Ternyata Efek Olahraga Untuk Kesehatan Mental Benar Adanya Lho

Ladies, senang ya rasanya jika saat ini sudah banyak yang peduli akan kesehatan mental. Contoh gangguan pada kesehatan mental yang paling sering terjadi adalah stres dan depresi. Namun, stres dan depresi bagi sebagian orang masih dianggap sepele lalu dibiarkan berkembang menjadi masalah yang lebih berat. Padahal, masalah kesehatan mental sama bahayanya dengan masalah kesehatan fisik. Apabila ladies merasakan hal tersebut sebaiknya segera ditangani. Namun Ladies tidak perlu khawatir karena olahraga juga baik untuk mencegah dan menjaga kesehatan mental, lho.

Efek Olahraga Uuntuk Kesehatan Mental

Selain menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang, rutin berolahraga juga memiliki efek yang positif untuk kesehatan mental. Pada saat berolahraga tubuh akan mengeluarkan neurotransmitter dan hormon-hormon seperti endorfin, serotonin, dan dopamin.

  • Hormon Endorfin berperan sebagai pereda nyeri yang alami sekaligus menimbulkan perasaan seperti euphoria, mengurangi rasa cemas yang berlebih dan bisa mempertajam daya ingat. Hormon Endorfin bisa diproduksi oleh tubuh ketika kamu berolahraga secara rutin yaitu 3-5 kali dalam seminggu selama 30 menit.
  • Hormon Dopamin yang biasa disebut sebagai happy hormoneberperan untuk membantu meningkatkan sekaligus memperbaiki dan meningkatkan suasana hati jadi lebih baik yang secara tidak langsung kamu bisa terhindar dari stres dan masalah kesehatan mental yang lainnya. Hormon Dopamin baru akan bisa diproduksi oleh tubuh apabila kamu berolahraga secara rutin yaitu 3-5 kali dalam seminggu selama 30-50 menit.
  • Hormon Serotonin berperan untuk membantu memperbaiki kualitas tidur pada malam hari, yang mana pada saat bangun tidur tubuh akan terasa segar dan bugar karena kualitas tidur yang baik. Hormon Dopamin akan diproduksi oleh tubuh jika berolahraga secara rutin yaitu 3-5 kali dalam seminggu selama 30 menit.

 

Nah Ladies yang harus diperhatikan adalah untuk memproduksi hormon tersebut itu tergantung dari konsistensi dan durasi kamu berolahraga. Semakin rutin berolahraga dengan durasi sedang maka semakin tinggi dan cepat hormon tersebut diproduksi oleh tubuh. Menurut survei Global State of Mind Index (SOMI) yang melacak kesehatan mental dari 37.000 orang di 16 negara di seluruh dunia bahwa hasil penelitiannya membuktikan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan kesehatan mental. Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang paling banyak bergerak memiliki State of Mind Index yang lebih tinggi. State of Mind Index adalah mood seseorang dan efek dari moodnya tersebut berpengaruh pada pola pikir dan perilaku seseorang. Semakin tinggi nilainya maka semakin baik kesehatan mentalnya.

Lalu, Bagaimana Sih Caranya Membangun Komitmen Untuk Berolahraga?

Memang jika ingin memulai sesuatu agar menjadi kebiasaan yang konsisten adalah hal yang krusial. Namun, tidak perlu khawatir Ladies kamu bisa mulai dari melakukan beberapa aktivitas fisik sedang ataupun ringan yang dilakukan secara rutin. Nantinya lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan dan membentuk pola hidup yang sehat. Ladies bisa juga mulai berolahraga dengan hanya berjalan di sekitar rumah secara rutin. Jika baru saja mau memulai berolahraga, maka cara tersebut sudah tepat ya Ladies dan harus segera dilakukan.

Kamu juga tidak perlu khawatir apabila memang belum terbiasa berolahraga sebelumnya, karena Ladies bisa memulai olahraga dengan waktu 5 atau 10 menit dan perlahan ditingkatkan durasinya. Ladies bisa melanjutkan olahraga dengan waktu yang sedikit lebih lama, durasinya yaitu 30 menit dengan intensitas sedang. Contoh kegiatannya seperti jalan cepat selama 3 hari dalam seminggu dan itu sudah cukup memberi manfaat bagi kesehatan mental. Jika ingin menambah durasi, bisa tingkatkan 150 - 300 menit dalam seminggu.

Bisa diambil kesimpulan ya Ladies bahwa olahraga secara rutin diperlukan untuk menjaga kesehatan mental, karena dengan mental yang sehat tubuh pun juga akan sehat. Tidak ada kata terlambat untuk memulai kegiatan yang positif seperti berolahraga.

Tips tambahan juga, bahwa Ladies bisa lho konsumsi WRP Body Shape varian rasa Chococinno atau Red Berries sebelum atau sesudah berolahraga untuk tetap menjaga tubuh kamu tetap ideal. Kalau bukan sekarang, kapan lagi nih Ladies?

Sumber:

Abadi, M. N., & Malek-Nia, N. (1991). Comparative measurements of plasma beta-endorphins in normal subjects and drug addicts. Proceedings of The First Iranian Congress of Biochemistry, 116.

Acevedo, E. O., & Goldfarb, A. H. (1989). Increased training intensity effects on plasma lactate, ventilatory threshold, and endurance. Medicine and Science in Sports and Exercise, 21(5), 563– 568. http://europepmc.org/abstract/MED/2607946

Monica, R., Irfannuddin, I., & Nasution, N. (2017). Pengaruh latihan fisik intensitas ringan dan sedang terhadap perubahan kadar hormon Beta–Endorphin Mencit (Mus Musculus L.) Hamil. Biomedical Journal of Indonesia, 3(2), 91–97. https://doi.org/10.32539/bji.v3i2.8598

Noya, A. B. I. (2018). Hormon endorfin: Penghilang stres dan pereda rasa sakit alami. Gramedia.

The Primary Care Companion to The Journal of Clinical Psychiatry. Diakses pada 2022. Exercise for Mental Health.

Frontiers in Psychology. Neuromodulation of Aerobic Exercise—A Review.

Sports Medicine and Health Science. Diakses pada 2022. The COVID-19 Pandemic and Physical Activity. Sports Medicine and Health Science.

O'Brien, N. (2020). State of Mind Ireland: the design and evaluation of a positive mental health intervention among higher education students (Doctoral dissertation, University College Cork).