Nggak Pede dengan Bau Mulut Saat Puasa? Berikut Tips Agar Mulut Tetap Segar Selama Puasa

Saat menjalani puasa, salah satu masalah yang kerap dialami ialah bau mulut. Tidak adanya asupan makanan dan minuman selama puasa membuat produksi air liur berkurang. Alhasil mulut menjadi kering. Kondisi ini sangat disukai oleh bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan bau mulut. Masalah bau mulut ini dapat membuat seseorang merasa kurang percaya diri. Lalu, apa ada cara untuk membuat mulut tetap segar selama puasa? Pastinya ada dong! Yuk simak tipsnya berikut ini!

Penyebab Bau Mulut

Bau mulut atau halitosis merupakan kondisi yang ditandai dengan aroma napas mulut yang tidak sedap, ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang berada di dalam mulut. Ketika kamu makan, sedikit makanan mungkin tersangkut dan tersisa di gigi kamu. Kemudian bakteri akan tumbuh pada sisa makanan tersebut, dan melepaskan senyawa belerang yang berbau busuk. Penyebab paling umum dari bau mulut ialah kebersihan gigi yang kurang terawat. Jika kamu tidak sering menyikat gigi dan menggunakan benang gigi, bakteri di mulut akan terus tumbuh, dan lapisan tipis bakteri yang dikenal sebagai plak akan menumpuk pada gigi. Ketika plak tidak dibersihkan setidaknya dua kali sehari, itu akan menghasilkan bau busuk dan menyebabkan kerusakan pada gigi.

Tidak hanya makanan yang tersangkut di gigi yang dapat menyebabkan bau mulut, konsumsi makanan tertentu seperti bawang merah, bawang putih, petai, atau jengkol, juga seringkali menyebabkan bau mulut. Hal ini dikarenakan kandungan senyawa sulfur di dalamnya akan bertahan di mulut dan diserap ke dalam aliran darah, selanjutnya ketika darah mencapai paru-paru, itu akan memengaruhi bau napasmu.

Selain itu, konsumsi kopi saat sahur juga turut berkontribusi pada bau mulut yang kamu alami. Kopi menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri di mulut. Konsumsi kopi dapat membuat mulut menjadi kering, yang mengurangi aliran air liur dan memungkinkan bakteri penyebab bau mulut bertahan lebih lama.

Meskipun lebih dari 90% bau mulut berasal dari mulut itu sendiri, terkadang masalahnya juga bisa berasal dari tempat lain di dalam tubuh. Misalnya seperti akibat refluks asam, yang menyebabkan naiknya isi lambung yang berasa busuk ke kerongkongan atau mulut. Kemungkinan penyebab lainnya termasuk infeksi, komplikasi diabetes, dan gagal ginjal, atau bahkan dampak dari diet yang kamu jalani, misalnya diet keto yang menimbulkan efek samping bau mulut.

Tips Mengatasi Bau Mulut dan Menjaga Mulut Tetap Segar Selama Puasa

  1. Menjaga kebersihan gigi

Ini merupakan salah satu cara utama untuk menghindari bau mulut selama puasa. Mencegah penumpukan plak dengan menyikat gigi dengan pasta gigi ber-flouride selama dua menit setidaknya dua kali sehari, yakni setelah sahur dan sebelum tidur di malam hari merupakan kunci menjaga kesehatan mulut selama puasa. Selain itu, beberapa orang menemukan bahwa menyikat gigi setelah makan juga diperlukan untuk mencegah pembusukan dan bau mulut. Untuk mencegah bakteri tumbuh pada sisa makanan yang menempel di gigi, kamu juga bisa menggunakan benang gigi setidaknya sehari sekali. Serta membersihkan atau menyikat lidah setidaknya sekali sehari.

  1. Hindari konsumsi makanan penyebab bau mulut

Usahakan untuk menghindari mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa menyebabkan bau mulut saat sahur, seperti bawang merah, bawang putih, petai, jengkol, dan kopi.

  1. Hindari juga merokok

Merokok juga dapat menyebabkan mulut menjadi kering sehingga mengundang bakteri untuk berkembang biak. Selain itu, aroma khas rokok juga dapat meninggalkan aroma tak sedap di mulut.

  1. Konsumsi air putih yang cukup

Cukupi kebutuhan air minum 8 gelas sehari selama puasa untuk menjaga produksi air liur tetap normal.

 

Nah, gak perlu pusing karena bau mulut saat puasa, sebab kita bisa mengatasinya dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, menghindari makanan dan minuman yang bisa menyebabkan bau mulut, dan menerapkan tips-tips lainnya. Namun, dalam beberapa kasus, bau mulut merupakan tanda dari kondisi yang lebih serius seperti infeksi, komplikasi diabetes, atau gagal ginjal. Jika bau mulutmu tak kunjung membaik dengan perawatan di rumah, konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi kamu ya.

 

Sumber:

Bad breath – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2023). Retrieved 28 February 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/symptoms-causes/syc-20350922

Bad Breath. American Dental Association. (2023). Retrieved 28 February 2024, from https://www.mouthhealthy.org/all-topics-a-z/bad-breath

Halitosis (Bad Breath). (2020). Retrieved 28 February 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/halitosis-bad-breath

Hansanugrum, A. and Barringer, S., 2010. Effect of Milk on the Deodorization of Malodorous Breath after Garlic Ingestion. Journal of Food Science, 75(6), pp.C549-C558.

Healthline.com. (2019). Things You Can Try at Home to Eliminate Bad Breath. [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/health/home-remedies-for-bad-breath

Kauss, A., Antunes, M., Zanetti, F., Hankins, M., Hoeng, J., Heremans, A., & van der Plas, A. (2022). Influence of tobacco smoking on the development of halitosis. Toxicology Reports, 9, 316-322. doi: 10.1016/j.toxrep.2022.02.012

Marsicano, J., de Moura-Grec, P., Bonato, R., Sales-Peres, M., Sales-Peres, A., & Sales-Peres, S. (2013). Gastroesophageal reflux, dental erosion, and halitosis in epidemiological surveys. European Journal Of Gastroenterology &Amp; Hepatology, 25(2), 135-141. doi: 10.1097/meg.0b013e32835ae8f7

Pham, T. A. V., Ueno, M., Shinada, K., & Kawaguchi, Y. (2012). Factors affecting oral malodor in periodontitis and gingivitis patients. Journal of Investigative and Clinical Dentistry, 3(4), 284–290. doi: 10.1111/j.2041-1626.2012.00155.x

Webmd.com. (2010). Bad Breath: Good and Bad Foods. [online] Tersedia di: https://www.webmd.com/oral-health/features/bad-breath-good-and-bad-foods