Mengenal Seitan, Makanan Pengganti Daging yang Tak Kalah Bergizi

Girls, apakah kamu tahu makanan yang dikenal dengan nama ‘seitan’? Eits, bukan syaitan, tapi seitan. Seitan atau dibaca ‘say-tan’ merupakan makanan pengganti daging yang cukup populer, terutama di kalangan vegan. Tapi, apa sih sebenarnya seitan itu?

Asal Usul Seitan

Seitan berasal dari Tiongkok kuno, hampir 1.500 tahun yang llau. Biksu Buddha di abad ke-6 menemukan daging gandum setelah merendam adonan gandum mereka dalam air, menghilangkan semua pati, meninggalkan gluten gandum berprotein tinggi. Beberapa cerita rakyat kuno menunjukkan bahwa biksu Buddha tersebut mendorong pengikutnya untuk mengadopsi pola makan tanpa daging, dengan menawarkan ‘daging gandum’ sebagai alternatifnya, dari pada membunuh dan memakan hewan.

Istilah seitan diduga berasal dari bahasa Jepang, dimana kata ‘sei’ yang berarti ‘terbuat dari’ dan kata ‘tan’ berasal dari karakter pertama dalam kata ‘tanpaku’ yang berarti ‘protein’. Istilah ini diciptakan pada awal tahun 1660-an oleh filsuf Jepang dan pendiri diet makrobiotik George Ohsawa membawanya ke Barat pada awal tahun 1660-an.

Apa yang Dimaksud Seitan?

Seitan adalah pengganti daging yag seluruhnya terbuat dari gluten terhidrasi, protein utama yang ditemukan dalam gandum. Terkadang disebut juga gluten gandum, daging gandum, rptein gandum, atau hanya gluten. Seitan diproduksi dengan menguleni tepung terigu dengan air untuk mengembangkan untaian lengket protein gluten. Adonan tersebut kemudian dibilas untuk menghilangkan patinya. Sehingga yang tersisa adalah massa lengket protein gluten murni yang dapat dibumbui, dimasak, dan digunakan dalam hidangan vegan atau vegetarian sebagai pengganti daging.

Kandungan Gizi Seitan

Dalam ½ cangkir (129 g) seitan mengandung zat gizi seperti berikut ini:

  • Kalori: 162 kkal
  • Lemak Total: 0.8 g
  • Kolesterol: 0 mg
  • Protein: 31.8 g
  • Karbohidrat Total: 6.8 g
  • Serat Pangan: 0.4 g
  • Gula: 0 g
  • Natrium (Garam): 16.7 mg
  • Kalium: 56.1 mg

Apa Saja Manfaat Seitan?

1. Sumber Protein

Seitan terbuat dari gluten, protein utama dalam gandum. Ini merupakan pilihan protein yang baik untuk vegetarian dan vegan. Jumlah protein dalam seitan bisa bervariasi, tergantung apakah ditambahkan protein lain seperti tepung kedelai atau kacang polong ke dalamnya. Namun, dalam 1 porsi seitan (85 g) mengandung protein antara 15 – 21 g protein. Jumlah ini setara dengan protein yang terkandung dalam daging sapi atau ayam.

Meskipun tinggi protein, seitan tidak mengandung asam amino esensial lisin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sehingga kamu perlu memenuhi kebutuhan lisin dengan mengonsumsi makanan lain seperti kacang-kacangan.

2. Aman bagi Individu dengan Alergi Kedelai

Banyak pilihan pengganti daging yang populer, seperti tahu, tempe, dan pengganti daging lainnya yang terbuat dari kedelai. Akan tetapi, makanan tersebut tidak bisa dikonsumsi bagi orang yang mempunyai alergi kedelai. Sementara seitan terbuat dari gluten gandum, sehingga aman bagi orang yang memiliki alergi terhadap kedelai. Meskipun demikian, saat ini banyak produk seitan yang juga mengandung bahan lainnya termasuk tepung kedelai. Maka dari itu, bagi kamu yang memiliki alergi kedelai, penting untuk membaca daftar bahan pada label kemasan seitan.

3. Cocok untuk Menu Diet

Seitan mengandung kalori yang relatif rendah dan tinggi protein, sehingga banyak yang menjadikannya pilihan menu diet. Protein dalam seitan bisa membuatmu merasa kenyang lebih lama, sehingga terhindar dari keinginan untuk makan berlebih.

4. Bisa Dijadikan Berbagai Olahan Makanan

Seitan memiliki tekstur yang padat dan kenyal. Seitan polos dibuat dari gluten gandum dan air, sehingga memiliki rasa yang relatif hambar dan dapat menyerap rasa saus atau bumbu lainnya dengan sangat baik. Seitan bisa diolah menjadi berbagai macam olahan seperti dipanggang, dijadikan pengganti daging sapi giling atau steak, dijadikan barbeque, dijadikan sate, direbus, dll.

