Anemia Bisa Memengaruhi Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Ladies, banyak mitos beredar di masyarakat terkait penyakit anemia. Salah satunya ialah anemia dapat menyebabkan penurunan berat badan. Tapi, apakah benar demikian? Yuk simak lengkapnya! Mitos atau fakta, anemia dapat memengaruhi berat badan?

Apa yang dimaksud Anemia?

Anemia merupakan gangguan dimana seseorang tidak memiliki sel darah merah (eritrosit) yang mencukupi atau dikenal juga sebagai penyakit kurang darah.

Penyebab anemia ialah karena kurangnya produksi sel darah merah. Ada banyak organ yang turut bertanggung jawab untuk membantu produksi sel darah merah. Namun sebagian besar dilakukan di sumsum tulang. Sel-sel darah merah yang masih muda umumnya dapat bertahan antara 90-120 hari. Tubuh kemudian secara alami akan mengganti sel-sel darah merah yang sudah tua dan rusak. Semua proses ini diatur oleh hormon eritropoietin (EPO) yang dibuat di ginjal. Hormon ini akan memberikan sinyal ke sumsung tulang untuk membuat lebih banyak sel darah merah.

Pada kebanyakan kasus, anemia disebabkan karena kadar hemoglobin yang tidak mencukupi. Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang memberikan warna merah pada darah. Hemoglobin membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kandungan hemoglobin dalam sel darah salah satunya dipengaruhi oleh zat besi. Apabila tubuh kekurangan asupan zat besi, maka kadar hemoglobin akan terganggu.

Jumlah sel darah merah yang normal pada laki-laki berkisar 4.35 – 5.65 juta sel/mcL dan pada perempuan sebanyak 3.92 – 5.65 juta sel/mcL. Sementara hemoglobin yang normal pada laki-laki sebanyak 132 – 166 gr/L dan pada perempuan sebanyak 116 – 150 gr/L. Apabila kadarnya kurang dari itu, bisa disebut kamu mengalami anemia.

Ketika seseorang mengalami anemia, tubuh tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Akibatnya kamu mungkin merasa cepat lelah atau lemah. Kamu mungkin juga mengalami gejala lain, seperti pusing dan sakit kepala, serta mual.

Lalu apa hubungannya anemia dengan berat badan?

Dalam hal kaitan anemia dengan berat badan, anemia bisa menjadi pedang bermata dua. Walaupun tidak memberikan dampak secara langsung terhadap perubahan berat badan. Saat menderita anemia, pasokan oksigen darah akan berkurang sehingga dapat mengganggu proses pembakaran lemak. Ditambah anemia bisa membuat kamu merasa sangat lelah sehingga tidak dapat berolahraga atau beraktivitas, yang akan berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan.

Namun, di sisi lain anemia juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Kadar zat besi yang rendah dalam aliran darah saat kamu mengalami anemia bisa menjadi penyebab nafsu makan berkurang. Kamu mungkin akan merasa jarang lapar dibanding biasanya dan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang disukai pun menurun. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan asupan kalori kamu kurang dan berpotensi menyebabkan penurunan berat badan.

Nah, itu dia ladies penjelasannya. Jadi, anemia dapat memengaruhi berat badan adalah fakta ya. Namun, berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi perubahan berat badan karena anemia, yaitu dengan mengubah gaya hidup. Kamu bisa mengkonsumsi makanan kaya zat besi agar terhindar dari anemia. Selain itu, perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi lebih efisien. Atau kamu juga bisa mengkonsumsi suplemen zat besi jika diperlukan, terutama apabila kamu sedang mengalami menstruasi.

 

Sumber:

Halodoc.com. (2021). Anemia Bisa Pengaruhi Berat Badan, Mitos atau Fakta?. [online] Tersedia di: <https://www.halodoc.com/artikel/anemia-bisa-pengaruhi-berat-badan-mitos-atau-fakta> [Diakses pada 10 Agustus 2021].

Hellosehat.com. (2021). Anemia. [online] Tersedia di: <https://hellosehat.com/kelainan-darah/anemia/penyakit-anemia/> [Diakses pada 10 Agustus 2021].

Livestrong.com. (2021). How Anemia Can Affect Your Weight. [online] Tersedia di: <https://www.livestrong.com/article/403678-anemia-weight-loss/> [Diakses pada 10 Agustus 2021].

Mayoclinic.org. (2020). Complete blood count (CBC). [online] Tersedia di: <https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/complete-blood-count/about/pac-20384919> [Diakses pada 10 Agustus 2021].