Meal Replacement, Asupan Tinggi Zat Gizi, Rendah Kalori dan Praktis

Ladies, produk meal replacement atau biasa disingkat MR sudah tidak asing bagi pelaku diet atau kamu yang aktif beraktivitas sehingga memerlukan MR sebagai pengganti makan praktis di tengah kesibukanmu. meal replacement umumnya tersedia dalam bentuk sajian bubuk seperti susu. Sebagian besar MR mengandung kalori sebesar 200-400 kkal, serta protein, serat, vitamin dan mineral penting dalam jumlah yang baik. Inilah alasan pengganti makanan adalah cara yang nyaman untuk mendapatkan makanan sehat dan rendah kalori.

Untuk dapat menggantikan makan, suatu produk makanan ataupun minuman harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dalam Peraturan BPOM No. 24 Tahun 2020. Adapun persyaratan tersebut di antaranya termasuk:

1. Kandungan energi per sajian tidak kurang dari 200 kkal dan tidak lebih dari 400 kkal.

2. Kandungan protein tidak kurang dari 20% dan tidak lebih dari 50% dari energi total per sajian.

3. Kandungan lemak total maksimal 30% dari energi total.

4. Kandungan asam linoleat minimum 3% dari energi total.

5. Kandungan serat pangan minimal 3 g per sajian dan maksimum 10g per sajian.

6. Mengandung vitamin dan mineral cukup lengkap

Pada label kemasan meal replacement biasanya tertera keterangan berupa "Pangan Diet Khusus untuk Kontrol Berat Badan, serta keterangan produk tersebut diperuntukkan untuk menggantikan 1 atau 2 kali makan utama.

Konsumsi meal replacement bisa memberikan sejumlah manfaat, di antaranya seperti:

1. Membantu Menghindari Konsumsi Junk Food

Faktanya, salah satu hambatan terbesar saat menurunkan berat badan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan sehat, sehingga tidak jarang melabuhkan pilihan ke makanan olahan atau junk food yang dapat menggagalkan upaya penurunan berat badan. Dengan adanya meal replacement kamu memiliki asupan zat gizi tinggi yang praktis tentunya lebih sehat dibanding junk food.

2. Membantu Menurunkan Berat Badan

Mengurangi asupan kalori adalah kunci untuk menurunkan berat badan. Namun, menjalani diet defisit kalori bisa menjadi tantangan, terutama jika kamu mudah merasa lapar. Meal replacement dapat membantu kamu merasa kenyang walau kamu mengonsumsi lebih sedikit kalori. Selain itu, kandungan gizinya pun lengkap. Jadi, kamu tidak perlu khawatir kekurangan zat gizi.

Jika kamu tertarik mengonsumsi MR ladies, yang harus pertama kamu pastikan adalah dengan mengecek label produk serta informasi nilai gizi yang biasanya berada di belakang kemasan. Pastikan meal replacement yang kamu pilih sudah terdaftar di BPOM dan memenuhi kriteria yang telah disebutkan di atas.

Meskipun meal replacement bisa digunakan sebagai pengganti makan tapi disarankan tidak untuk semua waktu makan yah ladies. Kamu masih perlu mengkombinasikannya dengan makanan utuh contoh yang bisa kamu terapkan dalam sehari adalah 2 kali konsumsi meal replacement, 1 kali makan utama dari makanan utuh sesuai gizi seimbang dan 2 kali selingan. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa zat gizi, mineral dan antioksidan dari makanan utuh yang belum tentu tersedia di dalam MR.

Semua kriteria meal replacement yang baik di atas sudah dipenuhi oleh WRP Meal Replacement. WRP Meal Replacement dapat menggantikan sarapan dan makan malam kamu dengan kalori terkontrol, yakni 210 kkal per sajian. Selain itu, WRP Meal Replacement memiliki sejumlah keunggulan seperti Tingggi Protein, Serat dan Kalsium. Konsumsi protein dan serat yang cukup dapat membantu memberi rasa kenyang sehingga mencegahmu dari keinginan makan berlebih. Sementara, kalsium merupakan mineral penting untuk menunjang kesehatan dan kepadatan tulang dan gigi. Di samping itu, WRP Meal Replacement juga mengandung sejumlah zat gizi penting lainnya seperti omega-3 dan omega-6, serta vitamin dan mineral yang cukup lengkap. WRP Meal Replacement dapat menjadi teman diet kamu, dan pastinya nggak bikin kamu khawatir asupan kalori berlebih ataupun kekurangan zat gizi

 

Sumber:

Hamdy O, Zwiefelhofer D. 2010. “Weight management using a meal replacement strategy in type 2 diabetes”. Curr Diab Rep. 10(2):159-64.

Kenny PJ. 2011. “Common cellular and molecular mechanisms in obesity and drug addiction”. Nat Rev Neurosci. 12(11) :638-51.

Levitsky DA, Pacanowski C. 2011. “Losing weight without dieting. Use of commercial foods as meal replacements for lunch produces an extended energy deficit”. Appetite. 57(2):311-7.

MacKenzie-Shalders et al. 2015. “The effect of a whey protein supplement dose on satiety and food intake in resistance training athletes”.  Appetite. 92:178-84.