Gara-Gara Seblak 8.861 Remaja Terkena Anemia, Cari Tahu Faktanya Yuk!

Gara-Gara Seblak 8.861 Remaja Terkena Anemia, Cari Tahu Faktanya Yuk!

Ladies, belakangan ramai di media sosial mengenai temuan ribuan remaja putri di Karawang yang mengalami anemia lantaran gemar mengonsumsi seblak.

Apakah benar mengonsumsi seblak dapat menyebabkan anemia? Cari tahu faktanya yuk!

Lebih dari 8.000 Remaja Putri Mengalami Anemia

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada masyarakat Indonesia, terutama remaja putri.

Berdasarkan hasil skrining Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang terhadap 33 ribu lebih remaja putri di Karawang menunjukkan 8.861 di antaranya mengalami anemia selama tahun 2024. Sebanyak 346 orang di antaranya mengalami anemia berat, 3.268 orang mengalami anemia sedang, dan 5.247 orang mengalami anemia ringan.

Apa Sih yang Dimaksud Anemia?

Dilansir dari Kemenkes RI, anemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh seseorang mengalami penurunan sel darah merah atau ketika jumlah sel darah merah yang ada di dalam tubuh berada di bawah batas normal.

Anemia umumnya disebabkan karena kurangnya kadar hemoglobin (Hb), yakni protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh dan memberikan warna merah pada darah.

Anemia sendiri diklasifikasikan menjadi ringan, sedang dan berat berdasarkan kadar hemoglobin yang terkandung dalam darah.

Kadar Hb pada Kelompok UmurNon Anemia (g/dL)Anemia (g/dL)
RinganSedangBerat
Anak 6-59 bulan1110,0-10,97,0-9,9<7,0
Anak 5-11 tahun11,511,0-11,48,0-10,9<8,0
Anak 12-14 tahun1211,0-11,98,0-10,9<8,0
Perempuan tidak hamil (≥ 15 tahun)1211,0-11,98,0-10,9<8,0
Ibu hamil1110,0-10,97,0-9,9<7,0
Laki-laki ≥ 15 tahun1311,0-12,98,-10,9<8,0

Anemia biasanya ditandai dengan gejala yang disebut sebagai 5 L, yakni:

  • Lesu
  • Letih
  • Lemah
  • Lelah
  • Lalai

Gelaja lainnya dapat disertai dengan sakit kepala, pusing, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, sulit konsentrasi, serta tampak pucat.

Apa Dampak Anemia pada Remaja Putri?

Anemia dapat menimbulkan banyak dampak negative bagi remaja putri, di antaranya:

  • Menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit infeksi.
  • Menurunnya kebugaran, karena mudah lelah, letih, dan lesu akibat kurangnya suplai oksigen ke otot.
  • Menurunnya konsentrasi dikarenakan suplai oksigen yang kurang ke otak, sehingga dapat memengaruhi prestasi belajar dan produktivitas.
Baca :   7 Tips Diet Saat Liburan Natal dan Tahun Baru

Mengapa Remaja Putri Rentan Anemia?

Terdapat beberapa faktor yang membuat remaja putri lebih rentan terkena anemia, di antaranya yaitu:

  1. Sedang dalam masa pertumbuhan yang pesat, sehingga membutuhkan asupan zat gizi lebih banyak.
  2. Remaja putri kerap melakukan diet yang keliru untuk menurunkan berat badan, termasuk mengurangi asupan makanan kaya zat besi dan protein hewani yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin.
  3. Remaja putri mengalami haid yang menyebabkan ia kehilangan darah setiap bulan, sehingga membutuhkan zat besi dua kali lipat saat haid. Belum lagi jika mengalami gangguan haid yang membuat periode haid lebih lama atau darah haid keluar lebih banyak dari biasanya.

Apa Penyebab Anemia?

Anemia dapat terjadi karena berbagai faktor, di antaranya:

  • Defisiensi zat gizi

Minimnya asupan zat gizi, baik hewani dan nabati yang merupakan pangan sumber zat besi yang berperan penting untuk produksi hemoglobin sebagai komponen sel darag merah (eritrosit). Selain zat besi, zat gizi lain yang diperlukan dalam produksi hemoglobin termasuk asam folat, vitamin B12, dan protein.

  • Perdarahan

Perdarahan yang disebabkan karena menstruasi yang lama dan berlebihan, atau karena kecacingan dan trauma atau luka yang menyebabkan kadar Hb menurun.

  • Faktor Keturunan

Anemia juga dapat disebabkan karena faktor keturunan, seperti kondisi Thalassemia, yakni penyakit kelainan darah yang diwariskan secara genetik. Kondisi ini menyebabkan gangguan produksi hemoglobin, yang dapat menyebabkan anemia parah.

Benarkah Konsumsi Seblak Menyebabkan Anemia?

Mengutip pernyataan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Karawang, dr. Nurmala Hasanah, kebiasaan mengonsumsi seblak bisa jadi salah satu faktor penyebab banyaknya remaja putri yang mengalami anemia.

