.

Kasein menyumbang sekitar 80% dari total kandungan protein dalam susu sapi. Terdapat beberapa jenis kasein dalam susu sapi, salah satunya dikenal ialah beta-kasein. Beta-kasein membentuk sekitar 30% dari protein dalam susu sapi. Beta-kasein sendiri terbagi menjadi dua varian, yakni A1 dan A2.

  • Beta-kasein A1

Beta-kasein A1 merupakan salah satu jenis protein utama dalam susu sapi. Namun, jenis beta-kasein ini sering dikaitkan dengan munculnya gejala gangguan pencernaan terkait susu sapi.

  • Beta-kasein A2

Beta-kasein A2 merupakan jenis protein susu sapi yang dinilai tidak menyebabkan gangguan pencernaan, terlebih bagi mereka yang mengalami intoleransi terhadap susu sapi. Selain itu, jenis protein susu sapi A2 juga lebih mudah diserap oleh tubuh.

Susu sapi pada umumya mengandung kedua jenis beta-kasein, baik A1 dan A2. Sementara susu sapi A2 hanya mengandung beta-kasein A2.

Dalam proses untuk memperoleh susu sapi A2 yang berkualitas, diperlukan serangkaian penyeleksian sapi dengan menggunakan tes DNA. Hal ini bertujuan untuk memastikan susu sapi yang dihasilkan hanya mengandung protein A2 saja.

Baca :   Apa Benar Hasil Test Pack Garis 2 Sudah Pasti Hamil?

Meskipun kedua jenis susu, baik susu sapi biasa maupun susu sapi A2 memiliki jumlah laktosa yang sama, sebagian orang merasa bahwa susu sapi A2 cenderung tidak menyebabkan kembung. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kandungan asam amino yang menyusun rantai protein A1 dan A2.

Kedua jenis beta-kasein A1 dan A2 berbeda pada kandungan asam amino yang menyusun rantai protein pada posisi 67. Beta-kasein A2 mengandung asam amino prolin, sementara A1 mengandung asam amino histidin.

Dalam proses pencernaan, susu akan dipecah terlebih dahulu oleh sistem pencernaan agar lebih mudah diserap tubuh. Adanya kandungan histidin pada susu sapi biasa yang mengandung beta-kasein A1, mendorong pemecahan protein menjadi senyawa protein yang disebut beta-casomorphin-7 (BCM-7).

Senyawa BCM-7 inilah yang umumnya memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan atau gejala yang serupa dengan intoleransi laktosa, seperti sakit perut, perut kembung dan bergas, serta diare. Sementara susu sapi A2 tidak mengandung histidin sehingga tidak dipecah menjadi BCM-7. Maka dari itu, susu sapi A2 tidak menyebabkan gangguan pencernaan dan lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Sebuah penelitian pada orang dewasa di Cina dengan intoleransi susu menunjukkan bahwa mereka tidak lagi mengalami gangguan pencernaan dan diare setelah mengganti konsumsi susu biasa dengan susu sapi A2.

Kandungan Gizi Susu Sapi Biasa vs Susu Sapi A2

Baik susu sapi biasa maupun susu sapi A2 memiliki kandungan gizi yang tidak jauh berbeda. Dalam 200 ml susu biasa maupun susu sapi A2 mengandung kalori sebanyak 130 kkal, 7 g lemak, 6 g protein, dan 9 g karbohidrat. Sementara kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan gula pada susu sapi biasa lebih tinggi dibandingkan susu sapi A2. Pada 200 ml susu sapi biasa mengandung 5 g lemak jenuh, 16 mg kolesterol dan 9 g gula. Sedangkan, pada susu sapi A2 mengandung 3,5 g lemak jenuh, 10 mg kolesterol dan 4 g gula.

Baca :   Yuk Jaga Kesehatan Jantung dengan Menerapkan Tips Berikut!

