Ladies, belakangan sempat viral di jagat maya terkait roti yang bisa awet hingga berbulan-bulan. Padahal, umumnya roti hanya dapat bertahan beberapa hari saja atau hanya 1 minggu saja, dan lewat dari masa itu roti akan mulai tampak berjamur.
Tapi, ada beberapa merek roti yang bisa tahan dalam waktu yang lama bahkan berbulan-bulan dan tidak berjamur. Lantaran hal ini, banyak orang menduga bahwa roti tersebut menggunakan bahan pengawet yang berbahaya. Tuduhan ini semakin ramai dengan munculnya berita soal hasil analisa laboratorium roti yang mengandung pengawet jenis natrium dehidroasetat, yang biasa digunakan dalam produk kosmetik. Menanggapi hal tersebut, pihak produsen pun membantah adanya tuduhan tersebut.
Lalu, apa yang membuat roti tersebut bisa awet hingga berbulan-bulan? Yuk cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut!
Apa yang Dimaksud Natrium Dehidroasetat dan Efek Sampingnya Jika Dikonsumsi?
Natrium dehidroasetat merupakan garam natrium dari asam dehidroasetat. Umumnya digunakan dalam produk kosmetik untuk menghambat pertumbuhan jamur, bakteri, atau ragi, sehingga dapat memperpanjang umur simpan produk kosmetik.
Di beberapa negara, natrium dehidroasetat juga digunakan dalam produk makanan seperti mentega, margarin dan selai. Penggunaan natrium dehidroasetat sebenarnya sudah mendapatkan persetujuan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika, tapi hanya untuk labu siam potong atau kupas. Sementara penggunaan pada produk makanan lainnya belum diatur, sehingga belum bisa dipastikan keamanannya.
Selain itu, BPOM juga belum menyetujui penggunaan natrium dehidroasetat dalam makanan karena perlu dikaji lebih lanjut terkait tingkat penerimaan dan keamanannya jika dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Terkait efek sampingnya, pada orang yang hipersensitivitas, konsumsi natrium dehidroasetat dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi dan juga rasa tidak nyaman di pencernaan, seperti mual, muntah.
Penjelasan BPOM Terkait Roti Mengandung Pengawet Kosmetik
Ladies, menanggapi berita yang viral terkait roti yang mengandung pengawet kosmetik, BPOM dengan sigap melakukan pengujian terhadap dua merek roti yang diduga mengandung pengawet kosmetik.
Dari pengujian tersebut BPOM menemukan bahwa salah satu merek roti ditemukan adanya pengawet natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat) dan produsen tidak menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dengan benar dan konsisten. Sehingga BPOM pun telah melakukan penghentian kegiatan produksi dan peredaran produk dari pasaran, serta memerintahkan produsen untuk menarik serta memusnahkan produk dari peredaran.
Sementara itu, BPOM juga menegaskan bahwa merek roti lainnya tidak mengandung pengawet natrium dehidroasetat dan tidak ditemukan adanya bahan pengawet tersebut di sarana produksinya.
Lalu apa yang membuat roti itu bisa tahan lama, bahkan awet berbulan-bulan?
Ini Dia Alasan Mengapa Roti Bisa Awet Sampai Berbulan-Bulan!
Plt Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Ema Setyawati menjelaskan bahwa dalam pengolahan makanan ada yang namanya teknologi pengawetan, misalnya dengan menambahkan bahan pengawet atau menerapkan cara produksi pangan olahan yang baik seperti penerapan teknologi pemanasan, menerapkan produksi secara aseptis, dan sebagainya. Teknologi pengawetan ini dapat membuat produk makanan memiliki masa simpan yang panjang.
Ada beberapa kemungkinan yang membuat roti bisa awet berbulan-bulan, di antaranya yaitu:
- Jumlah bahan pengawet makanan yang digunakan mungkin lebih banyak dibandingkan roti pada umumnya
Kebanyakan jenis roti kemasan dengan berbagai merek menggunakan jenis pengawet berupa kalsium propionat, termasuk juga roti viral yang bisa awet hingga 3 bulan. Kalsium propionat adalah garam organik alami yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya yang bisa merusak roti. Kalsium propionat sendiri merupakan pengawet yang telah dinyatakan aman penggunaannya dalam makanan oleh BPOM.
Menurut Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan, ADI (Acceptable Daily Intake) atau asupan harian yang dapat diterima tubuh untuk kalsium propionat yaitu “not limited” atau tidak terbatas, jadi tubuh kita bisa menerima berapa pun jumlah kalsium propionat yang masuk. Bisa jadi, alasan di balik umur simpan roti yang panjang ialah karena mungkin produk roti tersebut menggunakan kalsium propionat dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan merek roti lain yang umur simpannya lebih pendek.
- Kadar air roti lebih rendah
Jika dilihat dari teksturnya, merek roti yang memiliki masa simpan 3 bulan cenderung lebih kering dan lebih keras dibandingkan roti yang masa simpannya hanya seminggu, yang lebih lembut dan moist. Ini menandakan kalau kadar airnya lebih rendah. Kadar air dapat memengaruhi umur simpan atau masa kedaluwarsa roti. Sebab, salah satu media pertumbuhan jamur atau bakteri itu adalah air. Kadar air yang lebih tinggi akan memfasilitasi pertumbuhan jamur yang lebih cepat. Sementara kalau kadar airnya rendah, maka kemungkinan pertumbuhan jamur dan bakteri itu bisa terhambat sehingga produk bisa tahan lebih lama.
Ladies, itu alasan yang bisa membuat roti lebih awet dan tahan lama. Jadilah konsumen yang bijak dalam memilih produk makanan. Sebelum memilih produk makanan ingat selalu untuk Cek KLIK ya!
- Kemasan: pastikan kemasan dalam kondisi baik dan tidak rusak
- Label: baca informasi produk yang tertera pada label (termasuk komposisi dan nilai gizinya)
- Izin Edar: pastikan memiliki izin edar dari BPOM
- Kedaluwarsa: pastikan produk belum melewati tanggal kedaluwarsa
Sumber:
Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan https://jdih.pom.go.id/download/product/848/11/2019
Raman, R. (2020). What Is Calcium Propionate, and Is It Safe?. https://www.healthline.com/nutrition/calcium-propionate
Gurleen, L. “The the Effect of Moisture on the Growth of Mold on Organic Bread.” The Expedition, vol. 11, 16 Sept. 2021, https://ojs.library.ubc.ca/index.php/expedition/article/view/196125.
BPOM. Penjelasan Publik BPOM Tentang Hasil Uji Kandungan Natrium Dehidroasetat pada Produk Roti. https://www.youtube.com/watch?v=o5X6ka7rJz8
FDA. “CFR – Code of Federal Regulations Title 21.” Www.accessdata.fda.gov, www.accessdata.fda.gov/scripts/cdrh/cfdocs/cfcfr/CFRSearch.cfm?fr=172.130.
Abdallah, A B, et al. “Electrochemical Sensing of Sodium Dehydroacetate in Preserved Strawberries Based Onin Situ Pyrrole Electropolymerization at Modified Carbon Paste Electrodes.” Food Chemistry, vol. 401, 1 Feb. 2023, pp. 134058–134058, https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2022.134058.
Penjelasan Publik Nomor HM.01.1.2.07.24.51 Tanggal 23 Juli 2024 Tentang Hasil Uji Kandungan Natrium Dehidroasetat pada Produk Roti https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-publik-nomor-hm-01-1-2-07-24-51-tanggal-23-juli-2024-tentang-hasil-uji-kandungan-natrium-dehidroasetat-pada-produk-roti-2