Ladies, apakah kamu pernah mencoba berlari tanpa alas kaki? Mungkin sebagian orang akan merasa khawatir apabila berlari tanpa alas kaki, karena takut kakinya akan terluka atau cedera. Hal tersebut mungkin bisa terjadi. Tapi, tahukah kamu kalau ternyata berlari tanpa alas kaki memiliki banyak manfaat lho! Apa saja ya manfaatnya? Simak ulasan berikut yuk!
Lari merupakan salah satu jenis olahraga yang sering dilakukan dan digemari oleh banyak orang. Berlari, baik menggunakan sepatu atau tanpa alas kaki sama-sama bermanfaat untuk kesehatan. Namun, saat ini beberapa orang mulai mencoba berlari tanpa alas kaki. Alasannya, karena sepatu dianggap bisa melemahkan otot-otot kecil di kaki, mencegah tendon, ligamen, dan lengkungan alami di telapak kaki melakukan tugasnya dengan baik.
Manfaat Lari Tanpa Alas Kaki
Para ahli percaya bahwa berlari tanpa alas kaki atau ‘nyeker’ bisa membuat gerakan kaki lebih lincah, karena memperkuat otot, tendon, serta ligamen kaki.
Memperkuat otot-otot kaki
Berlari atau berolahraga tanpa alas kaki bisa memperkuat otot-otot yang menstabilkan kaki dan pergelangan kaki, serta membuatnya menjadi lebih kuat. Sepatu memberikan banyak dukungan pada kaki yang dapat membuat kaki dan pergelangan kaki menjadi malas. Memperkuat otot-otot kecil yang menstabilkan kaki dapat meningkatkan keseimbangan dan performa olahraga secara keseluruhan.
Meningkatkan keseimbangan tubuh
Berlari tanpa sepatu bisa mengaktifkan otot-otot kecil di kaki, pergelangan kaki, tungkai, dan pinggul yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh, serta membantu memperbaiki postur tubuh. Kaki kita ditutupi oleh proprioseptor, sensor yang memberikan umpan balik terkait posisi dan keseimbangan tubuh. Berlari tanpa alas kaki bisa merangsang sensor tersebut dan meningkatkan propriosepsi atau kemampuan tubuh untuk mengetahui atau menyadari posisi dari tubuh, dan bereaksi sesuai keperluannya, contohnya seperti menjaga tubuh pada posisi yang diinginkan. Saat kita memakai sepatu kemampuan propriosesi kita berkurang, sehingga apabila ada sesuatu hal yang tidak terduga, seperti saat kita menginjak permukaan yang tidak rata, tubuh mungkin tidak bisa bereaksi dengan tepat dan kehilangan keseimbangan.
Mengurangi risiko cedera
Berlari tanpa alas kaki bisa meningkatkan kekuatan otot, mobilitas gerakan, dan propriosepsi yang dapat membantu mengurangi risiko cedera. Selain itu, berlari tanpa alas kaki bisa membantu tendon achilles dan otot betis untuk meregang dan memanjang. Ini juga dapat mengurangi risiko cedera seperti otot betis yang tertarik atau cedera achilles tendon yang diakibatkan oleh ketegangan otot.
Memperlancar aliran darah dan mengurangi stres
Saat kita berlari tanpa alas kaki, kakimu akan langsung bersinggungan dengan permukaan yang tidak rata. Ini bisa memberikan manfaat seperti terapi pijat kaki yang bisa memperlancar aliran darah. Ketika berlari tanpa alas kaki, kamu akan merasa lebih membumi dan terhubung dengan lingkungan sekitar, hal ini bisa membantu mengurangi stress.
Meskipun memiliki banyak manfaat, kamu tetap perlu memerhatikan keamanan dirimu saat berlari tanpa alas kaki. Kamu juga perlu memperhatikan risiko yang mungkin timbul karena berlari tanpa alas kaki.
Risiko Berlari Tanpa Alas Kaki
Meskipun memiliki banyak manfaat, tidak dapat dipungkiri bahwa berlari tanpa alas kaki juga memiliki beberapa risiko, diantaranya seperti berikut.
