Padel dan pickleball makin digemari oleh generasi millennial hingga Gen Z di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan fisik sekaligus kesehatan mental. Tapi, mereka tak lagi hanya tertarik pada olahraga konvensional seperti gym atau lari. Kini, muncul dua bintang baru di dunia olahraga raket: padel dan pickleball.
Keduanya bukan cuma olahraga biasa. Padel dan pickleball menawarkan pengalaman yang fun, sosial, dan photogenic, cocok banget untuk generasi yang suka eksplorasi gaya hidup aktif dan tetap eksis di media sosial.
Apa Itu Padel dan Pickleball?
Olahraga raket kini tidak hanya didominasi oleh tenis dan badminton. Dua nama baru yang sedang viral di Indonesia dan dunia yaitu padel dan pickleball, menawarkan pengalaman bermain yang lebih ringan, sosial, dan cocok untuk generasi aktif seperti millennial dan Gen Z. Sebelum kamu coba main, yuk kenalan dulu sama asal-usul dan ciri khas masing-masing olahraga!
Padel
Dilansir dari Redbull, Padel pertama kali diciptakan di Meksiko pada tahun 1969 oleh Enrique Corcuera, seorang pengusaha kaya yang memodifikasi lapangan tenis di rumahnya agar bisa dimainkan di ruang yang lebih kecil. Olahraga ini lalu berkembang pesat di Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya, menjadi sangat populer sebagai olahraga sosial keluarga dan komunitas.
Kini, padel menjadi fenomena global. Di Eropa, padel bahkan dianggap sebagai “the fastest growing sport,” dan sudah mulai masuk dalam turnamen internasional. Di Indonesia, minat terhadap padel mulai meningkat sejak 2022, terutama di Jakarta dan Bali.
Ciri khas padel:
- Dimainkan oleh 4 orang (ganda)
- Lapangan lebih kecil dari tenis, dikelilingi dinding kaca yang bisa digunakan sebagai pantulan
- Bola mirip bola tenis, tapi dengan tekanan udara lebih rendah
- Raket tanpa senar (paddle solid dengan lubang)
Kelebihannya:
- Tidak butuh power besar, lebih ke teknik dan reaksi cepat
- Cocok untuk perempuan, pemula, dan pemain dari berbagai usia
- Kombinasi antara fun, strategi, dan teamwork
Pickleball
Menurut USA Pickleball, olahraga ini lahir di Amerika Serikat pada tahun 1965. Diciptakan oleh tiga sosok di Washington State, yaitu Joel Pritchard, Bill Bell, dan Barney McCallum. Mereka ingin membuat permainan seru untuk anak-anak mereka selama musim panas. Mereka menciptakan permainan baru dengan peralatan seadanya bermodalkan paddle kayu dan bola plastik berlubang, lalu dimainkan di lapangan badminton.
Seiring waktu, pickleball berkembang menjadi olahraga komunitas di Amerika dan kini jadi tren global. Bahkan selebriti seperti Leonardo DiCaprio dan Selena Gomez diketahui ikut memainkan olahraga ini!
Ciri khas pickleball:
- Bisa dimainkan secara tunggal atau ganda
- Menggunakan bola plastik berlubang dan paddle ringan
- Lapangan lebih kecil dari tenis, net lebih rendah
- Kombinasi tenis + pingpong + badminton
Kelebihannya:
- Gerakannya lebih lambat dari tenis, tapi tetap intens
- Cocok untuk semua level kebugaran, bahkan untuk kamu yang jarang olahraga
- Sangat populer sebagai “olahraga keluarga dan komunitas” yang fun dan low risk
Kenapa Padel dan Pickleball Viral di Kalangan Millennial & Gen Z?
Setelah kamu mengetahui tentang sejarah dan latar belakang kedua olahraga tersebut, yuk kita dalami kenapa olahraga ini sangat diminati oleh kalangan millennial hingga gen z.
Sosial, Fun, dan Estetik
Padel dan pickleball bukan hanya olahraga tapi pengalaman sosial. Banyak venue di kota besar yang menggabungkan lapangan dengan kafe, lounge, dan layout yang instagramable. Setelah main padel, kamu bisa istirahat dan unggah konten seru bareng bestie, Ladies !
Cocok untuk Pemula tapi Tetap Menantang
Kedua olahraga ini tidak membutuhkan kemampuan atletik yang kompleks. Bahkan kamu yang baru pertama kali main bisa langsung enjoy. Tapi, semakin sering main, kamu bisa mengasah teknik dan strategi. Easy to start, fun to master.
Supportive Community
Komunitas padel dan pickleball biasanya ramah dan inklusif. Banyak klub dan event terbuka untuk umum, bahkan kamu bisa join walaupun datang sendirian. Hal ini menjadi daya tarik bagi perempuan urban yang ingin aktif sekaligus memperluas jejaring sosial.
