Ladies, untuk kamu yang ingin menjaga berat badan, diet adalah salah hal yang sangat penting dalam menjaga berat badan yang sehat dan seimbang.
Sejatinya, pola makan adalah faktor utama yang menentukan seberapa banyak kalori masuk ke dalam tubuh dibandingkan dengan kalori yang dibakar.
Nah, kali ini yuk kita bahas beberapa diet yang bisa kamu pilih untuk menjaga berat badan kamu!
Macam-macam Diet Viral
Inilah beberapa jenis diet yang bisa kamu jadikan acuan untuk menjaga pola makan yang nantinya akan membuat tubuh kamu semakin sehat!
Diet Keto
Diet keto adalah pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang bertujuan untuk membuat tubuh memasuki kondisi ketosis, yaitu keadaan di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama, bukan karbohidrat.
Dalam kondisi normal, tubuh menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Namun saat menjalani diet keto, asupan karbohidrat akan dikurangi (biasanya kurang dari 50 gram per hari), sehingga tubuh mulai mencari sumber energi lain. Tubuh mengenali lemak sebagai sumber energi cadangan, sehingga tubuh mulai memecah lemak menjadi keton di organ hati, yang kemudian hasilnya digunakan sebagai bahan bakar utama bagi tubuh dan otak.
Diet keto menjadi viral karena diet ini efektif untuk menurunkan berat badan dan memperbaiki metabolisme. Namun dalam menjalankan diet keto perlu dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya dalam pengawasan tenaga medis atau ahli gizi, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang.
Intermittent Fasting (IF)
Diet yang satu ini adalah salah satu diet yang paling dikenali nih Ladies. Bagi kamu yang belum tau, Intermittent Fasting (IF) adalah pola makan yang mengatur waktu makan dan puasa secara bergantian dalam periode tertentu, bukan membatasi jenis makanan yang dikonsumsi.
Intermittent Fasting menjadi salah satu diet viral karena praktis dan dinilai efektif untuk menurunkan berat badan serta meningkatkan kesehatan metabolik.
Untuk kamu yang ingin mencoba, ini adalah beberapa jenis pola Intermittent Fasting yang populer dilakukan:
- Pola 16 : 8
Puasa 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam (misalnya: makan dari jam 12 siang – 8 malam).
- Pola 5 : 2
Makan normal selama 5 hari dalam seminggu, dan membatasi kalori (500–600 kkal) selama 2 hari lainnya.
- Eat-Stop-Eat
Puasa 24 jam satu atau 2 kali per minggu
- Alternate Day Fasting (ADF)
Makan bergantian antara hari puasa dan hari makan normal.
- OMAD (One Meal One Day)
Makan satu kali sehari dalam jangka 1 jam, lalu melanjutkan puasa 23 jam.
Intermittent fasting bukan hanya tentang kapan kamu makan, tapi juga bagaimana kamu mengatur pola makan sehat secara keseluruhan. Dengan konsistensi dan gizi yang tepat, IF dapat membantu menurunkan berat badan dan mendukung kesehatan jangka panjang.
Diet OCD
Diet OCD (Obsessive Corbuzier’s Diet) merupakan salah satu diet viral yang sempat menggemparkan tahun 2013 karena diet ini dipopulerkan oleh Deddy Corbuzier. Mari kita kupas diet OCD agar kamu semakin paham tentang diet ini.
Diet ini menggabungkan prinsip intermittent fasting (Diet IF) dengan pendekatan waktu makan terbatas, serta menghindari sarapan pagi. Diet OCD diklaim dapat membantu menurunkan berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, dan meningkatkan metabolisme tanpa harus menghitung kalori secara ketat.
Dibawah ini adalah pilihan jendela makan diet OCD yang bisa kamu adaptasikan, Ladies!
- 8 Jam Makan – 16 Jam Puasa
Contoh: Makan dari jam 12 siang hingga 8 malam, lalu puasa sampai keesokan harinya.
- 6 Jam Makan – 18 Jam Puasa
Contoh: Makan hanya dari jam 1 siang sampai 7 malam.
- 4 Jam Makan – 20 Jam Puasa
Pola ini cocok yang sudah terbiasa dan makan dalam waktu yang sangat terbatas.
