BAB Normal Seperti Apa Sih? Cek 4 Ciri-cirinya Berikut Ini!

BAB Normal Seperti Apa Sih? Cek 4 Ciri-cirinya Berikut Ini!

Ladies, buang air besar (BAB) yang normal itu seperti apa sih? Apakah BAB setiap hari itu termasuk normal?

Artikel kali ini akan membahas mengenai ciri-ciri buang air besar yang normal.

Bagaimana Ciri-ciri BAB yang Normal?

Bicara soal ciri-ciri BAB yang normal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari frekuensi BAB, konsistensi, warna, dan bentuk feses.

1. Frekuensi

Normalnya, seseorang bisa buang air besar 1-3 kali sehari, hingga 3 kali seminggu. Apabila frekuensi BAB kurang dari 3 kali seminggu dapat menandakan kamu mengalami sembelit atau susah BAB. Sementara jika frekuensi BAB lebih dari 3 kali sehari, ditambah konsistensi feses yang cenderung cair, bisa jadi tanda kamu mengalami diare.

    2. Bentuk dan tekstur

    Bristol Stool Chart dibawah menggambarkan karakteristik berbagai jenis feses. Tipe 1 dan 2 menggambarkan feses seseorang yang mengalami sembelit, tipe 3 dan 4 menunjukkan feses yang sehat, sedangkan tipe 5-7 menunjukkan diare.

    Bristol Stool Chart

    3. Warna

    Feses yang normal umumnya berwarna cokelat. Warna cokelat pada feses ini disebabkan oleh aksi bakteri pada bilirubin yang merupakan produk akhir dari pemecahan hemoglobinn (sel darah merah).

    Tapi, feses juga bisa memiliki warna lain dan warna feses dapat menjadi indikator kondisi kesehatan tertentu.

    • Hitam: Konsumsi suplemen zat besi atau licorie (akar manis) dapat membuat feses berwarna hitam. Tapi, feses yang berwarna hitam juga bisa menandakan adanya pendarahan gastrointestinal (saluran pencernaan).
    • Putih: Jika feses berwarna putih, abu-abu, atau pucat, seseorang mungkin memiliki masalah dengan hati atau kantong empedu, karena feses yang berwarna pucat menandakan kekurangan empedu. Beberapa obat antidiare menyebabkan feses berwarna putih.
    • Hijau: Konsumsi sayuran hijau seperti bayam, kale dan makanan hijau lainnya dalam jumlah banyak dapat membuat feses berwarna hijau. Namun, feses yang berwarna hijau juga bisa menandakan seseorang mengalami diare. Saat diare, makanan bergerak terlalu cepat melewati usus. Ini membuat cairan empedu tidak punya waktu yang cukup untuk memecah, sehingga membuat feses berwarna hijau. Konsumsi obat-obatan seperti bismuth subsalisilat, suplemen zat besi, dan sejumlah antibiotik juga dapat membuat feses berwarna hijau.
    • Merah: Konsumsi makanan berwarna merah seperti buah naga atau bit dapat membuat feses berwarna merah. Akan tetapi, feses yang berwarna merah juga bisa menjadi indikasi adanya pendarahan di saluran pencernaan bawah. Adanya darah dalam feses dapat menandakan seseorang mengalami hemoroid.
    • Jingga: Konsumsi makanan yang berwarna jingga, yang kaya beta-karoten dapat membuat feses berwarna jingga. Namun, feses yang berwarna jingga juga dapat disebabkan karena saluran empedu tersumbat atau karena konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antasida dan antibiotik rifampin.
    • Kuning: Feses yang berwarna kuning atau berminyak menandakan terlalu banyak lemak di dalam feses. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah penyerapan lemak atau gangguan dalam produksi enzim atau empedu.
    Baca :   Lebih Baik Mana, Makan Sebelum Atau Setelah Olahraga?

    4. Bau

    Feses umumnya memiliki bau yang tidak sedap. Bau ini disebabkan dari zat kimia seperti indole, skatole, dan juga gas hydrogen sulfida, yang dihasilkan oleh bakteri. Jika feses memiliki bau yang lebih buruk, bau busuk, dan menyengat, berbeda dari biasanya, maka kamu perlu waspada. Karna bisa jadi hal ini menandakan adanya infeksi bakteri atau gangguan kesehatan lainnya.  

    Penyebab BAB Tidak Normal

    Ada beberapa hal yang dapat membuat BAB menjadi tidak normal.

    • Stres

    Stres bisa memicu dan memperburuk gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar. Kondisi ini dapat memengaruhi seberapa cepat makanan bergerak melalui sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan diare atau sembelit pada sebagian orang.

