MASA SIH MASAK NASI DICAMPUR VCO ALIAS MINYAK KELAPA MURNI KALORINYA LEBIH RENDAH?

Belakangan banyak beredar di media sosial, bahwa katanya masak nasi dengan menambahkan VCO (virgin coconut oil) atau minyak kelapa murni membuat kalori nasi menjadi lebih rendah. Apa iya?

Buat kamu yang penasaran, yuk simak fakta sebenarnya dalam artikel kali ini!

Cek fakta kandungan kalori nasi yang dimasak dengan VCO

Mungkin kamu bertanya-tanya, bagaimana bisa menambahkan minyak kelapa murni atau VCO saat memasak nasi membuat kandungan kalorinya lebih rendah? Karena logikanya, nasi itu punya nilai kalori dan VCO juga punya nilai kalori. Bukankah ketika menggabungkan keduanya kalorinya akan bertambah?

Tapi, ternyata sebuah penelitian dapat membuktikan bahwa hal tersebut benar adanya lho! Penelitian dalam Jurnal Gizi Pangan tahun 2023 ini membandingkan antara 4 metode pengolahan nasi, yakni:

  1. Nasi dimasak tanpa penambahan VCO dan tanpa didinginkan di kulkas
  2. Nasi dimasak tanpa penambahan VCO, tapi didinginkan di kulkas
  3. Nasi dimasak dengan penambahan VCO, tanpa didinginkan di kulkas
  4. Nasi dimasak dengan VCO, kemudian didinginkan di kulkas

Sebelum dimasak, secangkir beras (220 g) dibilas terlebih dahulu dengan air mengalir yang bersih. Kemudian ditambahkan 1,5 cangkir air untuk beras putih dan 2 cangkir untuk beras cokelat. Untuk nasi yang dimasak menggunakan metode 3 dan 4, diberi tambahan 1 sendok makan VCO. Setelah nasi matang, nasi didinginkan di suhu ruang terlebih dahulu selama 30 menit. Kemudian untuk nasi yang diolah dengan metode 2 dan 4 didinginkan di kulkas dengan suhu 4−5 °C selama 12 jam.

Baca :   Tips Menghadapi Rasa Insecure Terhadap Tubuh (Body Insecurity)

Keempat metode pengolahan nasi tersebut ternyata menghasilkan nasi dengan kandungan kalori yang berbeda-beda.

Metode Pengolahan Nasi1234
Kalori (kkal/100g)    
Nasi Putih344,72285,61248,00223,93
Nasi Cokelat350,50267,85195,67169,91

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa nasi yang diproses dengan metode 2, 3, dan 4 memiliki nilai kalori lebih rendah dibanding nasi yang diproses dengan metode 1. Ini menunjukkan bahwa proses penambahan VCO dan pendinginan nasi dapat membuat kandungan kalori nasi menjadi lebih rendah.

Bagaimana memasak nasi dengan penambahan VCO membuat kalorinya lebih rendah?

Penambahan VCO dan proses pendinginan nasi ternyata dapat memengaruhi struktur pati yang terkandung di dalam nasi, di mana kandungan pati yang dapat dicerna (digestible starch) di dalam nasi berubah menjadi pati resisten (resistance starch). Ini membuat kandungan pati resisten di dalam nasi menjadi lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian lain di tahun 2015, di mana nasi yang didinginkan selama 24 jam pada suhu 4°C kemudian dipanaskan kembali, mengandung pati resisten hingga 2,5 kali lipat dibandingkan nasi yang tidak didinginkan.

Pati resisten memiliki fungsi menyerupai serat, pati ini tidak dapat dicerna di usus halus dan langsung bergerak menuju usus besar. Pati resisten ini memiliki nilai kalori yang lebih rendah dibandingkan pati yang dapat dicerna (2 kkal/g berbanding 4 kkal/g). Hal inilah yang mungkin membuat kandungan kalori dalam nasi yang diproses dengan penambahan VCO dan/atau pendinginan lebih rendah dibandingkan nasi yang dimasak biasa, tanpa ada penambahan VCO dan/atau proses pendinginan.

