Berjemur di Bawah Matahari Bisa Menurunkan Berat Badan, Benarkah?

Ladies, siapa yang suka berjemur di bawah sinar matahari? Tahukah kamu, katanya berjemur di bawah sinar matahari bisa membantumu menurunkan berat badan lho! Benarkah demikian? Simak ulasan berikut yuk ladies!

Benarkah berjemur bisa menurunkan berat badan?

Seperti yang kita tahu, bahwa sinar matahari merupakan sumber terbaik vitamin D, zat gizi yang bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan tulang, serta meningkatkan suasana hati. Tak hanya itu, vitamin D juga bermanfaat dalam penurunan berat badan. Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Ketika kulit terpapar sinar Ultraviolet (UV), ia akan mengubah kolesterol dalam tubuh menjadi vitamin D.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa berjemur bisa membantu menurunkan berat badan. Sinar matahari dapat membakar sel lemak di jaringan adiposa putih subkutan (scWAT) atau sel lemak putih yang berada di bawah kulit. Sel scWAT merupakan tempat penyimpanan lemak utama di dalam tubuh yang berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Lemak putih juga dikenal sebagai lemak jahat, karena menyimpan kelebihan kalori yang idealnya dibakar untuk energi. Jenis lemak ini dapat menyebabkan gangguan kardiometabolik seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Penelitian menemukan bahwa sel scWAT cenderung menyusut akibat terkena paparan sinar biru dari sinar matahari. Sehingga, sel scWAT akan menyimpan lemak lebih sedikit.

Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat berjemur terhadap penurunan berat badan. Sebab penelitian ini belum menunjukkan seberapa signifikan penurunan berat badan yang dihasilkan dari penyusutan sel scWAT akibat paparan sinar matahari. Sehingga berjemur belum tentu menjadi cara yang efektif dalam menurunkan berat badan.

Sinar matahari bisa bantu memperbaiki ritme sirkadian

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mendapatkan sinar matahari pagi memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah dibanding orang yang jarang atau tidak terpapar sinar matahari sama sekali. Hal ini mungkin, karena berjemur di bawah sinar matahari di pagi hari bisa membantu mengatur ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.

Tubuhmu akan mengirimkan sinyal ke otak, bahwa pagi hari adalah waktunya bangun dan malam hari adalah waktu tidur. Ini akan membuatmu mendapatkan tidur yang cukup dan teratur. Pola tidur yang teratur bisa membantu metabolisme tubuh lebih efisien, sehingga tubuh bisa membakar lebih banyak kalori. Dengan kata lain, berjemur dapat membantu penurunan berat badan meskipun tidak secara langsung.

Selain itu, paparan sinar matahari juga bisa membantu meningkatkan produksi hormon serotonin (hormon bahagia) yang bisa meningkatkan suasana hati. Sehingga kamu bisa lebih semangat dan termotivasi untuk hidup sehat dan menjaga berat badan tetap ideal.

Berapa lama harus berjemur?

Meskipun penelitian menunjukkan bahwa berjemur bermanfaat untuk mengurangi penyimpanan lemak tubuh. Tapi, penelitian ini tidak menjelaskan berapa lama seseorang harus berjemur di bawah sinar matahari. Namun, secara umum, kamu bisa berjemur selama 10 – 15 menit di bawah sinar matahari sekitar jam 10 – 11 pagi, 2 – 3 kali seminggu. Namun, bagi kamu yang memiliki sensitivitas terhadap sinar matahari, ada baiknya menghindari kegiatan berjemur.

Kamu bisa berjemur sambil berolahraga seperti berlari, bersepeda, jalan kaki, atau melakukan aktivitas lainnya seperti berkebun, menyapu halaman, menyiram tanaman, dll. Ini akan membantumu membakar lebih banyak lemak.

Ladies, meskipun berjemur bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, kamu tidak bisa menjadikan berjemur sebagai satu-satunya upaya yang kamu lakukan dalam menurunkan berat badan. Kamu tetap memerlukan pengaturan pola makan yang tepat dan berolahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari. Kedua hal ini merupakan kombinasi yang efektif dalam menurunkan berat badan dan mengurangi lemak tubuh. Jangan lupa konsultasikan kebutuhan gizimu dengan Nutritionist ya.

 

Sumber:

Ondrusova, K., Fatehi, M., Barr, A., Czarnecka, Z., Long, W., Suzuki, K., Campbell, S., Philippaert, K., Hubert, M., Tredget, E., Kwan, P., Touret, N., Wabitsch, M., Lee, K. and Light, P., 2017. Subcutaneous white adipocytes express a light sensitive signaling pathway mediated via a melanopsin/TRPC channel axis. Scientific Reports, 7(1). https://www.nature.com/articles/s41598-017-16689-4.pdf [Diakses pada 27 Desember 2021].

Reid, K., Santostasi, G., Baron, K., Wilson, J., Kang, J. and Zee, P., 2014. Timing and Intensity of Light Correlate with Body Weight in Adults. PLoS ONE, 9(4), p.e92251. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0092251

Sandoiu, A. (2018). Weight loss breaktrough: Sunlight is key. [online] Tersedia di: <https://www.medicalnewstoday.com/articles/320592> [Diakses pada 27 Desember 2021].

Swari, R.C. (2021). Benarkag Berjemur Bisa Menurunkan Berat Badan?. [online] Tersedia di: <https://hellosehat.com/nutrisi/berat-badan-turun/sinar-matahari-pagi-turun-berat-badan/> [Diakses pada 27 Desember 2021].

TimeesofIndia.com. (2021). Is Sunshine The Ultimate Weight Loss Secret?. [online] Tersedia di: <https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/weight-loss/is-sunshine-the-ultimate-weight-loss-secret/photostory/80271298.cms?picid=80271429> [Diakses pada 27 Desember 2021].