Berat Badan Sudah Normal, Tapi Ingin Lebih Kurus. Bolehkah Melakukan Diet Penurunan Berat Badan?

"Menjadi langsing merupakan dambaan dari banyak wanita, Namun, sebagian wanita merasa tubuhnya masih terlalu gemuk, meskipun sudah memiliki berat badan normal. Sehingga membuatnya ingin terus melakukan diet dan menjadi lebih kurus. Padahal tubuh ideal bukan hanya dinilai dari angka berat badan saja, melainkan juga dinilai dari komposisi tubuh. Lantas bolehkah tetap menjalani diet meskipun berat badan sudah normal? Simak ulasan berikut yuk ladies!"

Ladies, memiliki tubuh langsing merupakan dambaan banyak wanita. Namun, terkadang ada sebagian wanita yang sudah memiliki berat badan normal, tapi masih merasa gemuk dan ingin menjadi lebih kurus.

Nah, sebenarnya bolehkah menjalani diet penurunan berat badan jika sudah memiliki berat badan yang normal?

Salah satu cara menilai tubuh ideal ialah memiliki berat badan ideal dan Indeks Massa Tubuh yang normal. Di Indonesia sendiri IMT dapat dikatakan normal apabila berada pada rentang 18,5 – 25,0 kg/m2. Sementara untuk berat badan ideal bisa kita ketahui dengan menggunakan Rumus Broca, seperti berikut:

Berat Badan Ideal       = [Tinggi Badan – 100] – [10% x (Tinggi Badan – 100)]

Namun, ternyata IMT dan berat badan saja tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berpatokan pada angka berat badan yang tertera pada timbangan. Hal ini karena berat badan kita dipengaruhi oleh komposisi yang menyusun tubuh, seperti persentase lemak, otot, tulang, dan cairan tubuh. Bisa saja orang yang memiliki berat badan kurus, ternyata persentase lemak tubuhnya tinggi. Atau bisa juga orang yang memiliki berat badan gemuk, ternyata memiliki persentase lemak tubuh yang lebih rendah.

Tubuh dapat dikatakan ideal apabila memiliki komposisi tubuh yang normal. Berikut ini kisaran komposisi tubuh yang normal.

Lemak TubuhLaki-laki: 10,0 – 19,0 %
Perempuan: 20 – 29,0 %
Visceral Fat: 1 – 9 % 
Massa Otot: 25,9 – 37,9 %
Massa TulangLaki-laki (BB65 – 95 kg): 3,29 kg.
Perempuan (BB 50 – 70 kg): 2,40 kg,
Total Body WaterLaki-laki: 50 – 65 %
Perempuan: 45 – 60 %


Daripada ingin menjadi lebih kurus, lebih baik ubah persepsi kita bahwa memiliki tubuh ideal bukan berarti mesti kurus. Tetapi, memiliki komposisi tubuh yang normal dan sehat.
Untuk mengetahui komposisi tubuhmu, kamu bisa beralih dari timbangan biasa ke Bioimpedance analysis (BIA). BIA merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur komposisi tubuh. Alat ini bekerja dengan mengukur sinyal listrik pada tubuh sehingga nilai massa otot, lemak tubuh, visceral fat, total body water, Basal Metabolic Rate (BMR) dan massa tulang dapat diketahui. Saat ini banyak timbangan jenis BIA yang bisa kamu gunakan, seperti InBody, Omron, Tanita, atau smart scale.

Selain itu, memiliki berat badan terlalu kurus juga tidak baik bagi kesehatan. Kekurangan berat badan bisa menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan, terutama apabila kamu melakukan program diet yang tidak tepat.

Kekurangan berat badan dan kaitannya dengan kekurangan gizi serta gangguan kesehatan lainnya

Tubuh manusia memerlukan berbagai macam zat gizi, vitamin dan juga mineral untuk menjalankan aktivitas dan metabolisme tubuh. Ketika kamu sudah memiliki berat badan normal, sebaiknya penuhi asupan kalori sesuai kebutuhan normalmu. Karena apabila kamu melakukan pengurangan asupan kalori lagi hingga tubuhmu sangat kurus, bisa jadi kamu mengalami kekurangan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Sebab, asupanmu tidak mencukupi kebutuhan gizi harianmu.

Kekurangan gizi bisa menyebabkan tubuhmu tidak mampu menjalankan proses dengan baik dan malah bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia akibat kekurangan zat besi, osteoporosis akibat kekurangan vitamin D, dan lain-lain.

Tak hanya itu, kekurangan gizi juga berkaitan dengan meningkatnya risiko terkena penyakit infeksi. Hal ini karena orang yang kekurangan gizi, imunitas tubuhnya cenderung melemah karena mekanisme pertahanan tubuhnya terganggu.

Kekurangan berat badan juga diketahui berkaitan dengan fertilitas atau kesuburan. Kekurangan berat badan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi. Seorang wanita yang kekurangan berat badan, cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan siklus menstruasi atau bahkan tidak mengalami menstruasi (amenore). Hal ini menandakan bahwa proses produksi sel telur terganggu dan dapat menyebabkan ketidaksuburan.

Alih-alih menjalani diet terus-menerus, lebih baik olahraga untuk membentuk tubuh ideal yuk!

Jika kamu ingin memiliki tubuh yang ideal, terus menurunkan berat badan bukanlah pilihan yang tepat. Karena kamu bisa saja kekurangan gizi dan mengalami gangguan kesehatan lainnya. Sebaiknya, lakukan olahraga secara teratur untuk membakar lemak serta membentuk otot-otot tubuh menjadi lebih kencang. Kamu bisa fokus melakukan olahraga untuk membentuk bagian tubuh yang kamu inginkan. Misalkan kamu ingin mengecilkan perut, maka kamu bisa melakukan gerakan-gerakan olahraga yang bertujuan membentuk otot perut seperti sit-up dan plank, squat untuk mengencangkan otot paha dan bokong, atau untuk mengencangkan otot dada kamu bisa melakukan push-up atau cobra pose, dan lain sebagainya. Lakukan olahraga minimal 150 menit per minggu.

Nah ladies, yuk mulai sekarang kita ubah persepsi tentang tubuh ideal! Menjadi cantik tidak harus kurus, tetapi memiliki komposisi tubuh yang normal dan sehat.

 

Sumber:

Healthline.com. (2017). 6 Health Risks of Being Underweight. [online] Tersedia di : <https://www.healthline.com/health/underweight-health-risks> [Diakses pada 30 Agustus 2021].

Kemenkes RI. Batas Ambang Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk Indonesia. [online] Tersedia di: <http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/tabel-batas-ambang-indeks-massa-tubuh-imt> [Diakses pada 30 Agustus 2021].

Omron Health Care FAQ. [online] Tersedia di: <https://www.omronhealthcare-ap.com/ap/faqs/weight-management> [Diakses pada 30 Agustus 2021].

Tanita.eu. (Tanpa Tahun). Understanding your Measurements. [online] Tersedia di: <https://tanita.eu/help-guides/understanding-your-measurements/> [Diakses pada 30 Agustus 2021].