Ladies, diet saat menyusui terkadang menjadi dilema tersendiri bagi wanita. Banyak wanita merasa khawatir menjalani diet saat menyusui, termasuk saat ingin mengonsumsi produk diet, seperti susu diet.
Apakah aman diet saat menyusui? Apakah ada susu diet aman untuk ibu menyusui? Artikel kali ini akan membahas tentang susu diet yang aman dikonsumsi bagi ibu menyusui. Yuk simak informasinya berikut ini!
Apakah Ibu Menyusui Boleh Mengonsumsi Susu Diet?
Ladies, pada dasarnya, busui atau ibu menyusui boleh-boleh saja mengonsumsi produk susu diet.
Susu diet umumnya dibuat dari bahan-bahan yang aman seperti kebanyakan produk susu pada umumnya. Hanya saja produk susu diet biasanya memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih rendah dibandingkan susu pada umumnya.
Macam-Macam Susu Diet yang Aman untuk Ibu Menyusui
Ada berbagai macam susu diet yang bisa dikonsumsi, baik itu bagi wanita pada umumnya maupun bagi busui.
Berikut beberapa jenis susu diet yang aman dikonsumsi oleh busui.
Susu Skim
Susu skim merupakan produk susu yang sebagian besar lemaknya telah dihilangkan. Karakteristik dasar susu skim termasuk:
- Kadar lemak susu tidak lebih dari 0,5%
- Kadar protein tidak kurang dari 2,7%
Susu skim sendiri terbagi menjadi susu skim sebagian, susu skim rekonstitusi, susu skim sebagian rekonstitusi, susu skim sebagian rekombinasi
Susu Rendah Lemak
Susu rendah lemak atau low fat milk adalah produk susu yang kandungan lemaknya rendah dan umumnya telah diperkaya zat gizi seperti vitamin dan mineral, dengan karakteristik seperti berikut:
- Kadar lemak susu tidak lebih dari 3 g per 100 g (dalam bentuk padat)
- Kadar lemak susu tidak lebih dari 1,5 g per 100 g (dalam bentuk cair)
Susu Meal Replacement
Susu meal replacement merupakan susu yang diperuntukkan sebagai pengganti makan. Produk ini biasanya diperuntukkan untuk membantu individu yang kelebihan berat badan untuk menurunkan berat badannya.
Susu meal replacement sendiri memiliki kalori yang rendah, yakni berkisar antara 200-400 kkal. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan porsi makan pada umumnya yang berkisar antara 500-700 kkal.
Selain itu, beberapa karakteristik lainnya dari susu meal replacement yaitu:
- Kandungan proteinnya sekitar 20-50% dari energi total per sajian
- Kandungan lemak totalnya paling banyak 30% dari energi total per sajian.
- Kandungan asam linoleate (omega-6) minimum 3% dari energi total per sajian.
- Kandungan serat pangannya sekitar 3-10 g per sajian.
- Mengandung vitamin dan mineral yang cukup lengkap dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan dalam peraturan BPOM.
Meal replacement termasuk jenis pangan diet kontrol berat badan yang syarat-syaratnya telah diatur dalam peraturan BPOM No. 24 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan BPOM No. 1 Tahun 2018. Tentang Pengawasan Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus.
Tips Memilih Susu Diet Aman untuk Ibu Menyusui
Sebelum memilih susu diet yang aman bagi ibu menyusui, kamu perlu mengecek apakah produk susu tersebut telah terdaftar di BPOM atau belum.
Perhatikan kandungan zat gizi di dalamnya, utamakan memilih susu yang memiliki kandungan gizi lebih banyak dibanding produk susu yang lainnya.

Rekomendasi Susu Diet untuk Ibu Menyusui
Ladies bisa lho memilih WRP Meal Replacement untuk mendampingi diet ladies selama menyusui. WRP Meal Replacement tinggi akan kandungan protein, kalsium, serat, dan dilengkapi dengan 10 vitamin dan 9 mineral.
Kandungan serat dan protein di dalamnya membantu perut terasa kenyang lebih lama. Serat juga bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan pencernaan. Sementara, protein bermanfaat untuk pembangunan dan perbaikan sel-sel tubuh.
Asupan kalsium diperlukan oleh tubuh untuk menunjang kesehatan tulang agar kepadatannya tetap terjaga, sehingga tulang tetap kuat.
Kandungan vitamin dan mineral dalam WRP Meal Replacement dalam satu sajian dapat membantu memenuhi sekitar 40-45% kebutuhan vitamin dan mineral harian. Jika dikonsumsi dua kali sehari, maka dapat membantu memenuhi hingga 80-90% kebutuhan vitamin dan mineral harian mu lho!
Disamping itu, WRP Meal Replacement juga dilengkapi dengan omega-3 dan omega-6 yang merupakan asam lemak esensial yang baik untuk fungsi otak dan membantu mengurangi kadar kolesterol jahat.
Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
Ibu menyusui tetap bisa diet, asalkan dilakukan dengan cara yang sehat dan tidak mengganggu produksi ASI.
Ibu menyusui membutuhkan asupan kalori dan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan wanita pada umumnya. Hal ini untuk menunjang produksi ASI (Air Susu Ibu) yang optimal.
