Tidak Hanya Fokus ke Karbohidrat Kompleks Serta Protein Saat Sahur, Ternyata Asupan Lemak Juga Perlu Kamu Perhatikan!

Ladies, sering kali kita mendengar informasi bahwa kualitas puasa yang dinilai kuat dan tidak menyebabkan lemas itu dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya makanan yang di konsumsi saat sahur . Saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, rasa lapar dan haus – kadang diselingi sedikit rasa lemas menjelang sore karena gula darah mulai menurun – merupakan hal yang wajar. Namun jika rasa lemas sampai mengganggu aktivitas dan kinerja, wah mungkin memang ada yang salah dengan menu sahurnya.

Cek lagi, bagaimana kualitas sahurmu. Apakah kamu sahur dengan konsumsi mi instan dengan campuran nasi di dalamnya? Atau malah tidak sahur sama sekali dengan alasan ngantuk dan capek? Melewatkan sahur atau sahur dengan menu yang salah, misalnya tinggi karbohidrat sederhana, bisa menjadi biang penyebab lemas saat puasa dan mudah lapar. Selain itu, fokus pada kuantitas makanan dan hanya menekankan pada asupan karbohidrat yang banyak juga tentunya akan membuat kualitas puasamu tidak bertahan dengan lama. Saat puasa, sahur menjadi hal yang penting, jadi tak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Saat berpuasa, khususnya waktu sahur, perbanyak makanan kaya protein dan serat serta penuhi kebutuhan cairan. Mengapa keduanya penting? Tak lain agar kita kenyang lebih lama sehingga tidak mudah lapar di jam-jam berpuasa. Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition menyebut, protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan karbohidrat, sehingga bisa menahan rasa lapar lebih lama.

Meskipun harus meningkatkan asupan protein dan serat, namun karbohidrat tetap tak boleh ditinggalkan saat sahur. Kuncinya adalah pilih karbohidrat kompleks, yang juga mengandung serat. Contohnya nasi, nasi merah, ubi, singkong, serta beragam makanan yang terbuat dari biji gandum utuh (roti gandum). Untuk protein bisa mengonsumsi protein hewani maupun nabati, atau bahkan keduanya. Contoh protein hewani untuk menu sahur diantaranya, telur rebus atau telur ceplok, ayam rebus atau ayam bumbu, dan ikan. Sedangkan untuk protein hewani bisa memilih kedelai, tempe, atau tahu. Utamakan memilih jenis lean protein yang mana kandungan lemaknya lebih rendah.

Selain itu, melakukan kontrol asupan lemak saat sahur juga penting. Pilih metode memasak seperti di rebus, kukus dan tumis yang menggunakan sedikit minyak dan lemak. Dengan cara ini, asupan lemak dapat dikurangi. Kudapan manis saat berbuka seperti kolak dan cendol, atau bubur mutiara yang menggunakan santan bisa kamu siasati dengan susu rendah lemak sebagai pengganti santan. Dalam pemilihan bahan pangan juga tentu harus cermat ladies seperti membeli daging, pemilihan bagian yang tidak banyak mengandung lemak tentunya akan jauh lebih baik, serta pemilihan jenis susu, susu dengan kandungan lemak yang lebih rendah tentunya bisa jadi alternatif pemilihan bahan pangan yang bisa kamu lakukan. Gunakan juga lemak baik seperti kanola oil atau olive oil dalam pengolahan makanan kamu ya.

Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh dan jadi asupan yang cukup penting dalam berpuasa. Hanya saja, makan makanan berlemak terlalu banyak justru tak disarankan. Wajar jika orang ingin menghadiahi dirinya sendiri atas keberhasilan menjalankan puasa dengan menyantap makanan enak. Akan tetapi, penting juga untuk memperhatikan pemilihan jenis makanan dan kadar lemaknya ya.

To change your body, you must first change your mind. Happy Fasting Ladies!