Pentingnya Netralitas Tubuh dalam Mencapai Tujuan Kebugaranmu

Mengenali dan menghargai apa yang tubuhmu dapat lakukan saat ini sangatlah penting, dibandingkan terlalu terobsesi dengan penampilan luar saja. Itu merupakan konsep dari netralitas tubuh. Menerapkan netralitas tubuh bisa membantumu dalam mencapai tujuan kebugaran. Tapi, apa sih yang dimaksud netralitas tubuh?

Apa itu netralitas tubuh?

Netralitas tubuh merupakan bagaimana kamu menerima kondisi tubuhmu apa adanya dan mengenali apa yang tubuhmu bisa lakukan saat ini, ketimbang penampilan fisik. Netralitas tubuh mengambil perspektif netral terhadap tubuhmu, artinya kamu tidak harus memupuk rasa cinta pada tubuhmu atau merasa bahwa kamu harus mencintai tubuhmu setiap hari. Ya, kamu mungkin tidak selalu mencintai tubuhmu, tapi kamu mungkin masih hidup bahagia dan menghargai semua yang dapat dilakukan tubuhmu.

Manfaat netralitas tubuh dalam mencapai tujuan kebugaran

Ketika kita mulai melakukan perubahan dalam gaya hidup, misalnya berolahraga, seringkali kita terlalu fokus pada penampilan fisik kita, ketimbang apa yang bisa dilakukan oleh tubuh kita. Meskipun tidak ada yang salah dengan memiliki tujuan berdasarkan penampilan fisikmu, tapi menerapkan netralitas tubuh sebagai filosofi di balik perjalanan kebugaranmu dapat membantumu menjadi lebih selaras dengan kesejahteraan fisik dan emosional.

Banyak orang kerap menganggap atau merasa olahraga seperti sebuah hukuman. Mungkin kamu pernah mendengar bahwa olahraga yang lebih intens bisa membantu membakar lebih banyak lemak, atau menambahkan lebih banyak beban bisa membangun massa otot lebih cepat, sehingga membuatmu berusaha keras untuk mencapainya di setiap sesi latihanmu.

Ketika kamu hanya berfokus pada mengoptimalkan latihan untuk penampilan fisikmu, mungkin kamu akan cenderung mengabaikan apa yang mungkin dikatakan oleh tubuhmu. Ini akan membuatmu mengalami overtraining. Kamu mungkin akan merasa lelah, kesal, dan kehilangan gairah untuk berolahraga, atau mulai merasakan lebih banyak rasa sakit, nyeri, dan cedera. Hal ini bisa menjadi penghambatmu dalam mencapai tujuan kebugaranmu. Selain itu, menganggap olahraga sebagai sebuah hukuman, itu akan membuatmu merasakan perasaan negatif selama berolahraga. Sehingga akan sulit bagimu untuk menikmati olahraga yang kamu jalani dan mungkin kamu akan cepat menyerah ketika tidak bisa mencapai targetmu.

Sebaliknya, ketika kamu berolahraga sesuai kemampuanmu, fokus pada apa dan sejauh mana yang bisa dilakukan tubuhmu, serta menerima tubuhmu apa adanya, itu akan membantumu menikmati olahraga yang kamu jalani dan tidak membuatmu cepat menyerah ketika belum berhasil mencapai target. Justru ini akan membantumu dalam mengembangkan motivasi dan menjaga komitmen untuk bisa mencapai tujuanmu. Dan janganlah kamu menjadikan olahraga sebagai sebuah hukuman, tapi jadikan sebagai selebrasi. Sebagai caramu mensyukuri atas apa yang tubuhmu miliki dan bisa lakukan, seperti kamu bisa berlari, berenang, bersepeda, dan melakukan berbagai aktivitas lainnya. Lihatlah, tubuhmu bisa melakukan berbagai hal luar biasa bukan?

Mengurangi fokus pada penampilan fisik dan beralih kepada apa yang bisa tubuhmu lakukan serta manfaat kesehatan secara keseluruhan akan meningkatkan motivasimu dalam mencapai tujuan kebugaran. Sebuah penelitian pada tahun 2018 menunjukkan bahwa, wanita yang motivasinya dalam menurunkan berat badan didasarkan pada penampilan fisik, mengalami kenaikan berat badan kembali setelah 30 bulan mengikuti intervensi penurunan berat badan. Sementara mereka yang fokus pada kesehatannya secara alami kehilangan berat badan. Penelitian ini menunjukkan bahwa menjadikan penampilan fisik sebagai fokus utama dalam mencapai tujuan kebugaran, bukanlah strategi yang tepat dalam menjaga motivasi olahraga jangka panjang. Sementara, ketika kamu menikmati olahraga karena bisa membuatmu lebih baik, lebih bugar, lebih sehat, dan bisa mengurangi stres, akan membantu menjaga motivasimu dalam berolahraga dan mencapai tujuanmu.

Netralitas tubuh dapat mengurangi stres

Di tengah masyarakat saat ini, masih banyak yang menganggap bahwa cantik itu harus kurus, langsing, putih, dsb. Hal tersebut bisa menjadi tekanan bagi beberapa orang untuk bisa mencapai standar kecantikan yang ada di masyarakat itu. Tapi, ketika kamu menerima tubuhmu apa adanya saat ini, tekanan-tekanan untuk menyesuaikan diri dengan harapan tertentu, seperti standar kecantikan itu akan menghilang.

Alih-alih selalu melihat ke masa depan dan mencoba menyesuaikan diri dengan bentuk yang ideal, coba perhatikan bagaimana kamu dapat melewati rintangan yang kamu hadapi saat mencapai tujuan kebugaranmu, apa yang dapat tubuhmu lakukan untuk mencapainya.

Menerapkan netralitas tubuh memungkinkan kamu lebih sadar dan intuitif tentang proses kamu dalam mencapai tujuan kebugaranmu dan kemampuan fisikmu saat ini. Kamu dapat menghargai apa yang dapat kamu lakukan daripada stres dan berkecil hati tentang apa yang belum bisa kamu capai.

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Untuk itu, kita perlu mengenali dan menghargai kemampuan yang dimiliki oleh tubuh kita. Ini akan membantu kamu menjaga motivasi dalam berolahraga dan mencapai tujuan kebugaranmu. Daripada membandingkan diri sendiri dengan pencapaian orang lain. Itu hanya akan membuatmu mudah menyerah dan stres.

 

Sumber:

Fuller, K. (2021). Body Positivity vs. Body Neutrality. [online] Tersedia di: <https://www.verywellmind.com/body-positivity-vs-body-neutrality-5184565>

MacPherson, R. (2021). How Body Neutrality Can Improve your Fitness Journey. [online] Tersedia di: <https://www.verywellfit.com/how-body-neutrality-can-improve-your-fitness-journey-5185367>

Mroz, J. E., Pullen, C. H., & Hageman, P. A. (2018). Health and appearance reasons for weight loss as predictors of long-term weight change. Health Psychology Open. https://doi.org/10.1177/2055102918816606

Tanya, R. (2021). Apa Itu Body Neutrality Atau Netralitas Tubuh?. [online] Tersedia di: <https://healmind.id/netralitas-tubuh/>