Diet Alkali, Menurunkan Berat Badan Sampai Mencegah Kanker Apakah Benar?

Ladies, pernah mendengar tentang Diet Alkali? Diet ini sempat menjadi tren di kalangan selebriti dunia seperti Beyonce, Victoria Beckham dan Jennifer Aniston. Diet Alkali memiliki klaim selain dapat menurunkan berat badan juga mampu menurunkan risiko berbagai penyakit terutama kanker, apakah benar?

Teori Dasar Diet Alkali

Diet Alkali memiliki prinsip menghindari sumber makanan yang menghasilkan sisa metabolisme asam dan meningkatkan konsumsi makanan yang menghasilkan sisa metabolisme basa. Adapun kelompok makanan berdasarkan tingkat pH yaitu :

  • Asam : Daging, Unggas, Ikan, Susu, Telur, Biji-bijian, Alkohol
  • Alkali : Buah-buahan, Kacang-kacangan, Polong-polongan, dan Sayuran
  • Netral : Lemak, Pati dan Gula

Konsep pencetus Diet Alkali menyatakan bahwa ketika tubuh melakukan metabolisme atau membakar energi dari suatu zat gizi maka akan menghasilkan sisa metabolisme yang kemungkinan bersifat alkali, asam atau netral tergantung zat gizi yang dibakar. Sisa metabolisme tersebut dipercayai akan mempengaruhi tingkat pH di dalam tubuh dengan kata lain jika sisa metabolisme cenderung asam (protein, blerang, dan fosfat) maka pH tubuh-pun akan asam. Keadaan pH tubuh asam tersebut menurut hipotesis akan menyebabkan penambahan berat badan dan rentan terhadap penyakit.

Keseimbangan pH Tubuh

Tubuh kita menjaga keseimbangan pH terlepas dari apa yang kita makan. Tubuh memiliki beberapa mekanisme untuk memastikan bahwa tingkat pH tetap terkendali pada tingkatan tertentu. Sebagai contoh, lambung memiliki pH berkisar 1,35-3,5 karena keasaman ini diperlukan untuk memecah makanan. Sedangkan untuk darah kita harus selalu sedikit basa, dengan pH 7,35-7,45. Dikarenakan ketika pH darah turun dari batas normal maka akan menimbulkan gangguan kesehatan. Hal tersebut bisa terjadi dalam keadaan ketoasidosis yang disebabkan oleh diabetes, kelaparan, atau asupan alkohol. Sehingga tidak tepat ya ladies bahwa sisa metabolisme dapat mempengaruhi pH di dalam darah karena tubuh sendiri sudah melakukan homeostatis asam-basa.

Pengaruh Makanan pH Asam Terhadap Osteoporosis

Teori Diet Alkali lainnya menyatakan bahwa ketika tubuh memiliki pH asam maka tubuh akan mengambil mineral alkali yaitu kalsium untuk menyeimbangkan kembali pH tubuh sehingga konsumsi sumber makanan ber-pH asam akan meningkatkan risiko osteoporosis akibat terlalu banyaknya kalsium yang dirombak.

Faktanya ginjal menghasilkan ion bikarbonat yang menetralkan asam dalam darah, memungkinkan tubuhmu untuk mengatur pH darah dengan cermat. Sistem pernapasanmu juga terlibat dalam mengontrol pH darah. Ketika ion bikarbonat dari ginjal mengikat asam dalam darah, sistem pernafasan akan membentuk karbon dioksida yang kamu hembuskan dan air yang akan keluar saat buang air kecil.

Salah satu pendorong utama osteoporosis selain kurangnya kalsium juga hilangnya protein kolagen dari tulang yang sangan berkaitan dengan rendahnya kadar dua asam – asam ortosilikat dan asam askorbat, atau vitamin C – dalam makanan. Sehingga jika kita malah mendefisitkan asupan protein (Salah satu makanan pH asam) malah akan berdampak pada osteoporosis di kemudian hari.

Hubungan Lingkungan Asam dan Kanker

Studi menunjukkan kanker tumbuh di jaringan tubuh normal, yang memiliki pH sedikit basa yaitu 7,4. Banyak percobaan telah berhasil menumbuhkan sel kanker dalam lingkungan basa. Sementara tumor tumbuh lebih cepat di lingkungan asam, tumor menciptakan keasaman ini sendiri. Bukan lingkungan asam yang menciptakan sel kanker, tetapi sel kanker yang menciptakan lingkungan asam.

Meskipun Sebagian besar klaim Diet Alkali ini keliru namun di satu sisi pengaplikasian Diet alkali cukup sehat karena mendorong asupan tinggi buah-buahan, sayuran, dan makanan nabati yang sehat dengan membatasi makanan cepat saji olahan. Namun yang harus di garis bawahi adalah diet rendah protein hanya diperuntukan untuk individu dengan riwayat penyakit tertentu contohnya ginjal jadi tetap ya ladies jalani diet penurunan berat badan yang aman dengan diet dengan prinsip gizi seimbang.

Jiwa Yang Muda Berasal Dari Tubuh Yang Sehat

 

Sumber:

Caroline. 2016. “Reducing the Dietary Acid Load: How a More Alkaline Diet Benefits Patients With Chronic Kidney Disease”. J Ren Nutr 2017 May;27(3):151-160. doi: 10.1053/j.jrn.2016.11.006. Epub 2017 Jan 20.

L Lee Hamm dkk. 2015. “Acid-Base Homeostasis”. Clin J Am Soc Nephrol. 2015 Dec 7; 10(12): 2232–2242. Published online 2015 Nov 23. doi: 10.2215/CJN.07400715.

Alkaline Water: Benefits, Side Effects, and Dangers. Healthline. (https://www.healthline.com/health/food-nutrition/alkaline-water-benefits-risks).

Alkaline water: Better than plain water?. Mayo Clinic. (http://www.mayoclinic.com/health/alkaline-water/AN01800/).