Hati-Hati! Asal Memilih Diet Bisa Berujung ke Perilaku Makan yang Menyimpang Lho!

Ladies, diet memang memiliki banyak sekali tantangan, apalagi dengan maraknya body shaming yang memaksa kamu untuk melakukan penurunan berat badan. Berbagai cara tentu akan kamu lakukan demi mencapai tubuh ideal mu. Apalagi belakangan ini marak sekali diet instant yang beredar di masyarakat. Jika kamu asal-asalan dalam mengikuti diet instant, bisa jadi perilaku diet yang kamu jalankan tersebut masuk kedalam perilaku makan yang menyimpang lho. Coba kita kenali dulu yuk 2 jenis perilaku makan menyimpang yang sering terjadi.

1. Anorexia Nervosa

Anorexia nervosa adalah suatu bentuk penyimpangan perilaku makan yang mengakibatkan penurunan berat badan dan jumlah makanan yang dikonsumsi secara drastis serta penurunan berat badan yang tidak sehat. Penyebabnya bisa berupa dorongan dari keluarga, faktor psikososial dan faktor individu itu sendiri. Perilaku makan ini bisa menyebabkan beberapa permasalahan dalam tubuh kamu, antara lain:

  • Otak dan sistem saraf : tidak dapat berfikir jernih, takut gemuk, sedih, murung, mudah tersinggung, daya ingat jelek, mudah pingsan dan terjadi perubahan kimia pada
  • Rambut : tipis dan mudah rontok.
  • Jantung : tekanan darah rendah, denyut nadi lambat, berdebar-debar dan resiko terjadi gagal jantung.
  • Darah : terjadi
  • Otot dan persendian : otot lemah, persendian rapuh, fraktur dan
  • Ginjal : batu ginjal, gagal
  • Cairan tubuh : kadar kalium (potassium, magnesium dan sodium rendah).
  • Pencernaan : konstipasi,
  • Hormon : peiode sekresi terhenti, gangguan
  • Kulit : mudah memar, kulit kering, tumbuh rambut disekujur tubuh, mudah kedinginan, kulit kuning, kuku mudah patah.

2. Bulimia Nervosa

Bulimia nervosa merupakan salah satu perilaku makan menyimpang dengan karakteristik mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar kemudian memuntahkannya kembali dengan paksa (purging) atau menggunakan obat pencahar atau diuretik, berpuasa atau olahraga yang berlebihan. Penyebab terjadinya bulimia nervosa tidaklah tunggal namun terdiri dari beberapa faktor, antara lain adanya faktor body image yang rendah, faktor harga diri yang rendah, faktor makanan, faktor penampilan berorientasi pada profesi dan adanya perubahan hidup yang besar atau stress. Berikut ini adalah dampak dari Bulimia Nervosa:

  • Otak : terjadi depresi, ketakutan terhadap peningkatan berat badan, cemas, pusing, rasa malu, harga diri rendah.
  • Pipi : bengkak dan
  • Mulut : gigi berlubang, lapisan enamel gigi terkikis, penyakit gusi, gigi sensitif terhadap makanan yang panas atau dingin
  • Tenggorokan dan kerongkongan : luka, iritasi, sobek dan rupture, keluar darah saat muntah.
  • Otot : mudah lelah.
  • Perut : bisul, luka, dapat rupture, pengosongan lambung
  • Kulit : luka berat, kulit
  • Darah :
  • Jantung : denyut jantung tidak beraturan, otot jantung melemah, gagal jantung, tekanan darah dan nadi rendah.
  • Cairan tubuh : dehidrasi, kadar potassium, magnesium dan sodium
  • Intestinal : konstipasi, gerakan usus besar menjadi tidak teratur, kembung, diare, kram perut.
  • Hormon : periode menjadi tidak teratur.

Nah, dua jenis perilaku makan yang menyimpang ini bisa terjadi ketika kamu memilih diet yang asal-asalan. Beberapa metode diet memaksa kamu untuk makan apa saja dalam kurun waktu tertentu yang kemudian dilanjut dengan olahraga semaksimal mungkin. Hal ini tentu akan membuat tubuh kamu bekerja lebih keras dan tidak sesuai dengan jadwal serta kapasitasnya. Atau ada juga metode diet yang membebaskan kamu memakan apa saja dengan syarat mengkonsumsi produk seperti teh pelangsing yang pada dasarnya memicu terjadinya diuretik dan laksatif pada tubuh kamu. Perilaku diet yang salah ini bisa mengarahkan kamu kepada perilaku makan yang menyimpang lho.

Diet dengan melakukan pengaturan pola makan memang membutuhkan konsistensi dan ketepatan, agar mendapatkan hasil yang paripurna. Jika kamu masih bingung terkait dengan program diet yang cocok untuk tubuh kamu, kamu bisa konsultasikan kepada Nutritionist ya.