Sering Merasa Pusing Saat Puasa? Bisa Jadi 5 Hal Ini Penyebabnya!

Sering Merasa Pusing Saat Puasa? Bisa Jadi 5 Hal Ini Penyebabnya!

Ladies, pernahkah kamu merasakan pusing saat tengah menjalani puasa puasa? Pusing saat puasa merupakan hal yang umum terjadi dan dapat dialami oleh siapapun. Namun, kamu tetap perlu hati-hati ya. Sebab, pusing kepala bisa menjadi pertanda bahwa ada yang tidak beres pada kondisi kesehatanmu.

Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan pusing saat puasa. Apa sajakah itu? Yuk simak informasinya berikut ini!

Hal yang Menyebabkan Pusing Saat Puasa

Ketika berpuasa kita mengalami perubahan pola makan, dimana biasanya kita bisa makan dan minum kapan saja, tapi saat puasa kita tidak boleh makan atau minum apapun diluar waktu berbuka hingga sahur.

Perubahan pola makan ini membuat tubuh harus beradaptasi. Tak jarang, kurangnya asupan makan dan minum selama puasa membuat kamu merasa lemas dan pusing. Kondisi ini tentu bisa mengganggu puasa dan aktivitas yang kamu jalani. Kamu mungkin menjadi kurang produktif.

Ada beberapa alasan yang mungkin menyebabkan kamu mengalami pusing saat puasa, diantaranya sebagai berikut.

1. Dehidrasi

Ketika berpuasa, seseorang cenderung lebih berisiko mengalami dehidrasi. Apalagi jika asupan cairan harian kurang, ditambah aktivitas fisik yang dilakukan cukup menguras keringat. Belum lagi jika cuaca sedang panas, hal ini bisa mendorong tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat. Ketika jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi jumlah cairan yang masuk, kamu bisa mengalami dehidrasi.

Dehidrasi membuat tubuh tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu, beberapa gejala yang timbul juga bisa mengganggu puasa dan aktivitas sehari-hari.

Beberapa gejala dehidrasi diantaranya seperti pusing atau sakit kepala, tubuh terasa lemas, mulut kering, frekuensi buang air kecil lebih sedikit, warna urin lebih pekat, sembelit, kebingungan, dan kram otot.

Untuk mencegah dehidrasi, cukupi kebutuhan cairanmu, setidaknya 8 gelas air per hari, perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan konsumsi makanan berkuah saat berbuka hingga sahur. Batasi konsumsi makanan asin atau tinggi garam karena bisa membuat mulut kering dan memicu rasa haus.

Disamping itu, perlu juga untuk menghindari konsumsi kafein berlebihan terutama saat sahur, seperti kopi, teh, dan coklat. Sebab, kafein bisa menimbulkan efek diuretik atau sering buang air kecil. Begitu pun dengan kebiasaan merokok, sebaiknya dihindari. Karena merokok bisa membuat mulut menjadi kering dan memicu rasa haus, dan meningkatkan risiko dehidrasi.

2. Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)

Saat berpuasa, kita tidak makan apapun. Kondisi ini bisa membuat tubuh kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi utama. Apalagi jika saat berbuka dan sahur asupan kamu kurang.

Ketika kadar glukosa rendah, otot dan sel otak tidak memiliki cukup energi untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Akibatnya, kamu mungkin mengalami beberapa gejala seperti pusing, sakit kepala, gemetar, penglihatan kabur, lemas, jantung berdebar, mual, cemas atau bingung.

Untuk itu, kita perlu mengonsumsi makanan yang dapat mempertahankan energi lebih lama ketika berbuka dan sahur. Misalnya, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, nasi merah, roti gandum, dan kacang-kacangan. Sebaliknya, hindari karbohidrat sederhana, seperti kue manis, minuman manis, permen, dan lain-lain.

Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna di dalam tubuh sehingga menyediakan sumber energi yang lebih tahan lama dibandingkan karbohidrat sederhana. Selain itu, konsumsi karbohidrat sederhana juga bisa menyebabkan terjadinya lonjakan gula darah, yang mana ini bisa menyebabkan “sugar rush” yang bisa membuatmu merasa pusing, lesu, lemas, dan sakit kepala.

3. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Dilansir dari Imperial College London, saat berpuasa tekanan darah menurun dan akan kembali normal setelah berbuka puasa. Penurunan tekanan darah ini diduga adalah hasil dari perubahan metabolisme yang terjadi setelah 8 – 12 jam berpuasa, ketika tubuh mulai membakar keton sebagai sumber energi.