Kaki terluka, lecet, dan kapalan
Aktivitas berlari tanpa alas kaki bisa membuat kakimu rentan terkena benda-benda tajam, seperti pecahan kaca, paku, kerikil, dan duri yang mungkin ada di jalan yang kamu lalui saat berlari. Ini bisa membuat kakimu terluka bahkan terinfeksi. Berlari tanpa alas kaki juga bisa menyebabkan kakimu mengalami lecet, lepuh, hingga kapalan. Terutama apabila kamu berlari di jalanan beraspal di cuaca panas. Sementara berlari menggunakan sepatu, memberikanmu perlindungan dari benda-benda tajam yang mungkin ada di jalur lari kamu dan membuatmu terhindar dari risiko kapalan.
Meningkatkan infeksi kulit
Berlari tanpa alas kaki bisa meningkatkan risiko kaki terpapar mikroorganisme seperti kuman dan bakteri, terutama apabila berlari di tanah yang lembap atau jalan yang kotor. Ini bisa meningkatkan risiko infeksi kulit seperti kutu air, kadas dan kurap.
Cedera
Pada sebagian orang yang belum terbiasa, berlari tanpa alas kaki bisa menyebabkan timbulnya sensasi tidak nyaman, seperti pegal-pegal hingga bahkan cedera pada tendon atau kram kaki akibat otot betis yang menegang.
Perubahan struktur telapak kaki
Terbiasa berlari tanpa alas kaki bisa mengubah struktur asli telapak kaki. Seorang yang sering berlari tanpa alas kaki memiliki telapak kaki yang cenderung lebih rata dibandingkan pelari yang memakai sepatu. Telapak kaki manusia sejatinya melengkung. Lengkungan ini berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh ketika kita melakukan gerakan. Telapak kaki yang rata justru dapat menyebabkan kami kerap merasa nyeri dan sakit otot setelah berlari. Dalam beberapa kasus tertentu, hal ini bisa meningkatkan risiko terkena plantar fascitis. Sementara sepatu umumnya dilengkapi dengan bantalan kaki yang didesain untuk mendukung bentuk telapak kaki.
Jadi lebih baik berlari tanpa alas kaki atau menggunakan sepatu?
Baik berlari dengan sepatu atau tanpa alas kaki sama-sama bermanfaat untuk kesehatan, yang terpenting ialah selalu memperhatikan keselamatanmu. Jika kamu hendak berlari tanpa alas kaki, sebaiknya hindari berlari di jalur yang memiliki permukaan tidak rata dan rentan terdapat benda-benda tajam, seperti kerikil, paku, pecahan kaca, dll. Cobalah untuk berlari di lapangan berumput. Namun, jika kamu merasa khawatir terkait risiko lain dari berlari tanpa alas kaki, kamu bisa menggunakan sepatu. Sepatu bisa melindungi kakimu dari benda tajam yang mungkin ada di jalur larimu. Tapi, di sisi lain sepatu dianggap dapat menyebabkan otot-otot kecil di kaki menjadi lemah. Untuk menghindarinya pilihlah sepatu yang memang diperuntukkan untuk olahraga lari, dengan bantalan kaki yang nyaman tentunya.
Sebelum berlari, jangan lupa lakukan pemanasan ya ladies agar kamu terhindar dari risiko cedera, dan tetap waspada akan benda-benda tajam di hadapanmu!
Sumber:
Nesta. (2019). The Benefits of Barefoot Training. [online] Tersedia di: <https://www.nestacertified.com/the-benefits-of-barefoot-training/> [Diakses pada 23 November 2021].
Sutanto, B. (n.d). Alasan Mengapa Kita Harus Berlatih Barefoot (Latihan Tanpa Alas Kaki. [online] Tersedia di: <https://apki.or.id/alasan-mengapa-kita-harus-berlatih-barefoot-latihan-tanpa-alas-kaki/> [Diakses pada 23 November 2021].
Swari, RC. (2021). Benarkah Lari “Nyeker” Lebih Sehat Daripada Pakai Sepatu?. [online] Tersedia di: <https://hellosehat.com/kebugaran/kardio/risiko-lari-tanpa-alas-kaki/> [Diakses pada 23 November 2021].
Tamin, R. (2021). Amankah Lari Bertelanjang Kaki?. [online] Tersedia di: <https://www.alodokter.com/amankah-lari-bertelanjang-kaki> [Diakses pada 23 November 2021].
Quinn, E. (2019). The Pros and Cons of Barefoot Running. [online] Tersedia di: <https://www.verywellfit.com/pros-and-cons-of-going-shoeless-3120540> [Diakses pada 23 November 2021].