Tidak Semua Orang Bisa Mengonsumsi Seitan

Beberapa individu dengan kondisi kesehatan tertentu perlu menghindari konsumsi seitan, diantaranya seperti individu dengan:

  • Alergi Gluten

Seitan terbuat dari gluten gandum, yang merupakan salah satu alergen makanan. Sehingga individu yang memiliki alergi gandum perlu menghindari konsumsi seitan atau hidangan apapun yang mengandung seitan sebagai bahannya. Alergi makanan bisa berakibat fatal, dimana dalam kasus ekstrem, menelan atau bahkan menyentuh sejumlah kecil alergen dapat menyebabkan reaksi yang parah, mulai dari gatal-gatal, ruam kulit, mual dan muntah, hingga sulit bernapas dan hilang kesadaran.

  • Intoleransi Gluten

Beberapa orang memiliki intoleransi atau mempunyai kesulitan untuk mencerna gluten dengan baik. Ini bisa menyebabkan gejala yang hampir sama dengan alergi gluten, hanya saja tidak sampai mengancam nyawa, diantaranya seperti sakit perut, bloating, diare, gatal-gatal, dll. Berbeda dengan alergi, pada kasus intoleransi makanan jika jumlah yang dikonsumsi hanya sedikit, mungkin reaksi negatif tidak muncul. Namun, ketika dikonsumsi dalam jumlah banyak, reaksi intoleransi makanan bisa terjadi.

  • Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun yang bersifat genetik, dimana penderitanya tidak bisa mengonsumsi gluten, karena akan membahayakan usus halusnya. Ketika individu dengan penyakit celiac mengonsumsi gluten, itu akan memicu respon imun untuk menyerang usus halus. Serangan ini bisa menyebabkan kerusakan pada vili, tonjolan kecil dan halus yang melapisi usus halus, yang berperan dalam penyerapan zat gizi. Ketika vili rusak, zat gizi tidak bisa diserap dengan baik ke dalam tubuh.

Individu dengan sindrom iritasi usus besar tidak perlu menghindari seitan, tetapi mereka perlu memerhatikan reaksi tubuh mereka setelah memakannya. Penelitian menunjukkan bahwa gluten dapat meningkatkan permeabilitas usus yang bisa menyebabkan ‘usus bocor’. Jika kamu mengalami gejala seperti kembung, perut bergas, atau gejala pencernaan lainnya setelah mengonsumsi seitan, mungkin kamu perlu menghindari konsumsinya selama 30 hari dan lihat apakah gejalanya membaik.

Selain itu, perlu dicatat bahwa banyak produk seitan yang tinggi natrium. Bagi individu yang memiliki hipertensi dan perlu memantau asupan garam, maka penting untuk memperhatikan kandungan garam yang tertera pada label.

Girls, itu dia fakta seputar seitan yang ternyata tak kalah bergizi dibanding sumber protein hewani. Seitan cocok dijadikan sebagai pengganti daging, terutama bagi mereka yang memiliki alergi terhadap kedelai. Namun, bagi mereka yang memiliki intoleransi, alergi atau penyakit celiac perlu menghindarinya. Selain itu, perlu dicatat bahwa seitan merupakan produk olahan yang mengandung natrium (garam) dalam jumlah yang cukup tinggi. Untuk itu, penting untuk memerhatikan informasi gizi dan daftar bahan yang digunakan dalam produk seitan sebelum membelinya.

Sumber:

Anderson, J. (2020). What Is Seitan (Vital Wheat Gluten)? Is It Healthy to Eat?. [online] Tersedia di: <https://www.verywellfit.com/what-is-seitan-4684069> [Diakses pada 17 November 2021].

Celiac Disease Foundation. (Tanpa Tahun). What is Celiac Disease?. [online] Tersedia di: <https://celiac.org/about-celiac-disease/what-is-celiac-disease/> [Diakses pada 17 November 2021].

Hopkins, E. (2020). Seitan Secrets – an Ancient Food, Rich in History and Protein. [online] Tersedia di: <https://www.loveseitan.com/2020/06/02/seitan-secrets-an-ancient-food-rich-in-history-and-protein/> [Diakses pada 17 November 2021].

Julson, E. (2018). Is Seitan (Vital Wheat Gluten) Healthy?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/nutrition/seitan> [Diakses pada 17 November 2021].

Mu, Q., Kirby, J., Reilly, C. and Luo, X. (2017). Leaky Gut As a Danger Signal for Autoimmune Diseases. Frontiers in Immunology, 8. [online] Tersedia di: <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5440529/> [Diakses pada 17 November 2021]. Nutritionix.com. (Tanpa Tahun). Nutrition Facts: Seitan. [online] Tersedia di: <https://www.nutritionix.com/food/seitan> [Diakses pada 17 November 2021].

Puji, A. (2021). Mengenal Seitan, Makanan Pengganti Daging yang tak Kalah Bergizi dan Lezat. [online] Tersedia di: <https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/seitan-makanan-pengganti-daging/> [Diakses pada 17 November 2021].