Nyeri Perut Saat Berolahraga? Bisa Jadi Kamu Mengalami Suduken

Ladies, pernahkah kamu mengalami nyeri perut sebelah kiri atau kanan atas saat berolahraga? Hal ini cukup sering terjadi pada beberapa orang yang melakukan olahraga. Jika kamu termasuk orang yang kerap mengalami hal tersebut, bisa jadi kamu mengalami side stitch atau istilah dalam bahasa Jawa dikenal sebagai suduken. Rasa sakit dan nyeri perut ini bisa sering terjadi dan akan terasa sangat mengganggu. Kira-kira apa ya penyebabnya? Cari tahu di ulasan berikut yuk ladies!

Apa yang Dimaksud Suduken?

Suduken atau side stitch adalah sensasi rasa sakit, serasa ditusuk jarum, yang umumnya terjadi pada perut bagian atas tepat di bawah tulang rusuk. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut exercise-related transient abdominal pain (ETAP). Pada sekitar 80% kasus, rasa sakit digambarkan terlokalisasi pada satu bagian perut tertentu, dan mungkin bisa terjadi di setiap bagian perut. Namun menurut laporan, nyeri perut sebelah kanan 2 kali lebih umum terjadi dibandingkan nyeri perut sebelah kiri.

Suduken bisa dialami oleh siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang yang melakukan olahraga yang melibatkan pengulangan gerakan torso atau batang tubuh. Kondisi ini umum dialami olah 1 dari 5 pelari. Dalam suatu penelitian sekitar 75% perenang dan 69% pelari pernah mengalami suduken.

Apa Penyebab Suduken?

Penyebab pasti terjadinya suduken masih belum diketahui, akan tetapi ada berbagai alasan yang mungkin menyebabkan kamu mengalami suduken. Para peneliti mengemukakan 2 teori yang mungkin untuk menjelaskan penyebab kejadian tersebut, yakni penyebab terkait makanan dan penyebab terkait fisiologi (fungsi tubuh).

  • Penyebab terkait makanan

Salah satu faktor penyebab kamu mengalami suduken ialah kapan dan apa yang kamu makan sebelum melakukan olahraga. Apabila kamu langsung berolahraga setelah makan, terutama makan makanan tinggi gula dan lemak, itu bisa saja membuatmu mengalami suduken. Pasalnya, sistem pencernaanmu belum selesai mencerna makanan. Ini membuat kerja usus semakin berat dan memicu gelembung-gelembung gas di dalam saluran cerna. Gelembung gas ini akan bergerak naik dan menekan diafragma sehingga memicu suduken.

Selain itu, saat makanan dicerna di dalam perut, lebih banyak darah dialirkan ke perut untuk mencerna makanan. Hal ini menyebabkan darah diarahkan menjauh dari diafragma, sehingga otot-otot diafragma kekurangan pasokan oksigen yang diperlukan selama latihan, sehingga menyebabkan otot-otot diafragma mengalami kram. Akibatnya perut bagian atas akan terasa sakit. Diperlukan setidaknya 2 – 3 jam agar makanan dapat tercerna dengan baik.

  • Penyebab terkait fisiologi

Suduken biasanya disebabkan oleh gerakan berulang pada batang tubuh secara terus menerus yang terjadi selama melakukan olahraga jenis tertentu. Hal ini bisa menimbulkan stres pada beberapa struktur tubuh, diantaranya seperti:

    • Diagfragma: lapisan otot yang terletak di antara rongga perut dan paru-paru
    • Tulang belakang lumbal: area yang terletak di punggung bawah
    • Peritoneum parietal: lapisan lunak perut dan rongga panggul yang mengelilingi sebagian besar organ dalam
    • Ligamen peritoneum: jaringan ikat yang menahan organ-organ internal di tempatnya

Ada kemungkinan terjadi gesekan antara lapisan jaringan dan peregangan ligament dan otot bisa memicu terjadinya kejang dan peradangan atau iritasi pada ujung saraf tulang belakang yang sensitif dan peritoneum parietal di perut. Hal ini dapat memicu terjadinya sensasi nyeri di perut.

Selain penyebab di atas, terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya suduken atau nyeri perut saat berolahraga, diantaranya yaitu:

  • Skoliosis

Kondisi fisik seperti kelainan pada tulang belakang yang bengkok ke samping atau scoliosis dapat meningkatkan risiko kamu mengalami suduken. Skoliosis dapat mengganggu saraf tulang belakang yang terhubung ke dada (toraks) dan memicu terjadinya nyeri perut.