    • Dehidrasi
    Baca :   Bau Ketiak? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya Disini Yuk!

    Kurang asupan cairan dapat menyebabkan sembelit atau susah BAB, karena feses membutuhkan air agar dapat bergerak lebih mudah melalui saluran pencernaan. Selain itu, terlalu banyak konsumsi kafein dan alkohol juga dapat menyebabkan dehidrasi.

    • Kurang asupan serat

    Asupan serat yang cukup dapat membantu BAB lebih lancar. Serat berperan sebagai zat pengikat yang memberi bentuk dan volume pada feses. Serat juga membantu feses bergerak lebih lancar melewati saluran pencernaan. Kurang asupan serat dapat menyebabkan sembelit.

    • Alergi atau intoleransi makanan

    Seseorang dengan alergi atau intoleransi terhadap jenis makanan tertentu sering mengalami gangguan pencernaan seperti diarea ketika mengonsumsi makanan tersebut. Misalnya, seperti orang dengan intoleransi laktosa seringkali mengalami diare ketika mengonsumsi susu atau produk yang mengandung laktosa.

    Bagaimana Menjaga Agar BAB Tetap Normal dan Sehat?

    Untuk memastikan fungsi usus yang sehat dan BAB yang normal, ladies bisa mengikuti beberapa tips berikut:

    • Cukupi kebutuhan serat harian – Orang dewasa dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan serat harian sekitar 30-37 g sehari, dengan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Kamu juga bisa mengonsumsi WRP Fibby untuk membantu memenuhi kebutuhan serat harianmu, karena 1 sajian WRP Fibby dapat membantu memenuhi 21% kebutuhan serat harian. Selain itu, WRP Fibby juga bebas gula, sehingga tidak menimbulkan lonjakan gula darah, aman bagi penderita diabetes. WRP Fibby juga dapat memenuhi 100% kebutuhan vitamin C harian, yang bermanfaat dalam menjaga fungsi daya tahan tubuh tetap normal.
    • Cukupi kebutuhan air harian – Minum air minimal 8 gelas (2 L) air sehari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
    • Konsumsi probiotik – Probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri di usus. Beberapa makanan dan minuman fermentasi, seperti yogurt, kefir, kombucha, kimchi, dan acar dapat menjadi sumber probiotik.
    • Olahraga teratur – Olahraga teratur dapat membantu menstimulasi pergerakan usus yang sehat. Olahraga juga dapat membantu mengurangi stres dengan meningkatkan pelepasan hormon endorphin. Lakukan olahraga secara teratur 30 menit setiap hari.
    Baca :   Yuk Jaga Kesehatan Jantung dengan Menerapkan Tips Berikut!

    Ladies, secara umum BAB yang normal dapat ditandai dari beberapa hal, seperti frekuensi BAB antara 1-3 kali sehari hingga 3 kali seminggu, feses berwarna cokelat, bau tidak sedap yang normal, dan bentuknya lunak, tampak seperti sosis, serta mudah dikeluarkan.

    Jika feses memiliki warna, bentuk dan tekstur, serta bau yang tidak normal, bisa jadi disebabkan oleh makanan yang kamu makan atau bisa jadi menjadi indikator kondisi medis tertentu. Jika kamu mendapati perubahan terus-menerus pada bentuk, konsistensi, atau warna feses, sembelit, diare, feses berdarah atau hitam sebaiknya periksakan kondisimu ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya ladies.

    Sumber:

    Leigh, S., Uhlig, F., Wilmes, L., Sanchez‐Diaz, P., Gheorghe, C.E., Goodson, M.S., Kelley‐Loughnane, N., Hyland, N.P., Cryan, J.F. and Clarke, G. (2023). The impact of acute and chronic stress on gastrointestinal physiology and function: a microbiota–gut–brain axis perspective. The Journal of Physiology, 601(20). https://doi.org/10.1113/jp281951.

    Leonard, J. (2024). What are the different types of poop?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320938

    LeWine, H. (2024). Green poop: What stool color can indicate about health. https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/green-poop-what-stool-color-can-indicate-about-health

    My Cleveland Clinic. (2023). Probiotics. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/14598-probiotics

    Painter, K. (2024). Bristol Stool Chart: Types of Poop. https://www.webmd.com/digestive-disorders/poop-chart-bristol-stool-scale

    Tresca, A. (2024). What Is Considered a Healthy Bowel Movement?. https://www.verywellhealth.com/normal-bowel-movements-1942606

    Artikel Lainnya