HATI-HATI, POLA MAKANMU MENENTUKAN KESEHATANMU DI KEMUDIAN HARI

Ladies, tahukah kamu, bahwa apa yang kita makan dapat memengaruhi Kesehatan kita. Meskipun mungkin dampaknya tidak langsung kamu rasakan. Namun, kamu mungkin akan merasakannya di beberapa tahun ke depan nantinya.

Pola makan yang sehat akan meningkatkan Kesehatan tubuhmu, sebaliknya pola makan yang buruk justru akan membuatmu terkena risiko penyakit di kemudian hari. Misalnya, Ketika kamu terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan olahan tinggi proses yang cenderung tinggi kalori, karbohidrat, lemak, gula dan garam.

Lantas apa saja dampak pola makan yang buruk pada kesehatan?

1. Meningkatkan risiko obesitas

Makanan cepat saji cenderung tinggi kalori dan mengonsumsinya secara berlebihan bisa membuat asupan kalorimu berlebih. Asupan kalori yang berlebih dan tidak diimbangi dengan pengeluaran kalori melalui olahraga akan menyebabkan surplus kalori, di mana kalori yang masuk lebih besar dibandingkan kalori yang dikeluarkan, akibatnya berat badan pun akan meningkat. Apabila kebiasaan ini terus berlanjut, maka bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas.

2. Meningkatkan risiko diabetes melitus

Makanan cepat saji cenderung tinggi karbohidrat dan gula tambahan. Ketika dikonsumsi karbohidrat dan gula akan dipecah menjadi glukosa, yang kemudian memasuki aliran darah dan menyebabkan kadar glukosa darah naik. Hal ini kemudian direspons oleh pankreas dengan meningkatkan pelepasan hormon insulin untuk menjaga agar kadar glukosa darah tetap normal. Sayangnya, seiring waktu, kebiasaan makan karbohidrat dan gula dalam jumlah tinggi bisa menyebabkan lonjakan gula darah terus menerus, sehingga dapat mengganggu respons insulin, yang bisa meningkatkan risiko resistensi insulin, faktor risiko penyakit diabetes melitus.

Baca :   Perbedaan Serat Larut dan Serat Tak Larut

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke

Penyakit jantung dan stroke merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Salah satu penyebab penyakit jantung dan stroke ialah pola makan yang buruk, seperti kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan olahan tinggi proses yang tinggi akan lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans. Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Kedua jenis kolesterol ini memiliki peranan yang bertolak berlakang. Kolesterol jahat (LDL) bisa menyebabkan pembentukkan plak di pembuluh darah arteri yang membuatnya keras dan menyempit. Sebaliknya, HDL atau kolesterol baik, berperan mencegah pembentukkan plak dengan membawa kelebihan kolesterol kembali ke hati. Tingginya kadar LDL yang tidak diimbangi dengan HDL ini akan menyebabkan semakin banyak plak di pembuluh darah arteri. Jika timbunan lemak di dalam arteri robek atau pecah, gumpalan darah dapat terbentuk dan menghalangi aliran darah ke jantung yang menyebabkan serangan jantung, atau menghalangi aliran darah ke otak yang menyebabkan stroke.

4. Meningkatkan risiko hipertensi

Baik makanan cepat saji atau makanan olahan umumnya tinggi garam. Konsumsi makanan tinggi garam dapat menyebabkan retensi air (penumpukan air). Kelebihan air di dalam darah menyebabkan adanya tekanan ekstra pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga meningkatkan tekanan darah. Jika kebiasaan makan makanan asin terus berlajut, maka akan berisiko terkena penyakit darah tinggi atau hipertensi. Konsumsi terlalu banyak garam, dapat meningkatkan sejumlah risiko penyakit berkaitan dengan hipertensi, termasuk penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan demensia.

Baca :   Benarkah Ekstrak Kopi Hijau Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan?

