Wow! Turun BB Hingga 31 kg Kurang dari Setahun. Intip Rahasianya Yuk!

Intip Rahasia Turun BB hingga 31 Kg Kurang dari Setahun

Ladies, tahukah kamu? Belakangan seorang content creator Bernama Shani Amelia membagikan perjalanan dietnya yang berhasil turun BB (berat badan) hingga 31 kg dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Penasaran seperti apa proses diet yang dijalaninya? Yuk intip rahasia dietnya berikut ini!

Seputar Intermittent Fasting, Metode Diet yang Bikin Shani Amelia Turun BB

Sebelum mengetahui perjalanan diet Shani Amelia, kita ketahui dulu metode diet yang dijalaninya. Dalam akun Tiktoknya, Shani mengungkapkan bahwa ia melakukan intermittent fasting atau IF.

Intermittent fasting atau disebut juga diet puasa adalah metode pengaturan pola makan yang dilakukan dengan cara berpuasa selama beberapa waktu. Namun, dalam periode puasa tersebut ladies masih boleh minum minuman tanpa kalori, seperti air putih, teh dan kopi tanpa tambahan gula, susu, atau cream.

Berbeda dengan kebanyakan metode diet lainnya yang memiliki banyak aturan terkait jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, intermittent fasting lebih menekankan perihal kapan kamu boleh makan dan kapan harus berpuasa.

Banyak metode yang bisa diterapkan, seperti metode 16/8 (16 jam puasa dan 8 jam makan), 12:12 fasting, dan sebagainya. Jendela puasa bisa juga disesuaikan dengan masing-masing individu.

Dalam diet yang dijalaninya, Shani menerapkan metode 15:9, 20:4, hingga 18:6. Penasaran seperti apa proses diet yang dilaluinya? Yuk kita lanjut simak informasinya berikut ini!

Perjalanan Diet Shani Amelia, Turun BB Hingga 31 kg dalam 9 Bulan

Sebelumnya Shani mengaku telah mencoba berbagai macam metode diet, mulai dari diet keto, IF, hingga makan 5 kali sehari. Namun, ia seringkali gagal dalam menjalani diet.

Akan tetapi, kali ini Shani berhasil dalam menjalani diet berkat niat dan tekadnya yang kuat serta konsistensinya dalam menjalani diet dan olahraga.

Shani berhasil menurunkan berat badan hingga 31 kg. Awalnya, di bulan Januari 2024 beratnya masih mencapai 100 kg. Setelah menjalani diet selama kurang lebih 9 bulan, berat badannya turun menjadi 69 kg.

Mengumpulkan Tekad dan Niat untuk Diet Turun BB

Dalam akun Tiktoknya, Shani Amelia membagikan perjalanan dietnya. Ia mengaku bahwa sejak akhir April 2024, ia mulai mengumpulkan tekad dan niat untuk menjalani diet. Mulanya, ia menjalani intermittent fasting dengan jendela 15:9 (15 jam puasa, 9 jam makan).

Pada fase diet ini, Shani mengaku bahwa ia masih mengonsumsi apa pun dan tidak ada pantangan terkait makanan yang dikonsumsi. Ia juga kerap makan sepuasnya hingga merasa kenyang, bahkan terkadang hingga kalap. Namun, ia mengusahakan untuk tidak makan di atas jam 9 malam.

Baca :   Viral Diet Tiongkok, Turunkan Berat Badan 10 kg dalam Seminggu

Hasilnya? Berat badannya tidak mengalami perubahan alias stuck.

Diet Lebih Ketat

Mengetahui berat badannya tidak mengalami perubahan, ia tak lantas menyerah menjalani diet. Justru, ia mulai menjalani diet yang lebih ketat dengan menerapkan IF 20:4 (20 jam puasa, 4 jam makan), dengan harapan turun BB lebih maksimal

Jadi, dalam sehari ia hanya makan sekali. Namun, ia masih makan apa saja yang diinginkannya, kecuali makanan atau minuman manis, tapi dengan porsi yang lebih terkontrol.

Pada pertengahan bulan Juni, ia mulai berolahraga. Mula-mula ia melakukan senam, lalu seminggu kemudian ia mulai melakukan treadmill.

Setelah satu bulan menerapkan metode diet dan olahraga ini ia berhasil turun BB sebanyak 8 kg.