  • Kurang pemanasan

Beberapa atlet lari melaporkan bahwa mereka seringkali mengalami nyeri perut setiap kali kurang pemanasan. Pemanasan yang tepat membuat oksigen mengalir ke seluruh tubuh dan membuat otot lebih lentur, sehingga dapat membantu mencegah suduken dan terhindar dari risiko cedera.

  • Teknik pernapasan yang salah saat berolahraga

Melakukan pernapasan pendek atau dangkal saat berlari atau olahraga lainnya dapat menjadi salah satu faktor risiko kamu mengalami suduken. Saat kamu mengambil napas pendek, otot kamu mungkin tidak menerima oksigen yang cukup dan membuatmu menjadi lebih mudah lelah dan juga bisa menyebabkan kram. Napas dangkal juga dapat memberi lebih banyak tekanan pada otot dan ligamen di sekitar diafragma. Hal ini menyebabkan otot-otot di dekatnya harus bekerja lebih keras untuk mengimbangi tekanan tambahan ini karena kurangnya gerakan diafragma. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan rasa nyeri di perut.

Bagaimana Mengatasi Suduken?

Nyeri perut saat olahraga atau suduken pada dasarnya bukanlah masalah kesehatan yang serius. Gejala yang timbul biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan apapun. Akan tetapi, rasa nyeri yang timbul, seringkali membuatmu merasa tidak nyaman dalam melakukan olahraga.

Apabila kamu mengalami suduken saat berolahraga, berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:

  • Pelankan tempo olahraga dan lakukan teknik pernapasan perut yang dalam dan hembuskan secara perlahan.
  • Lakukan peregangan lengan dan perut, regangkan lengan di atas kepala dan kemudian arahkan ke sisi perut yang nyeri. Tahan posisi ini selama 30 detik.
  • Cobalah berhenti sejenak dari aktivitas olahraga yang kamu lakukan, dan tekan lembut bagian perut yang terasa nyeri dengan jari-jari tangan sambil menarik napas. Setiap kali kamu menghembuskan napas, tekan sedikit lebih dalam. Ini bisa membantu meredakan nyeri yang mengganggu.

Bagaimana Mencegah Suduken?

Untuk mencegah terjadinya suduken, kamu bisa melakukan beberapa upaya pencegahan, diantaranya yaitu:

  • Lakukan pemanasan yang tepat sebelum berolahraga, yang melibatkan gerakan dinamis untuk merangsang aliran darah dan mempersiapkan otot untuk bekerja.
  • Hindari konsumsi makanan berat dan minuman manis menjelang olahraga. Berikan jeda setidaknya 2 – 3 jam setelah makan sebelum kamu memulai olahraga.
  • Atur pernapasan, dengan menarik napas melalui hidung dan buang perlahan melalui mulut, bernapas dalam-dalam dari perut dan bukan dada untuk menghirup lebih banyak udara.
  • Perkuat otot inti dengan melakukan latihan seperti plank, sit-up, glute bridge, dll. Memiliki otot inti yang kuat dan secara efektif mampu mengaktifkan otot perut saat kamu berolahraga bisa mengurangi risiko suduken.

Ladies, mengalami nyeri perut saat berolahraga sangatlah tidak nyaman dan mengganggu aktivitas olahragamu. Namun, kamu bisa mencegah dan mengatasinya dengan melakukan upaya-upaya yang telah dijelaskan diatas. Jangan lupa juga untuk tetap menjaga tubuhmu tetap terhidrasi, dengan mencukupi kebutuhan air setiap hari minimal 8 gelas air.

 

Sumber:

Lindberg, S. (2020).  How yo Avoid a Stitch When Running. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/health/stitch-when-running> [Diakses pada 3 November 2021].

Luff, C. (2021). Dealing With Side Stitc Pain. [online] Tersedia di: <https://www.verywellfit.com/how-do-i-get-rid-of-a-side-stitch-2911699> [Diakses pada 3 November 2021].

Morton, D. and Callister, R. (2010). Influence of posture and body type on the experience of exercise-related transient abdominal pain. Journal of Science and Medicine in Sport, 13(5), pp.485-488.

Morton, D. and Callister, R. (2015). Exercise-Related Transient Abdominal Pain (ETAP). Sports Medicine, 45(1), pp.23-35.

Safitri, AM. (2021). Mengenal Suduken yang Bikin Perut Tiba-Tiba Nyeri Saat Olahraga. [online] Tersedia di: <https://hellosehat.com/kebugaran/olahraga-lainnya/perut-suduken/> [Diakses pada 3 November 2021].

UT Health Austin. (Tanpa Tahun). What causes a side stitch when you workout?. [online] Tersedia di: <https://uthealthaustin.org/blog/the-cause-of-a-stitch> [Diakses pada 3 November 2021].