Takut GERD Kambuh Saat Puasa? Simak 8 Tips Puasa Aman Bagi Penderita GERD!

8 Tips Puasa yang Aman Bagi Penderita GERD

Ladies, menjalani puasa selama satu bulan penuh mungkin bukanlah masalah bagi kebanyakan orang sehat.

Namun, bagi orang dengan penyakit asam lambung atau GERD, mungkin akan merasa khawatir akan kambuh saat menjalankan ibadah puasa.

Rasa khawatir ini timbul karena saat puasa, kita tidak makan dan minum selama hampir 14 jam. Namun, puasa bisa tetap aman dilakukan, jika pengidap asam lambung menaati aturan makan yang sehat.

Nah, artikel kali ini akan memberikan tips puasa aman bagi penderita GERD. Mau tahu apa saja tipsnya? Yuk simak artikel berikut sampai akhir!

Apa yang dimaksud GERD?

GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh refluks isi lambung ke dalam esofagus atau lebih jauh. Refluks merupakan istilah medis yang menggambarkan kondisi ketika isi lambung bergerak kembali ke esofagus (kerongkongan) atau mulut.

Kondisi ini dapat terjadi karena melemahnya sfingter esofagus, yakni otot yang berperan sebagai katup, yang membatasi kerongkongan dan lambung. Sfingter esofagus berperan untuk mencegah refluks lambung atau naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Saat menelan makanan, sfingter esofagus akan berelaksasi untuk memudahkan makanan dan cairan masuk ke lambung, kemudian menutup kembali untuk mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan. Pada penderita GERD, fungsi ini terganggu dan menyebabkan refluks lambung.

Gejala utama GERD ialah nyeri ulu hati atau dikenal dengan istilah heartburn dan refluks (ketika isi lambung naik kembali ke kerongkongan). Gejala lain yang dapat terjadi seperti nyeri dada, disfagia (kesulitan menelan), batuk, suara serak, tenggorokan berdeham, rasa terbakar, dan mengi.

Berpuasa Membantu Mengurangi Gejala GERD

Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa berpuasa ternyata dapat membantu mengurangi gejala GERD. Hal ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang melibatkan 130 orang yang mengidap GERD, dimana 66 orang di antaranya menjalankan puasa Ramadhan, sementara 64 orang lainnya tidak. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang menjalani puasa mengaku merasakan gejala GERD yang lebih ringan dibandingkan mereka yang tidak berpuasa. Gejala GERD berkurang di bulan Ramadhan dibandingkan bulan lainnya.

Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cureus, yang menunjukkan bahwa puasa Ramadhan dapat membantu mengurangi gejala heartburn pada pasien GERD.

Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan pola makan dan gaya hidup selama puasa. Selama puasa, waktu makan menjadi lebih teratur, yakni saat sahur dan berbuka.

Selain itu, berpuasa juga menjauhkan seseorang dari mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa memicu naiknya asam lambung sepanjang hari, seperti cokelat, kopi, gorengan, dan sebagainya. Kebiasaan merokok yang dapat memicu naiknya asam lambung juga berkurang.

Tips Puasa bagi Penderita GERD Agar Tetap Aman

Meskipun puasa dapat membantu mengurangi gejala GERD, namun kamu tetap perlu memerhatikan pola makan, jenis makanan yang kamu konsumsi, dan gaya hidupmu secara keseluruhan.

Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan penderita GERD agar dapat berpuasa dengan aman.

1. Jangan melewatkan sahur

Bagi kamu yang memiliki masalah asam lambung, sebaiknya jangan coba-coba melewatkan makan sahur ya. Sebab, melewatkan makan sahur dapat memperburuk kondisi GERD, karena perut akan menjadi kosong dalam waktu yang lama. Kondisi ini dapat memicu refluks atau naiknya asam lambung ke kerongkongan. Maka dari itu, upayakan untuk selalu makan sahur ya. Disarankan untuk makan sahur mendekati waktu imsak.