Lifestyle Oriented Sport
Di era FOMO dan aesthetic culture, olahraga ini masuk banget ke gaya hidup sehat modern. Outfit padel dan pickleball juga sangat stylish, sneakers putih, dan raket lucu warna pastel. Jadi, tidak heran kalau banyak selebgram yang mulai rutin unggah video main pickleball bareng squad-nya.
Manfaat Fisik & Mental: Lebih dari Sekadar Olahraga
Nah, dengan kelebihan kedua olahraga tersebut yang mudah dipelajari dan cocok untuk pemula. Olahraga ini ternyata memiliki manfaat yang baik untuk tubuh kamu. Yuk kita dalami!
Meningkatkan Kesehatan Jantung & Paru-paru
Menurut International Journal of Environmental Research and Public Health, Padel dan pickleball termasuk olahraga aerobik ringan sampai sedang. Aktivitas ini melatih kardiovaskular tanpa membuat tubuh terlalu overtraining. Sangat cocok buat kamu yang ingin tetap fit tapi malas olahraga berat.
Melatih Otak, Fokus, dan Reaksi Cepat
Dalam setiap permainan, kamu dilatih untuk berpikir cepat, membaca arah bola, dan mengambil keputusan dalam hitungan detik. Ini membuat olahraga ini bukan hanya fisik, tapi juga mental challenge yang melatih konsentrasi.
Anti Stres, Anti Jenuh
Interaksi sosial yang terbangun selama bermain sangat efektif meredakan stres. Tubuhmu akan melepaskan endorfin dan serotonin yang bikin mood meningkat. Menurut studi dari American Journal of Health Promotion, kamu akan merasa lebih segar, produktif, dan bahagia setelah sesi main, apalagi dilakukan di tempat terbuka.
Menjaga Berat Badan dan Bentuk Tubuh
Studi dari Journal of Exercise Science and Fitness, menunjukkan bahwa gerakan terus-menerus membantu membakar lemak, terutama di bagian perut, paha, dan lengan. Kombinasi kardio ringan dengan aktivitas menyenangkan membuat kamu bisa mempertahankan gaya hidup aktif tanpa merasa terpaksa.
Kesimpulan : Healthy Lifestyle yang Lebih Seru
Padel dan pickleball bukan sekadar olahraga, padel maupun pickleball adalah cara baru untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan kehidupan sosial. Buat kamu yang sedang mencari aktivitas yang sehat, seru, dan nggak membosankan, olahraga ini bisa jadi pilihan terbaik.
Di tengah tekanan pekerjaan, burnout digital, dan kesibukan urban, padel dan pickleball bisa jadi pelarian sehat dan produktif. Kamu nggak hanya bergerak aktif, tapi juga terkoneksi, bahagia, dan tetap fashionable!
Bergabunglah dengan komunitas Padel dan Pickleball sekarang! Temukan lapangan terdekat dan mulai bermain!
Sumber Referensi :
Harris, M., & Kuo, C. (2021). Scientific Challenges on Theory of Fat Burning by Exercise. Frontiers in Physiology, 12. https://doi.org/10.3389/fphys.2021.685166.
Kang, S., & Hundal, J. (2024). Navigating Life Challenges Through Play. American Journal of Health Promotion, 38, 284 – 286. https://doi.org/10.1177/08901171231215479d.
Redbull. (2024). From backyards to global fame: this is the surprising history of padel. https://www.redbull.com/int-en/history-of-padel
Sánchez-Alcaraz, B., & Courel-Ibáñez, J. (2022). The Role of Padel in Improving Physical Fitness and Health Promotion: Progress, Limitations, and Future Perspectives—A Narrative Review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19. https://doi.org/10.3390/ijerph19116582.
USA Pickleball. N.d. History of the Game. https://usapickleball.org/what-is-pickleball/history-of-the-game/
Yin, M., Chen, Z., George, P., Liu, H., Li, H., & Li, Y. (2023). Chronic high-intensity interval training and moderate-intensity continuous training are both effective in increasing maximum fat oxidation during exercise in overweight and obese adults: A meta-analysis. Journal of Exercise Science and Fitness, 21, 354 – 365. https://doi.org/10.1016/j.jesf.2023.08.001.

Anggita Nurmallasari, S.Gz., Dietisien merupakan lulusan gizi dari Universitas Negeri Semarang dan melanjutkan pendidikan profesi dietisien di IPB University. Memiliki pengalaman dietetik di beberapa level (komunitas, industri, olahraga, rumah sakit, dan catering) dan saat ini berperan aktif di WRP Indonesia dalam branding activity, pembuatan konten, dan penulisan artikel ilmiah.