Berat Badan Kamu Stuck? Cobalah Pola Diet Zig Zag

Absen dulu yuk, siapa saja yang pernah melakukan diet menurunkan berat badan tapi selalu gagal. Sebenarnya diet yang gagal bisa disebabkan oleh banyak hal loh Ladies. Bagi beberapa individu bisa saja menganggap pola makannya sudah sesuai dengan prinsip diet yang sedang dijalani namun nyatanya belum. Sehingga apabila misalnya Ladies sedang diet menurunkan berat badan maka kamu perlu evaluasi kembali, apakah selama ini sudah melakukan defisit kalori dengan cara yang benar atau belum.

Ladies, lalu bagaimana jika kasusnya adalah kamu ingin menurunkan berat badan dan juga sudah menjalani sesuai dengan prinsip diet tersebut serta berolahraga rutin, tetapi berat badan juga tak kunjung turun atau ‘stuck’. Nah fase tersebut bisa disebut juga dengan fase plateau yang merupakan kondisi ketika berat badan tidak turun lagi pada kurun waktu tertentu meski sudah menjalani diet sehat dan berolahraga. Hal ini merupakan fase yang normal ya Ladies. Fase tersebut bisa saja terjadi karena menandakan tubuhmu mulai terbiasa dengan pola makan dan pola olahraga yang selama ini kamu terapkan.

Atasi Fase Plateu dengan Pola Diet Zig Zag

Ladies, jika kamu merasa sedang dalam fase plateau maka kamu tidak perlu khawatir karena artikel kali ini akan membahas cara mengatasinya. Sebenarnya banyak upaya yang bisa dilakukan untuk atasi fase plateau seperti atur kembali pola makan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang, tingkatkan intensitas serta variasikan lagi olahraga kamu, terapkan pola diet zig-zag dan rutin periksa komposisi tubuh karena bisa jadi massa lemakmu turun tetapi massa ototmu bertambah dan itulah yang menjadikan berat badanmu tetap tidak berubah Namun yang paling jarang diketahui dan masih terasa asing adalah menerapkan pola diet zig zag.

Bagaimana Cara Menerapkan Pola Diet Zig Zag?

Salah satu cara untuk atasi fase plateau adalah dengan pola diet zig zag. Kamu bisa mulai dengan tidak mendefisitkan kalorimu selama 2 hari kemudian 2 hari selanjutnya menerapkan diet dengan defisit kalori lagi, pola tersebut dilakukan selang seling selama 1-2 minggu. Misalnya, kebutuhan kalori harianmu ketika sedang defisit kalori adalah 1.500 kkal dan berat badan kamu berhasil turun. Namun karena sedang di fase plateau, berat badan kamu ‘stuck’ dan tidak ada penurunan berat badan kembali. Nah hal itu karena saat ini kamu sudah memiliki komposisi tubuh yang berbeda dari yang sebelumnya. Jadi untuk melanjutkan penurunan berat badan, kamu perlu meningkatkan asupan dari kalori harianmu sehingga kembali ke kebutuhan kalori harian sebelum melakukan defisit kalori. Hal tersebut dilakukan untuk menimbulkan reaksi ‘guncangan’ pada tubuhmu lalu nantinya metabolisme tubuh akan melambat sebentar untuk menyesuaikan.

Diet zig-zag juga tidak akan berdampak negatif pada metabolisme dan tidak menimbulkan efek yo-yo. Jadi bagaimana Ladies, jika kamu sedang di fase plateau apakah akan melakukan diet zig-zag ini?.

Sumber:

Byrd M.2010.Effects of diet cycling on weight loss, fat loss and resting energy expenditure in women. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2951044/

Edwards S.2022.How a Zigzag Diet Can Break Your Weight-Loss Plateau.https://www.beachbodyondemand.com/blog/how-zigzag-dieting-can-break-your-weight-loss-plateau

Mawer R.2021.Calorie Cycling 101: A Beginner’s Guide. https://www.healthline.com/nutrition/calorie-cycling-101#TOC_TITLE_HDR_5

Smith F. Zig Zag Calorie Diet.https://www.livestrong.com/article/488503-zigzag-calorie-diet/