Tekanan darah yang rendah ini membuat jantung tidak cukup memompa darah ke otak. Alhasil pasokan darah ke otak tidak mencukupi. Ini bisa menyebabkan kamu mengalami beberapa kondisi seperti pusing, keringat berlebihan, tubuh kurang bertenaga, hingga merasa seperti ingin pingsan. Jika kondisi yang kamu alami cukup parah, sebaiknya periksakan dirimu ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

4. Kurang Tidur

Kurang tidur bisa menjadi alasan lainnya mengapa kamu merasa pusing saat puasa. Apalagi saat puasa jadwal tidurmu berubah, dimana kamu perlu bangun dini hari untuk makan sahur. Perubahan pola tidur ini bisa membuat kamu merasa pusing, lemas, dan lelah.

Untuk itu, penting bagi kita mengatur pola tidur saat puasa. Cukupi waktu tidurmu setidaknya 7-9 jam setiap hari. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar mendapatkan tidur yang cukup yaitu dengan menjadwalkan kapan kamu harus tidur dan bangun, ciptakan suasana tidur yang nyaman, seperti lampu yang redup, mendengarkan musik pengantar tidur, dan sebagainya.

Disamping itu, kamu perlu menghindari kebiasaan begadang, hindari makan terutama makanan tinggi indeks glikemik menjelang tidur, hindari faktor pemicu insomnia seperti kafein, atau bermain gadget dan menonton televisi menjelang tidur.

5. “Sakau” Kafein

Bagi kamu yang sehari-hari selalu mengonsumsi kopi dan tak bisa melewatkan sehari saja tanpa asupan kafein, pusing yang kamu alami bisa jadi disebabkan oleh gejala penarikan kafein.

Jika biasanya kamu mengonsumsi beberapa cangkir kopi sejak pagi hingga sore hari, saat puasa kamu tidak bisa bebas mengonsumsi kopi seperti biasanya. Kondisi ini bisa membuatmu berisiko mengalami gejala penarikan kafein, seperti pusing dan sakit kepala, lemas, mual, cemas, gelisah, dan sulit konsentrasi. Gejala ini biasanya berlangsung beberapa hari.

Namun, puasa bisa menjadi waktu yang tepat bagi kamu untuk mengurangi konsumsi kafein. Konsumsi kafein terus menerus secara berlebihan dapat menyebabkan toleransi kafein, yang membuat tubuhmu tidak dapat merasakan efek kafein, sehingga perlu dosis kafein yang lebih banyak untuk merasakan efeknya.

Batasi konsumsi kafein per hari maksimal 400 mg kafein, atau setara dengan 3-4 cangkir kopi. Kamu mungkin bisa mulai mengurangi konsumsi kopi secara perlahan dan bertahap.

Ladies, itulah beberapa alasan mengapa kamu kerap merasa pusing saat berpuasa. Untuk mencegahnya, penting bagi kamu untuk mencukupi kebutuhan gizi dan cairan selama berpuasa, serta cukup istirahat.

Meskipun berpuasa, kamu tetap perlu memenuhi kebutuhan kalori harianmu. Untuk distribusi asupan kalori, kamu bisa membaginya 30-40% untuk sahur, 10-20% untuk takjil, dan 40-50% untuk makan berat di malam hari. Konsumsi makanan sesuai gizi seimbang saat berbuka dan sahur, perbanyak konsumsi sayur dan buah. Kamu bisa juga lho mengonsumsi WRP Meal Replacement saat sahur dan berbuka dengan dikombinasikan dengan makanan lain, seperti rolled oat, roti gandum dan buah untuk membantu menyediakan energi saat puasa. Tidak lupa juga untuk melakukan olahraga teratur, 30 menit setiap hari. Kamu bisa berolahraga

 

Sumber:

Cleveland Clinic. (2020). Fasting: How Does It Affect Your Heart and Blood Pressure. https://health.clevelandclinic.org/fasting-how-does-it-affect-your-heart-and-blood-pressure/

Drugs.com. (2025). Non-Diabetic Hypoglycemia. https://www.drugs.com/cg/non-diabetic-hypoglycemia.html

Imperial College London. (2021). Fasting during Ramadan may lower blood pressure – at least temporarily. https://www.imperial.ac.uk/news/231056/fasting-during-ramadan-lower-blood-pressure/

Kandola, A. (2019). What to know about simple and complex carbs. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325171#which-is-better

Pratiwi, R. (2025). 4 Penyebab Kepala Anda Pusing Saat Puasa. https://hellosehat.com/saraf/sakit-kepala/penyebab-kepala-pusing-saat-puasa/

Artikel Lainnya