Ladies, siapa nih yang gemar mengonsumsi teh? Teh merupakan minuman yang populer di seluruh dunia dan banyak orang menyukainya.
Ada dua kategori teh, yakni “teh asli”, yang berasal dari tanaman Camellia sinensis, dan teh herbal yang dibuat dari buah kering, bunga, rempah, atau herba.
Tak hanya menawarkan rasa yang nikmat dan efek menenangkan, mengonsumsi teh juga dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan.
Artikel kali ini akan membahas mengenai jenis-jenis teh beserta manfaatnya bagi kesehatan. Penasaran apa saja? Yuk simak informasi lengkapnya berikut ini!
Macam-Macam Teh dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
1. Teh Hijau
Teh hijau adalah salah satu pilihan teh yang paling sehat, terutama karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Teh hijau berasal dari tanaman Camellia sinensis yang dipanen dan dikukus dengan cepat untuk mencegah oksidasi, sehingga warna hijau alaminya tetap terjaga dan profil nutrisinya tetap kuat.
Proses ini memastikan bahwa teh hijau kaya akan katekin, terutama EGCG (epigallocatechin gallate), yakni antioksidan kuat yang dikenal karena beragam manfaat kesehatannya. Beberapa manfaat dari kandungan katekin dalam teh hijau termasuk membantu menurunkan berat badan, mendukung fungsi otak, dan manfaat kesehatan jantung.
Selain itu, teh hijau juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena penyakit kanker dan memiliki sifat antiperadangan, sehingga menjadikannya pilihan teh terbaik. Mengonsumsi teh hijau dapat memberikan efek relaksasi dan membantu mengatasi stres.
2. Teh Hitam
Teh hitam memiliki cita rasa yang kuat dan warna yang gelap. Teh hitam berasal dari tanaman Camellia sinensis, sama seperti teh hijau. Hanya saja proses pengolahannya berbeda dengan teh hijau.
Berbeda dengan teh hijau, teh hitam telah teroksidasi sepenuhnya, dan mengalami proses fermentasi yang lebih lama dibandingkan teh hijau, sehingga menghasilkan cita rasa yang kuat dan kandungan kafein yang lebih tinggi.
Proses ini juga meningkatkan konsentrasi flavonoid di dalamnya, terutama theaflavin dan thearubigin, yakni antioksidan kuat yang diketahui dapat mendukung kesehatan jantung dengan mengurangi kadar kolesterol, serta meningkatkan kesehatan usus.
Teh hitam juga dikaitkan dengan penurunan risiko stroke dan kemungkinan lebih rendah terkena demensia.
3. Teh Oolong
The Oolong merupakan the tradisional Tiongkok yang berada di antara teh hijau dan teh hitam dalam proses oksidasi. Proses uniknya melibatkan pelayuan tanaman di bawah sinar matahari dan kemudian oksidasi sebelum dikeriting dan dipelintir. Metode ini mempertahankan sifat antioksidan dan kandungan mineral di dalam teh.
Teh oolong diketahui bermanfaat untuk mengurangi peradangan, mendukung metabolisme yang sehat, dan mendukung kesehatan jantung.
4. Teh Putih
Teh putih adalah teh yang diproses secara minimal dan dikenal karena rasa dan aromanya yang lembut. Teh ini berasal dari daun dan kuncup muda tanaman Camellia sinensis. Teh putih memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, yang bermanfaat dalam melawan stres oksidatif dan mendukung kesehatan secara keseluruhan, termasuk mendukung kesehatan jantung, membantu manajemen berat badan, dan meningkatkan kesehatan kulit.
Kandungan kafeinnya yang rendah, menjadikannya pilihan yang tepat bagi kamu yang tidak terbiasa mengonsumsi kafein.
5. Teh Peppermint
Teh peppermint adalah teh herbal yang populer, dibuat dari daun tanaman mint (Mentha piperita). Teh ini memiliki rasa yang menyegarkan dan kaya akan manfaat kesehatan.
Teh peppermint kaya akan antioksidan dan dapat membantu melancarkan pencernaan. Selain itu, teh peppermint memiliki khasiat antispasmodik, yang dapat membantu meredakan kejang otot dan ketidaknyamanan perut.
Teh ini secara alami bebas kafein, sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kafein.
Teh peppermint juga menawarkan manfaat unik bagi wanita dengan PCOS (polycystic ovarian syndrome), dimana konsumsi teh peppermint dapat membantu mengurangi kadar testosteron. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hal ini.