2. Buka puasa tepat waktu

Setelah menjalani puasa dan perut dalam keadaan kosong selama kurang lebih 14 jam lamanya, disarankan bagi kamu untuk segera makan ketika masuk waktu berbuka puasa. Jangan menunda-nunda makan saat berbuka puasa ya ladies. Perutmu perlu mencerna makanan, sehingga asam lambung yang diproduksi bisa digunakan untuk mencerna makanan yang masuk.

3. Makan secara perlahan

Meskipun kamu merasa lapar setelah berpuasa sepanjang hari, jangan sampai kamu makan terlalu cepat dan tidak mengunyahnya dengan benar. Makan terlalu cepat dapat memicu produksi asam lambung dan refluks. Jadi, sebaiknya makanlah secara perlahan untuk mencegah naiknya asam lambung dan juga meringankan kerja sistem pencernaanmu. Kamu bisa menerapkan mindful eating, makan dengan penuh perhatian dengan mengenali sinyal lapar dan kenyang, baik saat makan sahur maupun berbuka,

4. Hindari makan berlebihan saat berbuka

Beberapa orang kerap makan secara berlebihan atau balas dendam saat buka puasa dengan makan dalam porsi besar sekaligus. Padahal, makan dengan porsi yang banyak sekaligus bisa merangsang naiknya asam lambung. Penderita GERD dianjurkan untuk makan dengan porsi kecil dan membaginya menjadi beberapa frekuensi. Tujuannya untuk mencegah naiknya asam lambung. Kamu bisa membagi frekuensi makan menjadi 3 kali, misalnya saat sahur, konsumsi takjil saat berbuka, dan makan malam setelah shalat Maghrib.

5. Jangan langsung tidur atau rebahan setelah makan

Jika kamu memiliki masalah asam lambung, hindarilah kebiasaan langsung tidur atau rebahan setelah makan. Sebab, langsung tidur atau rebahan setelah makan dapat memicu refluks asam lambung. Sebaiknya beri jeda sekitar 2-3 jam setelah makan bila kamu ingin tidur. Posisikan tubuhmu dengan nyaman saat tidur. Kamu bisa memposisikan tubuhmu menghadap ke kiri saat tidur untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

6. Hindari konsumsi makanan yang dapat merangsang produksi asam lambung

Terdapat beberapa makanan dan minuman yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan naiknya produksi asam lambung. Makanan dan minuman ini sebaiknya dihindari oleh penderita gangguan asam lambung, di antaranya seperti:

  • Soda
  • Makanan tinggi lemak, seperti gorengan.
  • Makanan pedas
  • Makanan dan minuman berkafein: cokelat, kopi, teh
  • Buah yang berasa asam: jeruk
  • Buah bergas: durian, nangka

7. Hindari stres berlebihan

Ada suatu kondisi yang dinamakan GERD Anxiety, yakni ketika seseorang mengalami gejala GERD seperti nyeri ulu hati saat merasa cemas atau stres. Kecemasan dan stress dapat meningkatkan risiko GERD karena beberapa faktor.

Kecemasan dan stres dapat melemahkan sfingter esofagus, yang membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kecemasan juga bisa memengaruhi motilitas esofagus, yakni pergerakan kerongkongan yang bertujuan mendorong makanan menuju lambung. Motilitas esofagus yang tidak normal dapat memicu refluks asam lambung. Selain itu, kecemasan juga bisa membuat seseorang merasa lebih sensitive terhadap rasa sakit dan meningkatkan produksi asam lambung.

8. Konsumsi obat untuk mengontrol asam lambung

Apabila kamu memiliki GERD, jangan lupa untuk konsultasikan kondisi kesehatanmu dengan dokter. Mintalah saran dari dokter terkait cara mengatasi GERD, termasuk penggunaan obat-obatan.

