Ini Dia Perubahan yang Terjadi Pada Tubuhmu Saat Berpuasa

Ladies, puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban bagi kaum Muslim yang sudah dewasa. Berpuasa berarti menahan nafsu, termasuk di dalamnya menahan nafsu makan. Ketika berpuasa, kita tidak mengonsumsi apapun sejak waktu imsak hingga waktu berbuka, kurang lebih 13 – 14 jam lamanya. Perubahan pola makan ini menuntut tubuh kita untuk beradaptasi. Perubahan apa saja ya yang di alami tubuh saat berpuasa? Yuk simak ulasan berikut ladies!

Perubahan Metabolisme Saat Berpuasa

Saat berpuasa tubuh akan mengalami perubahan metabolisme. Ini merupakan cara tubuh untuk menyesuaikan dengan pola makan yang baru. Secara teknis, tubuh kita akan memasuki “fase puasa” setelah 8 jam dari waktu kita mengonsumsi makanan terakhir, atau ketika usus berhenti mencerna makanan terakhir.

Selama 8 jam pertama, tubuh akan terus mencerna makanan yang kita konsumsi. Saat tubuh tidak mendapatkan suplai energi sama sekali, tubuh akan menggunakan cadangan glukosa yang disimpan di dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen sebagai sumber energi utama. Proses ini dikenal sebagai glycogenolisis. Prioritas utamanya ialah menyediakan glukosa untuk otak agar bisa menjalankan fungsinya, yakni sebesar 25% dari total kebutuhan. Sementara sisanya untuk jaringan otot dan sel-sel darah merah.

Setelah 8 jam berlalu, cadangan glukosa tersebut akan semakin menipis. Nah, ketika glikogen habis dan glycogenolisis tidak dapat lagi dilakukan, maka mekanisme selanjutnya ialah pembentukan glukosa bukan dari karbohidrat, melainkan dari laktat, piruvat, asam amino dan gliserol. Proses ini dikenal sebagai gluconeogenesis. Proses gluconeogenesis yang pertama ialah pemecahan simpanan lemak berupa asam lemak dan gliserol. Proses ini disebut ketosis dan akan menghasilkan keton. Keton inilah yang menjadi sumber energi pengganti glukosa.

Ketika cadangan lemak juga habis, tubuh terpaksa akan memecah protein sebagai sumber energi. Sayangnya, hal ini tidaklah sehat. Sebab, protein yang dipecah berasal dari protein otot. Alhasil, lama kelamaan otot akan mengecil dan melemah.

Tapi tenang ladies, puasa Ramadhan tidak membuatmu harus memecah protein otot kok. Durasi puasa Ramadhan hanya berkisar 13 – 14 jam, ini hanya akan membawamu ke fase pemecahan lemak sebagai sumber energi. Justru puasa bisa membantumu membakar lebih banyak lemak dan membantumu dalam menurunkan berat badan.

Adaptasi Organ Tubuh Saat Berpuasa

Selain metabolisme, beberapa organ tubuh juga turut beradaptasi saat kita berpuasa. Berikut ini hal-hal yang terjadi pada organ tubuh saat berpuasa.

  1. Mulut

Selama puasa kelenjar ludah di mulut akan tetap memproduksi air liur untuk mencegah mulut menjadi kering. Ini bermanfaat untuk mencegah timbulnya bau mulut dan gigi berlubang akibat bakteri dan sisa makanan.

  1. Lambung

Selama puasa, produksi asam lambung akan menurun. Ini akan mencegah terkikisnya dinding (mukosa) lambung oleh asam karena tidak adanya makanan yang digiling.

  1. Hati

Glukosa dari makanan yang kita konsumsi saat sahur akan diubah menjadi glikogen dan disimpan di hati. Selama puasa, begitu glukosa darah habis, hati akan mengubah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi yang dibutuhkan tubuh saat berpuasa.

  1. Kantong Empedu

Empedu berperan dalam membantu proses pencernaan, terutama dama memecah lemak. Selama puasa, kantong empedu akan membuat cairan empedu lebih pekat sebagai persiapan metabolisme lemak pada saat berbuka.

  1. Pankreas

Pada kondisi normal, pankreas akan menghasilkan hormon insulin untuk mengubah glukosa dari makanan menjadi energi. Selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan, sehingga produksi hormon insulin akan menurun.