6. Teh Chamomile
Teh ini dibuat dari bunga kering tanaman chamomile, dan merupakan teh herbal yang banyak dikonsumsi serta dikenal karena efek menenangkannya.
Teh chamomile memiliki beragam khasiat kesehatan, di antaranya mengandung antioksidan yang berperan dalam mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Chamomile juga dikenal karena manfaatnya dalam meningkatkan kualitas tidur berkat kandungan apigeninnya.
Selain itu, teh chamomile juga bermanfaat untuk membantu pencernaan yang lancar dan mengurangi nyeri haid.
7. Teh Hibiscus
Teh ini dibuat dari kelopak bunga Hibiscus sabdariffa yang dikeringkan. Teh ini memiliki rasa yang sedikit asam, tapi dibalik itu teh hibiscus memiliki banyak manfaat kesehatan.
Teh hibiscus mengandung antioksidan seperti vitamin C dan beta-karoten, yang dapat membantu menetralkan radikal bebas yang dapat menyebabkan peradangan dan penyakit.
Selain itu, teh hibiscus juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
8. Teh Jehe
Teh jahe dikkenal karena rasa dan aroma pedasnya yang khas. Teh herbal ini terbuat dari rimpang tanaman jahe. Teh jahe dikenal akan khasiat kesehatannya berkat kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif yang kaya. Jahe mengandung gingerol, senyawa bioaktif yang bertanggung jawab atas banyak sifat obat jahe.
Gingerol memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat, yang bermanfaat dalam membantu mengurangi stress oksidatif akibat radikal bebas. Jahe juga dapat membantu mengatasi mual, mengurangi nyeri haid, dan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
Ladies, mengonsumsi teh tak hanya memberikan efek relaksasi, tapi juga bisa mendapatkan banyak manfaat kesehatan.
WRP memiliki produk teh diet yang dibuat dari ekstrak Camellia sinensis, yakni WRP Diet Tea. WRP Diet Tea bermanfaatuntuk membantu mengurangi lemak tubuh. Kandungan katekin di dalamnya bermanfaat sebagai fat blocker yang mengurangi penyerapan lemak dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu juga dilengkapi dengan mineral kromium dan L-carnitine sebagai fat burner untuk meningkatkan pembakaran lemak di dalam tubuh.
Konsumsi WRP Diet Tea dapat membantumu dalam menurunkan berat badan. Namun tetap iringi dengan pola makan sehat sesuai gizi seimbang dan olahraga teratur ya. Ingat, kunci penurunan berat badan ialah defisit kalori, dengan menjaga asupan kalori lebih rendah dibanding kalori yang dibakar.
Sumber:
Alharbi KS, Nadeem MS, Afzal O, et al. Gingerol, a natural antioxidant, attenuates hyperglycemia and downstream complications. Metabolites. 2022;12(12):1274. doi:10.3390/metabo12121274
Da-Costa-Rocha I, Bonnlaender B, Sievers H, Pischel I, Heinrich M. Hibiscus sabdariffa L. – A phytochemical and pharmacological review. Food Chem. 2014;165:424-43. doi:10.1016/j.foodchem.2014.05.002
Manaker, L. (2024). The 10 Best Types of Tea for Your Health. https://www.health.com/types-of-tea-8619678
O’Neill EJ, Termini D, Albano A, Tsiani E. Anti-cancer properties of theaflavins. Molecules. 2021;26(4):987. doi:10.3390/molecules26040987
Peng X, McClements DJ, Liu X, Liu F. EGCG-based nanoparticles: Synthesis, properties, and applications. Crit Rev Food Sci Nutr. Published online March 22, 2024:1-22. doi:10.1080/10408398.2024.2328184
Salehi B, Venditti A, Sharifi-Rad M, et al. The therapeutic potential of apigenin. Int J Mol Sci. 2019;20(6):1305. doi:10.3390/ijms20061305.
Tenore GC, Daglia M, Ciampaglia R, Novellino E. Exploring the nutraceutical potential of polyphenols from black, green and white tea infusions – An overview. Curr Pharm Biotechnol. 2015;16(3):265-71. doi:10.2174/1389201016666150118133604
Zhu K, Ouyang J, Huang J, Liu Z. Research progress of black tea thearubigins: A review. Crit Rev Food Sci Nutr. 2021;61(9):1556-1566. doi:10.1080/10408398.2020.1762161