Beberapa contoh obat asam lambung yang biasa digunakan untuk mengatasi GERD seperti:

  • Antasida: berperan membantu menetralkan asam lambung. Biasanya digunakan untuk mengatasi refluks asam dan asam lambung ringan.
  • Penghambat Reseptor H2: berfungsi mengurangi produksi asam lambung (contohnya: Famotidine dan Cimetidine).
  • Proton Pump Inhibitor (PPI): merupakan obat penghambat produksi asam lambung yang lebih kuat dan bisa membantu menyembuhkan jaringan kerongkongan yang rusak (contohnya: Omeprazole, Lansoprazole, Esomeprazole, Pantoprazole dan Rabeprazole)
  • Prokinetic Agents: merupakan jenis obat yang meningkatkan motilitas gastrointestinal dengan meningkatkan frekuensi kontraksi di usus halus atau membuat kontraksi lebih kuat tanpa menggangu ritmenya.

Perlu dicatat bahwa konsumsi obat-obatan ini perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu ya ladies.

Nah, itulah beberapa tips puasa yang aman bagi penderita GERD, serta fakta bahwa berpuasa dapat membantu meringankan gejala GERD atau asam lambung.

Semoga tips di atas bisa membantumu menjalani ibadah puasa dengan lancar ya ladies.

Sumber:

Alodokter. (2023). GERD Anxiety, Saat rasa Cemas Memengaruhi Kondisi Fisik. https://www.alodokter.com/gerd-anxiety-saat-rasa-cemas-memengaruhi-kondisi-fisik

Bohamad, A. H., Aladhab, W. A., Alhashem, S. S., Alajmi, M. S., Alhumam, T., Alqattan, D. J., Jr, & Elshebiny, A. M. (2023). Impact of Ramadan Fasting on the Severity of Symptoms Among a Cohort of Patients With Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Cureus15(3), e36831. https://doi.org/10.7759/cureus.36831

Etika, N.M. (2021). 8 Tips Menjalani Puasa Bagi Penderita Gangguan Asam Lambung. [online] Tersedia di: https://hellosehat.com/pencernaan/maag/8-tips-menjalani-puasa-bagi-penderita-gangguan-asam-lambung/

Garone, S. (2020). Fasting and Acid Reflux: What You Need To Know. [online] Tersedia di: https://www.livestrong.com/article/449556-fasting-and-acid-indigestion/

Halodoc. (2023). Bagaimana Puasa Bisa Menyembuhkan Asam Lambung?. [online] Tersedia di: https://www.halodoc.com/artikel/bagaimana-puasa-bisa-menyembuhkan-asam-lambung

Hermina Hospitals. (2024). Berpuasa Ramdhan bagi Penderita GERD. https://herminahospitals.com/id/articles/berpuasa-ramadhan-bagi-penderita-gerd.html

Mardhiyah R, Makmun D, Syam AF, Setiati S: The effects of Ramadhan fasting on clinical symptoms in patients with gastroesophageal reflux disease. Acta Med Indones. 2016, 48:169-174. http://www.inaactamedica.org/archives/2016/27840350.pdf

Mayo Clinic. (2024). Gastroesophageal reflux disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940

Mile, M. A., Suraata, F. M., Rantiasa, I.M. (2020). GAMBARAN STRES DAN POLA MAKAN PADA PENDERITA GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOMUT MANADO. Jurnal Kesehatan: Amanah Prodi Ners Universitas Muhammadiyah Manado. VO. 4, No.1, 13-19.

Rahimi H, Tavakol N: Effects of Ramadan fasting on the symptoms of gastroesophageal reflux disease. J Nutr Fasting Health. 2018, 6:213-219. 10.22038/JNFH.2019.36885.1161 

Tibi S, Ahmed S, Nizam Y, et al. (March 31, 2023) Implications of Ramadan Fasting in the Setting of Gastrointestinal Disorders. Cureus 15(3): e36972. DOI 10.7759/cureus.36972 https://assets.cureus.com/uploads/review_article/pdf/146090/20230501-4384-on383v.pdf0501-4384-on383v.pdf

Article Lainnya