LAGI DIET TAPI DALAM MENU MAKAN ADA “SAYUR BAYAM”, HATI-HATI KERACUNAN!

Hai ladies, tahukan kamu bahwa saat kita menjalankan program penurunan berat badan pastinya kita diminta untuk mengatur pola makan. Menu andalan saat sedang diet biasanya menghindari makanan yang diolah dengan cara digoreng dan menggunakan santan. Nah, Sayur bayam atau sayur bening bayam bisa dibilang termasuk salah satu menu favorit saat sedang menjalankan program penurunan berat badan. Hal itu tidak terlepas dari rasanya yang segar dan kandungan gizinya yang begitu kaya. Namun, di balik kebaikan tersebut, sayur bayam rupa-rupanya juga menyimpan potensi bahaya bagi tubuh jika tak diolah dengan baik lho.

Pasalnya beberapa orang akan mengolah sayur bayam dan menyimpannya setelah di masak. Padahal, sayur bayam ini sangat tidak dianjurkan jika terlalu lama disimpan. Hal tersebut karena, Bayam yang sudah didiamkan lebih dari 5 jam bisa mengandung nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara akan menjadi nitrit (NO2) yang bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan beracun. Selain itu, bayam juga sebisa mungkin sesegera mungkin untuk diolah setelah membelinya. Pasalnya, semakin lama bayam disimpan, termasuk di dalam kulkas, senyawa nitrit yang bersifat racun kadarnya akan terus meningkat. Hal tersebut bisa memberikan efek racun di antaranya akan berdampak pada kondisi sel darah merah, yakni hemoglobin. Ikatan nitrit yang tinggi pada bayam akan menyebabkan hemoglobin kehilangan kemampuannya dalam mengikat oksigen.

Baca :   Diet Mayo Clinic untuk Menurunkan Berat Badan, Efektifkah?

Jika hal itu terjadi, bisa jadi tubuh akan mengalami kondisi keracunan yang ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut:

  • Sesak napas
  • Hilang konsentrasi
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Jantung berdetak cepat
  • Kulit, kuku dan bibir membiru
  • Kehilangan kesadaran/pingsan

Selain membiarkan sayur bayam terlalu lama, ternyata proses pemanasan berulang pada sayur bayam juga tidak dianjurkan loh. Mendiamkan terlalu lama masakan sayur bayam diketahui juga dapat membuat kandungan ferro (Fe+2) dalam bayam bisa berubah menjadi ferri (Fe+3). Walau keduanya sama-sama zat besi, ferro adalah zat besi yang bermanfaat bagi tubuh, sedangkan ferri bersifat racun. Sayur bayam merupakan sumber zat besi yang tinggi untuk tubuh, namun ketika terlalu banyak bereaksi dengan udara, zat besi akan berubah menjadi senyawa bersifat racun (oksidan) bagi tubuh. Untuk mencegah terjadinya perubahan tersebut, kamu disarankan untuk tidak memanaskan kembali sayur bayam yang sudah diolah menjadi bentuk masakan. Maka dari itu, penting sekali untuk kita dalam mengetahui proses pengolahan masakan saat menjalankan program diet, agar program diet yang kita jalankan  bisa memberikan hasil yang sehat dan maksimal. Semangat ladies!!

Artikel Lainnya