- 24 Jam Puasa (1 Meal a Day)
Hanya makan sekali sehari dalam jumlah cukup, lalu puasa 24 jam (tidak dilakukan setiap hari, hanya 1–2 kali seminggu).
Diet OCD adalah metode penurunan berat badan yang praktis dan fleksibel, namun diet ini perlu memperhatikan kondisi kesehatan tubuh. Jika memiliki kondisi medis tertentu seperti asam lambung, diabetes, dan tekanan darah rendah maka dalam menjalankan diet viral ini perlu diawasi oleh ahli gizi dan tenaga medis.
Diet Mediterania
Nah, diet ini viral karena negara-negara sekitar Laut Mediterania mulai memperkenalkan diet ini. Diet mediterania dikenal sebagai salah satu diet paling sehat di dunia karena berfokus pada konsumsi makanan alami dan bergizi seimbang. Selain menyehatkan jantung, diet ini juga diyakini mampu menurunkan berat badan, mencegah berbagai penyakit kronis, dan meningkatkan kualitas hidup.
Jika kamu ingin memulai, ini dia contoh menu yang bisa kamu terapkan:
- Sarapan: Greek Yoghurt dengan buah segar dan sedikit madu
- Camilan: Kacang almond atau buah zaitun
- Makan siang: Salad sayuran segar dengan minyak zaitun dan salmon panggang
- Makan malam: Sup lentil, roti gandum dan sayuran rebus
- Minuman: Air putih
Dari menu diatas, diet ini memang memiliki ciri khas dengan makanan seperti sayur, buah, kacang-kacangan dan biji-bijian. Selain itu, Diet Mediterania sendiri mengutamakan lemak sehat yang didapat dari minyak zaitun dan fokus kepada sumber protein yang berasal dari ikan dan makanan laut.
Diet Mediterania bukan hanya pola makan, tapi juga gaya hidup sehat yang menekankan pada kualitas makanan, keseimbangan nutrisi, dan kebiasaan makan sadar. Diet ini cocok untuk jangka panjang karena fleksibel dan tidak terlalu membatasi. Cocok untuk siapa saja yang ingin hidup sehat secara alami dan berkelanjutan.
Pro-Kontra dari Jenis Diet
- Diet Keto
Diet keto memiliki kelebihan untuk membantu menurunkan berat badan dengan cepat karena tubuh membakar lemak sebagai sumber energi. Diet ini juga efektif mengontrol gula darah dan meningkatkan kolesterol baik.
Beberapa orang merasa lebih fokus dan kenyang lebih lama saat menjalani diet ini, sehingga asupan kalori bisa lebih terkontrol.
Disisi lain, kekurangan Diet Keto biasa terjadi pada awal diet. Banyak orang mengalami “keto flu” seperti lemas dan mual. Diet ini juga bisa menyebabkan kekurangan nutrisi dan serat karena membatasi buah dan biji-bijian.
Jika dilakukan tanpa pengawasan, diet keto berisiko membebani ginjal dan jantung serta sulit dipertahankan dalam jangka panjang.
- Intermittent Fasting
Kelebihan dari Intermittent Fasting adalah menurunkan berat badan tanpa perlu menghitung kalori secara ketat. Metode ini juga mendukung fungsi metabolisme dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Selain itu, banyak orang merasa lebih mudah menjalani IF karena tidak perlu memikirkan menu sepanjang hari, hanya fokus pada waktu makan.
Sedangkan kekurangannya, Bagi sebagian orang, IF bisa menyebabkan lemas, sulit konsentrasi, atau mudah lapar saat belum terbiasa. Jika tidak memilih makanan sehat saat waktu makan, manfaatnya bisa hilang.
Puasa yang terlalu panjang juga bisa memicu gangguan makan atau memperburuk kondisi kesehatan tertentu jika dilakukan tanpa pengawasan ahli.
- Diet OCD
Diet OCD (Obsessive Corbuzier’s Diet) dikenal efektif membantu menurunkan berat badan dengan menerapkan metode jendela makan atau puasa intermiten. Dengan membatasi waktu makan, tubuh memiliki lebih banyak waktu untuk membakar cadangan lemak, sehingga proses penurunan berat badan bisa berlangsung lebih cepat.
Selain itu, diet ini tidak terlalu membatasi jenis makanan yang dikonsumsi, sehingga terasa lebih fleksibel dan mudah diikuti oleh banyak orang.