Baca :   Wow! Turun BB Hingga 31 kg Kurang dari Setahun. Intip Rahasianya Yuk!

“Sering mengonsumsi mie bakso dan seblak, serta menstruasi yang terlalu bayak. Remaja kekurangan asupan nutrisi dan serat yang memadai,” kata dr. Nurmala Hasanah dalam Asumsico.

Seblak merupakan makanan yang dibuat dari kerupuk dengan cita rasa khas yakni kencur, dengan rasa pedas dan gurih, serta memiliki tekstur yang kenyal. Makanan yang satu ini memang cukup digemari oleh remaja.

Karena berbahan dasar kerupuk, komposisi zat gizi seblak terutama didominasi oleh karbohidrat. Tapi, saat ini banyak orang mulai mengembangkan olahan seblak dengan menambahkan variasi bahan lainnya, seperti telur, ayam, sayur, dan frozen food olahan daging, ayam, atau seafood (termasuk bakso, sosis, dll). Sehingga sangat mungkin menambahkan nilai zat gizi lainnya, tergantung bahan yang ditambahkan di dalamnya.

Kita tidak dapat serta merta mengatakan bahwa konsumsi seblak menyebabkan anemia, karena banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami anemia, seperti yang telah dibahas di atas. Namun, jika remaja hanya mengonsumsi seblak yang dibuat dari kerupuk saja tanpa memerhatikan asupan gizi lain, bukan tak mungkin remaja tersebut memiliki risiko anemia yang lebih tinggi, lantaran kurangnya asupan gizi yang memadai.

Untuk mencari tahu penyebab anemia, perlu mencari tahu bagaimana pola makan remaja itu sehari-hari, apakah asupan zat gizinya sudah terpenuhi, atau adakah kondisi lain yang menyebabkan ia mengalami anemia.

Bagaimana Mencegah dan Mengatasi Anemia?

Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

1. Meningkatkan asupan makanan bergizi

Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola makan bergizi seimbang yang terdiri dari beragam jenis makanan, terutama pangan hewani kaya zat besi (besi heme) seperti hati, ikan, daging, unggas, susu, serta pangan nabati kaya zat besi (besi non-heme) termasuk sayuran hijau (bayam, brokoli) dan kacang-kacangan.

Baca :   5 Alasan Mengapa Kamu Perlu Melakukan Evaluasi Diri di Akhir Tahun

Guna meningkatkan penyerapan zat besi, tingkatkan pula asupan vitamin C bisa dari buah-buahan seperti jambu dan jeruk. Hindari mengonsumsi makanan sumber zat besi dengan zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi seperti tannin yang terkandung dalam teh.

2. Fortifikasi zat besi

Fortifikasi yaitu penambahan satu atau lebih zat gizi ke dalam pangan untuk menambahkan nilai gizinya. Biasanya fortifikasi dilakukan oleh industry pangan, untuk itu perhatikanlah informasi pada label untuk mengetahui apakah produk pangan tersebut telah difortifikasi zat besi.

3. Suplementasi zat besi

Suplementasi TTD atau Tablet Tambah Darah pada remaja putri merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam memenuhi asupan zat besi dan mencegah anemia pada remaja.

Ladies, anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, bukan karena sekedar mengonsumsi seblak. Jika ladies ingin mengonsumsi seblak boleh-boleh saja, asal tidak terlalu sering, misalnya satu hingga dua kali dalam sebulan. Jangan lupa juga tambahkan topping seperti sayur, telur, ayam, atau makanan bergizi lainnya untuk menambahkan nilai gizi di dalam seblak. Sementara untuk frozen food olahan seperti sosis, bakso, kornet, otak-otak, dll sebaiknya dibatasi ya. Produk-produk olahan tersebut umumnya cenderung tinggi lemak dan juga natrium, yang apabila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti hipertensi dan penyakit jantung.

Alih-alih mengonsumsi seblak, lebih baik perbanyak konsumsi beraneka jenis makanan bergizi untuk mendukung penenuhan zat gizi.

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan konsumsi Tablet Tambah Darah dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi dan mencegah terjadinya anemia pada remaja.

Yuk cegah anemia dengan makan makanan bergizi seimbang!

Sumber:

Bailey, M.M. (2024). The cold, hard facts about frozen foods. https://www.cspinet.org/cspi-news/cold-hard-facts-about-frozen-foods

Kemenkes. (2021). Buku Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. https://ayosehat.kemkes.go.id/buku-pedoman-pencegahan-dan-penanggulangan-anemia-pada-remaja-putri-dan-wanita-usia-subur

Kemenkes. (2023). Mengenal Gejala Anemia pada Remaja. https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-gejala-anemia-pada-remaja

Kemenkes. (nd). Thalassemia. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/ptm-lainnya/thalassemia

World Health Organization. (2014). Haemoglobin and Iron: Information for Blood Donors. www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK310577/.

Article Lainnya