Memutuskan untuk Konsultasi dengan Dokter Gizi

Setelah turun 8 kg ia merasa senang, sekaligus mulai merasa khawatir mengenai pola diet yang dijalaninya. Ia sadar kalau pola diet yang dijalaninya tidaklah sehat, apalagi ia masih makan sembarangan. Ditambah hanya makan sekali sehari. Ia khawatir kekurangan gizi.

Perlu ladies ketahui, bahwa penurunan berat badan yang sehat berkisar antara 2-4 kg dalam sebulan. Penurunan berat badan yang cepat dalam waktu singkat bisa membawamu pada risiko kesehatan, seperti kekurangan gizi, penurunan massa otot, gangguan kognitif, hingga efek yo-yo.

Akhirnya di bulan Juli, Shani pun memutuskan untuk melakukan konsultasi dengan Dokter Gizi. Setelah melakukan konsultasi dengan ahlinya, Shani pun akhirnya memahami terkait bagaimana memenuhi kebutuhan gizi harian, bagaimana memilih jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi atau hindari, serta hal-hal yang dapat memengaruhi keberhasilan diet.

Konsisten dengan Diet yang Dijalani

Setelah melakukan konsultasi dengan Dokter Gizi, ia pun semakin konsisten dalam menjalani diet. Bedanya, kali ini Shani lebih memerhatikan pemilihan asupan makanannya sesuai dengan anjuran dan pengawasan Dokter Gizi.

Berikut ini pola diet yang dijalaninya.

  • Saat bangun tidur ia mulai dengan banyak minum air, bisa mencapai 1 liter.
  • Satu jam setelah bangun, ia melakukan workout. Awanya ia melakukan treadmill selama 50 menit dengan kecepatan (speed) 4,5. Saat mulai terbiasa ia level up lagi rutinitas olahraganya dan sekarang ia melakukan treadmill hingga 1,5 jam sehari dengan speed 5,0-5,5. Dalam seminggu, ia melakukan treadmill hingga 630 menit.
  • Pada jam 3 sore ia mulai makan, dengan menu seperti berikut:
    • Protein dari 3-4 butir putih telur (bisa diolah dengan cara apa pun, biasanya dibuat orak arik), atau 100 g tahu putih yang diolah dengan airfryer.
    • Karbohidrat dari beras porang atau 1 buah kentang yang diolah dengan airfryer untuk meminimalisir asupan minyak.
    • 150 g buah, seperti apel, pepaya, jeruk, atau buah lainnya yang kaya serat.
  • Untuk camilan, karena suka camilan asin, ia kerap mengonsumsi 1-2 bungkus seaweed atau chips yang gluten free sebanyak 5-6 keping.
  • Jam 6 sore hingga jam 7 malam ia mulai makan malam, dengan menu seperti berikut:
    • Karbohidrat dari beras porang (40-60 g).
    • Protein berupa ayam tanpa kulit, ikan, udang, atau daging sapi rendah lemak
    • Sayur 100 g (apa pun jenisnya)
    • Buah 100 g (kecuali durian, mangga atau buah yang terlalu manis)
  • Jika sedang ingin dessert saat diet, ia kerap makan cookies bebas gula sebanyak 1 keping.
Baca :   Cek Kalori Makanan Saat Tahun Baru! Ada Favoritmu?

Shani mengaku ia lebih senang memasak makanannya sendiri ketimbang beli makanan di luar, karena bahan-bahan makanan yang digunakan bisa lebih terkontrol.

Ia merasa lebih enjoy dan happy dalam menjalani dietnya saat ini, ketimbang saat ia menerapkan diet ketat yang dijalaninya sebelumnya.

Tips untuk Menghadapi Tantangan Saat Diet Turun BB

Selama menjalani diet pasti ada saja tantangan yang dihadapi. Begitu pun yang dialami Shani Amelia.

Ada beberapa tantangan yang kerap ia hadapi selama menjalani diet turun BB, diantaranya yaitu:

  • Kesulitan menahan nafsu makan di malam hari

Shani mengungkapkan ia kerap merasa stres saat harus menahan nafsu makan di malam hari, apalagi saat ia berkumpul bersama teman-temannya yang bebas makan ini dan itu. Tapi, ia berusaha untuk menahan diri dengan memperbanyak minum air.