Baca :   Perbedaan Serat Larut dan Serat Tak Larut

Kelebihan nasi yang diolah dengan VCO dan didinginkan

Bukan hanya mengandung kalori yang lebih rendah, nasi yang diolah dengan VCO dan didinginkan juga memiliki beberapa kelebihan lainnya, diantaranya yaitu:

  1. Indeks glikemik lebih rendah

Indeks glikemik merupakan indikator seberapa cepat karbohidrat dalam suatu makanan dipecah menjadi glukosa dan meningkatkan kadar gula darah. Jika umumnya pati yang terdapat di dalam nasi dicerna menjadi glukosa dan meningkatkan kadar gula darah. Lain halnya dengan pati resisten yang tidak dicerna oleh tubuh, sehingga tidak menimbulkan lonjakan gula darah. Dikarenakan nasi yang diolah dengan VCO dan didinginkan memiliki pati resisten lebih tinggi, sehingga membuat indeks glikemiknya lebih rendah. Oleh karena itu, nasi yang diolah dengan VCO dan/atau nasi dingin dapat menjadi pilihan yang lebih sehat bagi penderita diabetes.

  1. Kandungan serat pangan lebih tinggi

Bukan itu saja, nasi yang diolah dengan VCO dan didinginkan juga memiliki kandungan serat pangan yang lebih tinggi. Bahkan kandungan serat dalam nasi putih yang dimasak dengan VCO lalu didinginkan meningkat hingga 2,1 kali lipat, sementara pada nasi cokelat meningkat hingga 1,6 kali lipat. Ini karena adanya peningkatan pati resisten, yang juga dianggap sebagai serat pangan karena tidak dipecah menjadi glukosa. Pati resisten dapat berfungsi seperti serat larut yang bisa memberi rasa kenyang lebih lama dan mencegahmu dari makan berlebihan, sehingga dapat membantu dalam menurunkan atau menjaga berat badan. Serat dan pati resisten juga berperan sebagai prebiotik yang memberi makan bagi bakteri baik di usus. Mengonsumsinya dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan membuat proses pencernaan menjadi lebih lancar.

Baca :   Benarkah Ekstrak Kopi Hijau Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan?

Ladies, meskipun terdengar mustahil menggabungkan nasi dan minyak kelapa yang sama-sama mempunyai nilai kalori membuat kalori nasi lebih rendah, tapi nyatanya hal tersebut benar adanya. Penelitian terbaru membuktikan bahwa menambahkan VCO saat memasak nasi. kemudian mendinginkannya di kulkas dapat membuat kalori nasi menjadi lebih rendah. Ini karena adanya perubahan pati yang dapat dicerna menjadi pati resisten yang memiliki kandungan kalori lebih rendah. Dan membuat indeks glikemik nasi lebih rendah karena pati resisten tidak dapat dicerna menjadi glukosa. Nasi ini dapat menjadi pilihan yang lebih sehat bagi kamu yang memiliki masalah kontrol gula darah. Selain itu juga, bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin menjaga atau menurunkan berat badan, karena kandungan serat dan pati resistennya dapat memberi rasa kenyang lebih lama.

Sumber:

Gunnars, K. (2018). Resistant Starch 101 — Everything You Need to Know. [online] Tersedia di: https://www.healthline.com/nutrition/resistant-starch-101

Mohd Khairi, N.M. and Wan Ishak, W.R. (2023) ‘Predicted glycaemic index values of rice prepared with different cooking methods’, Jurnal Gizi dan Pangan, 18(2), pp. 99–108. https://doi.org/10.25182/jgp.2023.18.2.99-108

Sonia, S., Witjaksono, F., & Ridwan, R. (2015). Effect of cooling of cooked white rice on resistant starch content and glycemic response. Asia Pacific journal of clinical nutrition24(4), 620–625. https://doi.org/10.6133/apjcn.2015.24.4.13

Artikel Lainnya