Ibu menyusui membutuhkan asupan kalori 330 kkal lebih banyak saat 6 bulan pertama menyusui dan 400 kkal lebih banyak saat 6 bulan kedua menyusui.
Contohnya, jika seorang Ibu menyusui memiliki bayi berusia 5 bulan, jika kebutuhan normalnya sebanyak 1500 kkal, maka saat menyusui kebutuhannya meningkat menjadi 1830 kkal.
Disamping itu, kebutuhan zat gizi ibu menyusui juga meningkat. Berikut beberapa kandungan zat gizi yang diperlukan oleh ibu menyusui untuk menunjang produksi ASI-nya.
Zat Gizi | Fungsi | Kebutuhan per hari | Sumber |
Protein | Berperan dalam sintesis hormon prolaktin dan oksitosin untuk mendukung proses laktasi | 75 – 80 g | Daging, ikan, unggas, telur, susu, tahu, tempe |
Karbohidrat | Sebagai sumber energi utama | 385 – 415 g | Nasi, biji-bijian, roti gandum, ubi, singkong, jagung, buah |
Lemak | Sebagai sumber energi cadangan, pembawa vitamin larut lemak dalam ASI, mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi | 62,2 – 67,2 g | Utamakan lemak tak jenuh (omega-3 dan omega-6), seperti ikan (salmon, tuna), kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, alpukat |
Serat | Meningkatkan kesehatan pencernaan dan melancarkan pencernaan | 35 – 38 g | Sayuran, buah-buahan, lentil, gandum, oat |
Zat Besi | Berperan dalam pembentukan sel dan jaringan baru, merupakan komponen pembentukkan hemoglobin pada sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, membantu mencegah anemia defisiensi besi | 18 mg | Ikan, daging, unggas, bayam, kacang-kacangan |
Asam Folat | Berperan dalam pembentukan sel dan sistem saraf, termasuk sel darah merah | 500 mg | Ikan, ayam, telur, susu, daging, kacang-kacangan, alpukat |
Kalsium | Meningkatkan produksi ASI yang kaya kalsium, mencegah pengeroposan tulang dan gigi | 1.200 mg | Susu, yogurt, keju, ikan teri, kacang-kacangan, tahu, sayuran hijau |
Vitamin C | Membantu penyerapan zat besi, meningkatkan imunitas, mendukung produksi kolagen | 120 mg | Jambu biji, jeruk, pepaya, kiwi, tomat, stroberi, paprika |
Vitamin D | Membantu penyerapan kalsium dan pemeliharaan tulang | 15 mcg | Sinar matahari, kuning telur, hati, ikan, minyak ikan |
Iodium | Merupakan komponen penting dari hormone tiroid tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Kadar hormone tiroid memengarhi pertumbuhan bayi serta perkembangan neurologisnya. | 290 mcg | Produk susu, telur, garam meja, seafood |
Kolin | Mendukung pertumbuhan dan perkembangan organ bayi, menjaga fungsi imun dan Kesehatan usus ibu | 550 mg | Telur, daging, seafood, produk susu |
Ladies, itu dia informasi seputar susu diet yang aman bagi ibu menyusui. Ibu menyusui tetap bisa diet, asalkan dilakukan dengan cara yang sehat dan tidak mengganggu produksi ASI. Ada baiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter terlebih dahulu sebelum memulainya ya. Jangan lupa juga baca aturan diet ibu menyusui di artikel berikut (insert link).
Jika kamu ingin menjalani diet, kamu bisa lho berkonsultasi dengan Nutritionist We Shape 2.0. Dapatkan pendampingan diet dari ahlinya agar kamu bisa mencapai tubuh ideal impianmu!
Sumber:
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2023 Tentang Kategori Pangan
CDC. (2024). Iodine and Breastfeeding. https://www.cdc.gov/breastfeeding-special-circumstances/hcp/diet-micronutrients/iodine.html#:~:text=triiodothyronine%20(T3).-,Thyroid%20hormone%20levels%20affect%20proper%20fetal%20and%20infant%20growth%20and,developing%20iodine%20deficiency%20while%20breastfeeding.
CDC. (2024). maternal Diet and Breastfeeding. https://www.cdc.gov/breastfeeding-special-circumstances/hcp/diet-micronutrients/maternal-diet.html
Lewis, E. D., Richard, C., Goruk, S., Wadge, E., Curtis, J. M., Jacobs, R. L., & Field, C. J. (2017). Feeding a Mixture of Choline Forms during Lactation Improves Offspring Growth and Maternal Lymphocyte Response to Ex Vivo Immune Challenges. Nutrients, 9(7), 713. https://doi.org/10.3390/nu9070713
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. [online] Tersedia di: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. [online] Tersedia di: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman%20Gizi%20Seimbang.pdf

Herni Yunita, S.Gz adalah seorang Ahli Gizi lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Memiliki pengalaman magang di RS Marzoeki Mahdi, Bogor, dan saat ini berperan aktif sebagai Nutritionist di WRP Indonesia. Herni fokus pada edukasi gizi dan kesehatan melalui tulisan yang informatif dan berbasis bukti.