Skip Olahraga, Haruskah Balas Dendam?

Ladies, kamu pernah nggak sih melewatkan sesi olahraga karena satu dan lain hal? Lalu, setelahnya kamu seperti ingin balas dendam dengan melakukan olahraga lebih keras untuk menggantikan sesi olahraga yang kamu lewatkan. Dari yang biasanya kamu hanya berolahraga selama 1 jam dalam sehari, kemudian ditingkatkan hingga 2-3 jam.

Sebenarnya, perlu nggak sih balas dendam karena melewatkan sesi olahraga? Cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut yuk ladies!

Perlukah balas dendam setelah skip olahraga?

Melakukan olahraga secara teratur sangatlah penting, terlebih jika kamu memiliki target-target tertentu. Akan tetapi, ada kalanya jadwal olahragamu terganggu karena satu dan lain hal, sehingga kamu harus melewatkan sesi olahragamu.

Sayangnya, melewatkan olahraga kerap menimbulkan perasaan bersalah. Rasa bersalah ini kemudian memicunya untuk melakukan olahraga lebih keras untuk menggantikan sesi olahraga yang telah ditinggalkan. Rasa bersalah memang bisa menjadi motivator yang baik untuk berolahraga lebih banyak. Tapi, kamu tidak perlu merasa bersalah karena melewatkan olahraga jika kamu benar-benar memiliki alasan kuat untuk tidak berolahraga.

Selain itu, balas dendam dengan melakukan olahraga lebih keras terkesan seperti memberi “hukuman” pada diri sendiri. Hal ini, bisa menimbulkan hubungan negatif dengan olahraga. Kamu jadi kurang bisa menikmati olahraga yang kamu lakukan.

Dilansir dari laman Instagram @bayuajiefit, Coach Bayu, CFT., CSN., seorang pelatih kebugaran, mengatakan bahwa, kemungkinan besar tidak perlu melakukan “upaya balas dendam” setelah skip latihan. Mengapa demikian? Tidak ada alasan khusus, hanya supaya kamu bisa menikmati olahraga dan bukannya menjadikan olahraga sebagai “punishment”. Coach Bayu juga mengingatkan untuk kamu bersikap baik alias jangan terlalu keras pada diri sendiri. Karena kedepannya, mungkin akan ada berbagai alasan lainnya yang mengharuskan kamu melewatkan sesi olahraga. Tapi, alasan yang memang penting atau lebih prioritas, dan bukannya karena malas ya ladies.

Lalu, alasan seperti apa yang memungkinkan kamu melewatkan olahraga tanpa merasa bersalah?

Melewatkan sesi olahraga mungkin akan membuatmu merasa bersalah. Terlebih jika kamu menggunakan alasan biasa seperti terlalu lelah, terlalu sibuk, terlalu lapar, atau tidak memiliki motivasi. Perasaan bersalah ini muncul karena kamu tahu bahwa alasan-alasan ini adalah alasan klasik yang juga dihadapi banyak orang, yang sebetulnya bisa diatasi tanpa perlu melewatkan sesi olahraga.

Namun, ada beberapa situasi yang membuat kamu benar-benar harus melewatkan olahraga, tapi tanpa perlu merasa bersalah, seperti ketika kamu mengalami hal-hal berikut:

1. Sakit atau cedera

Ketika kamu sakit atau cedera, kamu tidak harus berolahraga kok ladies. Kamu boleh beristirahat sejenak hingga kesehatanmu benar-benar pulih. Saat sakit tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk meningkatkan proses pemulihan. Jadi, kamu tidak perlu merasa bersalah ketika melewatkan olahraga karena sedang sakit atau cedera ya.

2. Kurang tidur

Tidur yang cukup sama pentingnya dengan berolahraga untuk Kesehatan secara keseluruhan. Jika kamu mengalami kurang tidur, entah itu karena tidurmu tidak nyenyak sama sekali karena harus mengurus bayi yang terbangun di malam hari, mengalami jet-lag, luangkan waktu untuk berisitirahat sebelum memulai olahraga kembali. Sebab kurang tidur, hanya akan membawamu pada performa olahraga yang kurang maksimal, sulit berkonsentrasi selama latihan, hingga membuatu sakit, nyeri, dan merasa sangat lelah. Jadi, jika kamu kurang tidur, sebaiknya istirahat terlebih dulu untuk memulihkan tenaga. Namun, jika kurang tidur yang kamu alami dikarenakan kebiasaan begadang yang kamu miliki seperti begadang untuk menonton televisi, sleep call, dsb, sebaiknya perbaiki dulu kebiasaanmu itu. Jangan menjadikan itu sebagai alasanmu melewatkan olahraga ya.

3. Nyeri setelah sesi olahraga di hari sebelumnya

Sangat wajar mengalami rasa nyeri otot setelah berolahraga, terlebih jika kamu masih pemula atau sudah lama tidak berolahraga dan baru memulai kembali. Adanya rasa nyeri yang tubuhmu alami, mengisyaratkan bahwa tubuhmu perlu istirahat. Biarkan otot tubuhmu pulih hingga siap untuk melakukan latihan kembali. Jadi, tidak masalah jika kamu melewatkan satu hari di antara sesi olahraga untuk beristirahat ya. Justru, istirahat di antara sesi latihan bisa meningkatkan proses pemulihan dan pembentukan otot.

4. Baru melahirkan

Setelah melahirkan, kamu harus menunggu sekitar 6 minggu sebelum mulai berolahraga kembali, dan bahkan bisa lebih lama jika kamu melahirkan bayi secara caesar. Sebab, berolahraga terlalu cepat bisa berbahaya dan meningkatkan risiko pendarahan postpartum. Jadi, jangan terburu-buru memulai kembali olahraga sampai tubuhmu benar-benar pulih dan siap, serta dokter mengizinkanmu berolahraga.

Nah ladies, jadi kamu nggak perlu merasa bersalah ataupun melakukan latihan balas dendam ketika kamu melewatkan olahraga ya.

Pun jika kamu tetap ingin mengganti sesi olahraga yang kamu tinggalkan boleh saja, asalkan tidak terlalu memforsir dirimu. Kamu bisa mengganti sesi olahraga di hari kamu off berolahraga. Jadi, misalnya jadwal rutin kamu olahraga dalam seminggu setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu, sedangkan sisanya off. Nah, jika kamu skip olahraga di hari Senin, maka kamu bisa menggantinya di hari Selasa.

Ingat ladies, be kind to yourself. Sesekali melewatkan olahraga tidak akan menyebabkan kemunduran yang berarti kok.

 

Sumber:

Waehner, P. (2020). 5 Important Reasons to Skip Youor Workout. [online] Tersedia di: https://www.verywellfit.com/top-excuses-to-skip-your-workout-1231246

McBroom, S. (2015). Skip yor workout (and the guilt). [online] Tersedia di: https://www.allinahealth.org/healthysetgo/move/skip-your-workout-and-the-guilt