  • Berat badan stuck atau bahkan naik meskipun sudah menjalani diet dan olahraga

Ini merupakan hal yang wajar dan normal dialami bagi mereka yang sedang menjalani diet. Berat badan yang stuck atau bahkan bertambah saat diet, bisa jadi dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti perubahan hormon ketika menstruasi, perubahan metabolisme yang memengaruhi tingkat pengeluaran energi, dan sebagainya. 

Meski kerap membuatnya stres, namun Shani berusaha berpikir positif dan tetap yakin bahwa jika ia konsisten menjalani diet dan olahraga, berat badannya akan turun lagi.

  • Munculnya keinginan makan makanan tertentu (craving atau ngidam)

Apabila sedang ngidam atau menginginkan makanan tertentu, tidak masalah untuk makan satu hingga dua gigitan, asalkan tidak berlebihan.

  • Pressure dari orang sekitar

Terkadang, orang di sekitar bisa menjadi penyemangat saat diet sekaligus juga bisa menjadi pressure tersendiri. Apalagi jika muncul pertanyaan-pertanyaan seperti “sudah turun berapa kg? Bagaimana progress-nya?”. Bagi Shani, hal ini bisa membuatnya merasa stres.

Baca :   9 Tips Wujudkan Resolusi Diet, Bukan Sekadar Wacana

Akhirnya pada proses dietnya kali ini, ia memutuskan untuk tidak membagikannya ke teman-temannya di media sosial, termasuk orang tuanya, hingga akhirnya ia berhasil menurunkan berat badan.

Ladies, itulah perjalanan diet dari Shani Amelia yang berhasil menurunkan berat badan hingga 31 kg dalam 9 bulan. Baginya, konsistensi ialah kunci keberhasilan diet yang dijalaninya.

Konsisten menjalani pola makan, konsisten dalam berolahraga. Menurutnya, melakukan olahraga tidak perlu terlalu berlebihan, walau hanya sebentar tidak masalah, asalkan dilakukan dengan konsisten. Dilansir dari CDC, orang dewasa disarankan untuk melakukan olahraga intensitas sedang setidaknya 150 menit seminggu, dan setidaknya 2 hari dalam seminggu melakukan latihan kekuatan.

Shani juga menambahkan bahwa menurutnya tidak ada cara diet yang benar dan salah, yang ada ialah cocok atau tidak. Karena setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda, pola pikirnya pun berbeda. Bisa jadi metode diet ini cocok dengannya, tapi belum tentu cocok untuk orang lain, begitu pun sebaliknya.

Ladies, benar ya, memang ada begitu banyak metode diet, namun tidak ada satu pun metode diet yang cocok diterapkan untuk semua orang. Setiap orang memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang berbeda, sehingga kebutuhan gizinya pun berbeda-beda.

Selain itu, pola pikir atau mindset juga turut memengaruhi keberhasilan diet yang dijalani. Memiliki mindset yang positif tentang diet akan membawamu pada keberhasilan diet jangka panjang.

Mereka yang memiliki mindset positif cenderung lebih fokus pada penerapan mindful eating, olahraga teratur, ketimbang hanya fokus pada angka timbangan saja.

Terlalu fokus pada angka timbangan justru bisa membuatmu merasa stres saat menjalani diet dan bisa saja menggagalkan upaya dietmu.

Nah, bagi ladies yang sedang berjuang menurunkan berat badan, yuk kuatkan lagi niat dan tekadnya! Terapkan mindset yang positif dan jangan asal-asalan mengikuti tren diet viral yang sedang viral ya.

Kamu bisa konsultasikan kebutuhan dietmu dengan Nutritionist We Shape ya!

Sumber:

Well-Choice. (nd). Psychology of Eating: How Your Mindset Affects Weight Loss. https://well-choices.com/psychology-of-eating-how-your-mindset-affects-weight-loss

CDC. (nd). What You Can Do to Meet Physical Activity Recommendations. https://www.cdc.gov/physical-activity-basics/guidelines/index.html

Gunnars, K. (2023). What Is Intermittent fasting and How Does It Work?. https://www.healthline.com/nutrition/10-health-benefits-of-intermittent-fasting

Artikel Lainnya