5. Meningkatkan risiko penyakit ginjal

Tubuh membuang kelebihan cairan dengan menyaring darah melalui ginjal. Ini membutuhkan keseimbangan natrium dan kalium di dalam tubuh untuk menarik air melintasi dinding dari aliran darah ke saluran pengumpul di ginjal, melalui mekanisme osmosis, di mana air akan bergerak dari darah yang relatif rendah natrium ke saluran yang lebih tinggi natrium. Sayangnya, konsumsi garam yang tinggi akan mengganggu keseimbangan natrium ini dan menyebabkan fungsi ginjal berkurang, sehingga hanya membuang sedikit air, yang mengakibatkan tekanan darah lebih tinggi. Hal ini memberikan tekanan pada ginjal dan dapat menyebabkan penyakit ginjal. Selain itu, asupan garam yang tinggi juga bisa meningkatkan jumlah protein dalam urin yang merupakan faktor risiko utama penurunan fungsi ginjal. Di samping menjadi faktor risiko penyakit ginjal, konsumsi garam berlebih juga dapat meningkatkan jumlah kalsium yang hilang dalam urin, yang dapat menyebabkan batu ginjal.

6. Meningkatkan risiko kanker

Kebiasaan makan daging olahan seperti hot dog, sosis, ham, bacon, dsb, ternyata dapat meningkatkan risiko kanker usus ladies. Proses pengawetan daging, misalnya dengan menambahkan nitrat atau nitrit, atau pengasapan dapat menyebabkan pembentukan bahan kimia penyebab kanker (karsinogenik), seperti senyawa N-nitroso (NOC) dan hidrokarbon aromatic polisiklik (PAH). Selain itu, kebiasaan minum minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko kanker. Saat mengonsumsi alkohol, tubuh akan memecahnya menjadi zat kimia yang disebut asetaldehid, yang bisa merusak DNA. Ketika DNA rusak, sel dapat mulai tumbuh di luar kendali dan menciptakan tumor kanker.

Baca :   Psyllium Husk, Serat Larut dengan Berbagai Manfaat Kesehatan Termasuk untuk Menurunkan Berat Badan

Ladies, ternyata apa yang kita makan sangat berpengaruh pada kesehatan kita. Nah, supaya kita terhindar dari risiko penyakit akibat pola makan yang buruk, yuk mulai perbaiki dan bangun pola makan yang lebih sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta perbanyak makanan utuh dan batasi konsumsi makanan olahan atau makanan cepat saji, serta menghidari konsumsi alkohol. Tentunya juga, jangan lupa untuk melakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit per hari ya ladies.

Sumber:

Action on Salt. (nd). Salt and the Kidneys. [online] Tersedia di: https://www.actiononsalt.org.uk/salthealth/salt-and-the-kidneys/

Blood Pressure UK. (nd). Salt and your blood pressure. [online] Tersedia di: https://www.bloodpressureuk.org/your-blood-pressure/how-to-lower-your-blood-pressure/healthy-eating/salt-and-your-blood-pressure/

Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Alcohol and Cancer. [online] Tersedia di: https://www.cdc.gov/cancer/alcohol/index.htm#:~:text=Some%20studies%20show%20that%20drinking,liquor%2C%20are%20linked%20with%20cancer.

Fuhrman J. The Hidden Dangers of Fast and Processed Food. Am J Lifestyle Med. 2018 Apr 3;12(5):375-381. doi: 10.1177/1559827618766483. PMID: 30283262; PMCID: PMC6146358. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6146358/

Grillo A, Salvi L, Coruzzi P, Salvi P, Parati G. Sodium Intake and Hypertension. Nutrients. 2019 Aug 21;11(9):1970. doi: 10.3390/nu11091970. PMID: 31438636; PMCID: PMC6770596. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6770596/

Harvard T.H. Chan. (2015). WHO report says eating processed meat is carcinogenic: Understanding the findings. [online] Tersedia di: https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/2015/11/03/report-says-eating-processed-meat-is-carcinogenic-understanding-the-findings/

Huzar, T. (2023). Is fast food bad for you? All you need to know about its nutrition and impacts. [online] Tersedia di: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324847

Pietrangelo, A. (2022). The Effects of Fast Food on the Body. [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/health/fast-food-effects-on-body

Artikel Lainnya