  1. Usus halus

Proses penyerapan zat gizi akan berkurang, dan hanya terdapat gerakan regular usus kecil setiap 4 jam.

  1. Usus besar

Selama puasa, usus besar akan menyesuaikan penyerapan cairan dari sisa makanan untuk menjaga keseimbangan cairan.

Menjaga Metabolisme Tetap Sehat Selama Puasa

Selama puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan ataupun cairan salama belasan jam, untuk itu memperhatikan asupan gizi dan cairan sangatlah penting. Asupan gizi dan cairan yang tepat terutama saat sahur akan membantu kita dalam menjalani aktivitas selama puasa.

Metabolisme tubuh mengalami perubahan selama puasa, dimana tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan. Tubuh akan menggunakan cadangan glikogen sebagai sumber energi utama. Ketika cadangan tersebut habis tubuh akan mulai beralih ke lemak, dan jika lemak juga habis tubuh terpaksa memecah protein otot sebagai sumber energi. Untuk mencegah pemecahan protein otot, kita perlu mengonsumsi makanan yang mengandung cukup energi, karbohidrat, dan lemak. Maka, saat sahur dan berbuka kita perlu makan makanan sesuai gizi seimbang. Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat dan protein, ini akan membantu kita merasa kenyang lebih lama. Beberapa pilihan makanan yang baik dikonsumsi diantaranya meliputi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, gandum utuh, oatmeal, kacang-kacangan, kemudian ada sayuran dan buah-buahan yang kaya akan serat. Untuk sumber protein, pilihlah yang rendah lemak seperti ikan, dada ayam, telur, daging tanpa lemak, tahu, tempe, dll. Sementara untuk lemak, pilihlah lemak yang sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

Selain kebutuhan gizi, menjaga asupan cairan saat puasa sangatlah penting. Air memainkan peranan penting dalam fungsi metabolisme, Selain itu, mencukupi kebutuhan air selama puasa juga bermanfaat untuk mencegah dehidrasi dan membantu agar ginjal tidak bekerja terlalu keras. Penuhi kebutuhan air minimal 8 gelas air setiap hari. Jika kamu merasa bingung bagaimana cara mencukupi kebutuhan tersebut, kamu bisa mengikuti tips berikut.

Tips Memenuhi Kebutuhan Air Saat Puasa

  • 1 gelas sebelum tidur
  • 1 gelas saat bangun sahur
  • 1 gelas selepas sahur
  • 1 gelas saat berbuka puasa
  • 1 gelas selepas Shalat Maghrib
  • 1 gelas selepas makan
  • 1 gelas selepas Shalat Isya
  • 1 gelas selepas Shalat Tarawih

Ladies, itulah perubahan yang terjadi pada tubuhmu saat berpuasa. Setelah memahami metabolisme dan perubahan yang terjadi pada tubuh saat puasa, diharapkan kamu mampu memenuhi kebutuhan gizi dan cairan dengan cara yang tepat ya ladies.

 

Sumber:

Aido Health. (2020). Metabolisme dan Fungsi Air di Dalam Tubuh. [online] Tersedia di: <https://aido.id/health-articles/metabolisme-dan-fungsi-air-di-dalam-tubuh/detail> [Diakses pada 22 Maret 2022].

APKI. (n.d). Proses Adaptasi Tubuh saat Kelaparan. [online] Tersedia di: <https://apki.or.id/proses-adaptasi-tubuh-saat-kelaparan/> [Diakses pada 22 Maret 2022].

Communities in Action. (2014). Ramadan Health Guide. [online] Tersedia di: <https://warwick.ac.uk/services/equalops/findsupport/a_guide_to_healthy_fasting.pdf> [Diakses pada 22 Maret 2022].

Kemenkes RI. (n.d) Media Sehat Puasa. [online] Tersedia di: <https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Media_sehat_puasa_1338.pdf> [Diakses pada 23 Maret 2022].

Nissa, M.K. (2021). Metabolisme Tubuh yang Terjadi Saat Anda Puasa. [online] Tersedia di: <https://hellosehat.com/pencernaan/metabolisme-tubuh-saat-puasa/> [Diakses pada 22 Maret 2022].