Jika dilihat dari kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya, susu sapi biasa cenderung lebih tinggi dibandingkan susu sapi A2. Hal ini mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan kamu dalam memilih jenis susu yang akan kamu konsumsi. Kandungan lemak jenuh dalam makanan dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kandungan gula pada susu sapi biasa juga lebih tinggi dibanding susu sapi A2. Namun, kandungan gula pada susu sapi merupakan laktosa yang merupakan gula alami yang membuat susu terasa manis. Selain itu, laktosa tidak menyebabkan lonjakan gula darah, sebab laktosa membutuhkan waktu lebih lama untuk dipecah menjadi glukosa.

Jadi, Apa Benar Susu Sapi A2 Lebih Baik Dibandingkan Susu Sapi Biasa?

Bagi orang-orang yang tidak memiliki masalah dengan konsumsi susu biasa, tidak ada bukti yang menunjukkan manfaat mengonsumsi susu sapi A2 lebih baik dibandingkan susu sapi biasa yang mengandung kedua jenis protein beta-kasein A1 dan A2.

Namun, pada orang-orang yang memiliki masalah intoleransi terhadap susu, susu sapi A2 merupakan pilihan tepat untuk dikonsumsi karena membantu mencegah terjadinya masalah gangguan pencernaan.

Tak hanya itu, meskipun kandungan gizi keduanya hampir sama, namun tetap saja kandungan lemak jenuh dan kolesterol pada susu sapi biasa cenderung lebih tinggi dibandingkan susu sapi A2. Konsumsi lemak jenuh dan kolesterol berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke.

Baca :   Kesehatan Gigi dan Mulut Cerminan Kesehatan Tubuh

Nah girls, buat kamu yang memiliki masalah dalam mengonsumsi susu atau mengalami intoleransi susu, mungkin kamu bisa beralih ke susu sapi A2.

Sumber:

Alodokter.com. (2018). Kenali Susu dari Sapi A2, Sapi Baru yang Sdipercaya Menghasilkan Susu yang Lebih Sehat. [online] Tersedia di: <https://www.alodokter.com/kenali-susu-dari-sapi-a2-sapi-baru-yang-dipercaya-menghasilkan-susu-yang-lebih-sehat> [Diakses pada 31 Agustus 2021].

https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/greenfields/fresh-milk/1-porsi
https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/kin/a2-cows-100-fresh-milk/1-botol

GFO Farming. (Tanpa Tahun). A2 Milk is better for you than Regular Milk. [online] Tersedia di: <https://www.gfofarming.com/a2-milk-is-better-for-you-than-regular-milk/> [Diakses pada 31 Agustus 2021].

Healthline.com. (2019). A1 vs. A2 Milk – Does it Matter?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/nutrition/a1-vs-a2-milk> [Diakses pada 31 Agustus 2021].

He, M., Sun, J., Jiang, Z. and Yang, Y. (2017). Effects of cow’s milk beta-casein variants on symptoms of milk intolerance in Chinese adults: a multicentre, randomised controlled study. Nutrition Journal, [online] 16(1), p.72. Tersedia di: <https://nutritionj.biomedcentral.com/track/pdf/10.1186/s12937-017-0275-0.pdf> [Diakses pada 31 Agustus 2021].

Jianqin, S., Leiming, X., Lu, X., Yelland, G., Ni, J. and Clarke, A. (2015). Effects of milk containing only A2 beta casein versus milk containing both A1 and A2 beta casein proteins on gastrointestinal physiology, symptoms of discomfort, and cognitive behavior of people with self-reported intolerance to traditional cows’ milk. Nutrition Journal, [online] 15(1), p.35. Tersedia di: <https://nutritionj.biomedcentral.com/track/pdf/10.1186/s12937-016-0147-z.pdf> [Diakses pada 31 Agustus 2021].

Medicalnewstoday.com. (2017). The benefits and risks of A2 milk. [online] Tersedia di: <https://www.medicalnewstoday.com/articles/318577> [Diakses 31 Agustus 2021].

Sodhi, M., Kataria, R., Joshii, B., Mukesh, M. and Mishra, B., 2012. Milk proteins and human health: A1/A2 milk hypothesis. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, 16(5), p.856.

Artikel Lainnya