Perbedaan Protein Primadona Pembangun Otot, Whey dan Kasein

Ladies untuk kamu yang gemar berolahraga pasti sudah tidak asing dengan dua jenis protein ini yaitu Whey dan Kasein. Keduanya sama-sama berkualitas dengan protein lengkap sangat kaya akan asam amino rantai cabang (BCAA), yang membuatnya bagus untuk pertumbuhan dan perbaikan otot. Apakah kedua jenis protein tersebut memiliki perbedaaan?

Bagaimana Cara Kerja Whey dan Kasein di Dalam Tubuh?

Ketika menjalankan fungsinya sebagai unsur yang membantu pembentukan otot, kasein bekerja lebih lambat dibandingkan protein whey. Kasein dicerna oleh tubuh dalam waktu sekitar tiga sampai empat jam. Unsur yang membuatnya lambat dicerna ini adalah Micellar Kasein. Namun, proses pencernaan yang lambat tersebut malah memberikan manfaat yang banyak bagi tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan pengosongan lambung yang lebih lambat dan penyerapannya juga lebih lambat sehingga asam amino masuk ke aliran darah juga secara perlahan namun lebih bersifat stabil. Proses pelepasan asam amino yang lambat menyebabkan kasein memberikan efek jangka panjang terhadap tubuh. Sintesis protein dapat berlangsung lebih lama, bahkan saat tubuh dalam fase istirahat sintesis tetap berlangsung sehingga melindungi jaringan dengan mencegah kerusakan ototmu ladies.

Protein whey kebalikannya, dicerna lebih cepat hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk diserap ke dalam darah, diambil oleh jaringan dan dimetabolisme. Dalam satu jam, whey protein akan habis dicerna tubuh untuk sintesis protein otot.

Agar pertumbuhan otot terjadi, sintesis protein harus lebih besar daripada pemecahan otot. Karena whey meningkatkan sintesis protein dan kasein mencegah kerusakan otot, kedua protein tersebut, jika dikonsumsi secara tepat, dapat membantumu membangun otot.

Manakah Yang Berpengaruh Terhadap Penurunan Berat Badan?

Studi menunjukan dari tiga kelompok yang diminta untuk mengonsumsi kasein, whey, dan plasebo. Para peneliti menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi kasein mengalami dua kali lipat pertumbuhan otot dan 3 kali lipat pembakaran lemak dibandingkan dengan kelompok plasebo. Kelompok kasein juga mengalami lebih banyak pembakaran lemak daripada  yang mengonsumsi whey protein. Namun, bukan berarti whey tidak penting ya ladies.

Waktu Yang Tepat Konsumsi Whey dan Kasein?

Sifat protein whey yang cepat dicerna membuatnya sangat baik dikonsumsi sebelum, selama, atau setelah olahraga ya ladies sehingga jaringan otot yang rusak pun mampu cepat diperbaiki kembali. Sedangkan kasein paling baik dikonsumsi sebelum puasa, sebelum tidur atau sebelum pertemuan tanpa henti sepanjang hari, karena pelepasan asam amino yang lambat akan membuat rasa kenyang lebih lama.

Dosis Konsumsi?

Dosis konsumsi kasein sebesar 0,8 g/kg berat badan untuk yang berkebutuhan normal, atau sebanyak 1,5-3 g/kg berat badan untuk para pegiat olahraga kebugaran yang ingin meningkatkan massa otot. Sedangkan dosis konsumsi whey adalah 1-2 sendok (sekitar 25-50 gram) per hari, dan biasanya, diminum setelah latihan. Kamu sangat disarankan untuk selalu mengikuti petunjuk penyajian pada kemasan yang tertera. Pembatasan sangat perlu diperhatikan baik whey maupun kasein terutama bagi orang-orang yang memiliki masalah dengan ginjal dan hati. Reaksi alergi juga perlu mendapat perhatian khusus, terutama untuk yang memiliki riwayat intoleransi laktosa. Ada baiknya jika kamu ingin mengonsumsi keduanya dari suplemen konsultasikan dahulu dengan ahli gizi atau dokter.

Biasanya selain dari makanan, kasein dan whey dikonsumsi dalam bentuk bubuk yang praktis dikonsumsi. Mengkombinasikan konsumsi kedua protein ini-pun tidak menjadi masalah ya ladies jika kamu memang sedang dalam program peningkatan massa otot yang mana intensitas olahragamu tinggi, asalkan dosis dan waktu konsumsinya tepat, oleh karena itu konsultasikan terlebih dahulu ke ahli gizi atau dokter ya.

 

Sumber:

Satterwhite, E. 2016. “Should I Take Casein Or Whey Protein?”. http://www.bodybuilding.com/fun/satternorton.htm

Tri Oktariani. 2021. “Kasein Salah Satu Jenis Protein Terbaik”. https://apki.or.id/kasein-salah-satu-jenis-protein-terbaik/

Mohanty, d. P., mohapatra, s., misra, s., & sahu, p. S. 2016. “Milk derived bioactive peptides and their impact on human health – a review”. Saudi journal of biological sciences, 23(5), 577–583. Doi:10.1016/j.sjbs.2015.06.005

Mariotti, f., valette, m., etc. 2015. “Casein compared with whey proteins affects the organization of dietary fat during digestion and attenuates the postprandial triglyceride response to a mixed high-fat meal in healthy, overweight men”. The journal of nutrition, 145(12), 2657–2664.Doi:10.3945/jn.115.216812