Meski memiliki kelebihan yang menjanjikan penurunan berat badan, diet OCD bisa menyebabkan efek samping seperti rasa lemas, lapar berlebih, hingga sulit berkonsentrasi, terutama saat tubuh belum terbiasa.
Orang dengan kondisi tertentu, seperti penderita maag atau gangguan makan, tidak disarankan menjalani diet ini karena bisa memperparah gejala. Selain itu, jika tidak diimbangi dengan pemilihan makanan yang sehat dan bergizi saat jendela makan, diet ini berisiko menyebabkan kekurangan beberapa zat gizi penting.
- Diet Mediterania
Diet Mediterania adalah pola makan yang menekankan konsumsi sayuran, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun sebagai sumber lemak sehat. Banyak penelitian menunjukkan diet ini efektif menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui pengurangan peradangan dan perbaikan profil lipid darah.
Namun, diet ini juga memiliki kekurangan, terutama dari sisi ketersediaan dan biaya bahan makanan segar yang relatif tinggi di beberapa daerah. Selain itu, perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk menjalankan diet Mediterania tidak mudah dan membutuhkan komitmen jangka panjang agar manfaat kesehatannya bisa dirasakan secara optimal.
Manakah Diet Viral yang Paling Baik?
Jadi, setelah kita membahas beberapa jenis diet diatas. Kamu pasti akan bertanya, manakah diet yang paling baik?
Sejatinya, untuk menentukan jenis diet yang akan kamu lakukan bergantung kepada tujuan, kondisi kesehatan dan gaya hidup individu itu sendiri. Dilansir dari MayoClinic, sebuah jenis diet tidak tentu bisa dijalani oleh semua orang. Jadi, kamu harus bisa memilih jenis diet kamu berdasarkan tujuan, kondisi kesehatan dan tentunya gaya hidup yang kamu miliki.
Itu dia macam-macam diet viral yang kamu harus ketahui sebelum memulainya, jangan lupa juga untuk konsultasi ke dokter gizi agar kamu tau mana diet yang sangat cocok untuk diri kamu ya Ladies. Selamat Mencoba!
Sumber :
Columbia Asia. (2024). Manfaat Luar Biasa Diet Mediterania untuk Kesehatan Jantung. https://columbiaasia.co.id/artikel/kesehatan/manfaat-luar-biasa-diet-mediterania-untuk-kesehatan-jantung/
Gustina, B., Sekar, R., Leny, B. (2023). Studi Literatur: Pengaruh Diet Mediterania terhadap Profil Lipid dan Glukosa Darah Puasa pada Orang Overweightatau Obesitas. DOI: 10.20473/amnt.v7i1.2023.139-146
Karima, Y., Erfi, P., Novi, S. (2021). Pengaruh puasa intermiten 5:2 terhadap kadar malondialdehida pada karyawan pria dewasa dengan obesitas. DOI: https://doi.org/10.22146/ijcn.61765
Mayo Clinic. (2024). Weight loss: Choosing a diet that’s right for you. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/weight-loss/in-depth/weight-loss/art-20048466
Nabila, M. (2023). Kenali Jenis-Jenis Diet Jaman Sekarang: Efektif Ga Ya? https://unair.ac.id/post_fetcher/fakultas-kesehatan-masyarakat-kenali-jenis-jenis-diet-jaman-sekarang-efektif-ga-ya/
Nune, W., Muhsan, M., Satria, M. (2018). Pengaruh Diet Ocd (Obsessive Corbuzier Diet) Terhadap Penurunan Kadar Lemak Dan Berat Badan Pada Mahasiswa Putra Dan Putri Ikip Mataram. DOI: http://dx.doi.org/10.36312/jime.v4i2.417
Purwo, S., Rizka, E. (2021). Diet Ketogenik. Airlangga University Press
Anggita Nurmallasari, S.Gz., Dietisien merupakan lulusan gizi dari Universitas Negeri Semarang dan melanjutkan pendidikan profesi dietisien di IPB University. Memiliki pengalaman dietetik di beberapa level (komunitas, industri, olahraga, rumah sakit, dan catering) dan saat ini berperan aktif di WRP Indonesia dalam branding activity, pembuatan konten, dan penulisan artikel ilmiah.