Apakah Diet Noom Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Apakah Diet Noom Efektif untuk Menurunkan Berat Badan

Ladies, kebanyakan diet memangkas beberapa asupan makanan tertentu seperti kalori, karbohidrat, gula, atau lemak untuk membantu kamu dalam menurunkan berat badan. Diet noom berbeda, diet berbasis teknologi ini menggunakan pendekatan psikologi untuk mengubah kebiasaan makan menjadi lebih baik. Tapi, apakah diet ini efektif untuk menurunkan berat badan?

Apa yang Dimaksud Diet Noom?

Diet Noom merupakan diet berbasis aplikasi yang didesain untuk membantu orang untuk menurunkan berat badan, menjadi lebih bugar, dan tetap sehat. Ide dari diet noom atau Noom’s Healthy Weight Program ini ialah mengubah perilaku seseorang, sehingga seseorang tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga dapat mempertahankan berat badan dalam jangka panjang, melalui perencanaan diet komprehensif, dengan makanan, latihan, dan aspek kesehatan mental yang tertanam di dalamnya.

Seperti kebanyakan aplikasi diet lainnya, Aplikasi noom juga menawarkan sejumlah fitur menarik yang bisa membantu kamu dalam menjalani diet, seperti weekly challenges dan informasi edukasi, fitur untuk mencatat dan memonitoring progress diet, virtual coach, dan biometric tracking.

Diet noom menggunakan traffic light system yang unik untuk memberi peringkat makanan menurut berapa banyak kalori yang dikandungnya. Traffic light system ini membagi makanan ke dalam tiga kelompok warna label, yaitu merah, kuning, dan hijau.

  • Makanan Berlabel Hijau

Makanan berlabel hijau, merupakan kelompok makanan yang memiliki kandungan zat gizi paling banyak dan kalori paling sedikit. Diet ini merekomendasikan asupan makanan berlabel hijau sekitar 30%. Kelompok makanan ini meliputi:

  • Sayuran: bayam, brokoli, paprika, mentimun, tomat
  • Buah: apel, pisang, stroberi
  • Produk olahan kacang: tahu, susu almond tanpa pemanis
  • Produk susu: yogurt tanpa lemak, keju tanpa lemak, susu skim
  • Biji-bijian dan produk olahannya: oatmeal, beras cokelat, roti gandum utuh, quinoa
  • Makanan Berlabel Kuning

Makanan berlabel kuning memiliki lebih sedikit kandungan zat gizi dan lebih banyak kalori dibandingkan makanan berlabel hijau. Konsumsi makanan berlabel kuning disarankan sekitar 45%. Kelompok makanan ini meliputi:

  • Unggas: ayam panggang, dada kalkun, telur
  • Ikan: tuna, salmon
  • Daging: daging sapi tanpa lemak
  • Produk susu: greek yogurt, keju rendah lemak
  • Kacang-kacangan: kacang hitam, buncis
  • Biji-bijian dan produk olahannya: tortilla
  • Karbohidrat: nasi putih, pasta, roti putih, dll
  • Buah: alpukat
  • Makanan Berlabel Merah
Baca :   Bukan Berubah Menjadi Otot, Berikut Penjelasan Kemana Perginya Lemak Setelah Dibakar

Kelompok makanan ini mengandung kalori paling banyak dan kandungan gizi paling sedikit. Konsumsi makanan berlabel merah disarankan lebih sedikit dan jarang, serta dalam porsi kecil sekitar 25%. Kelompok makanan ini meliputi:

  • Daging dan produk olahannya: ham, daging babi, daging sapi, daging kambing, bacon, sosis, dll
  • Minyak: minyak zaitun, minyak kelapa, minyak alpukat, dll
  • Kacang dan produk olahannya: kacang almond, kacang mete, walnut, selai kacang, selai almond, dll
  • Biji-bijian: chia seeds, biji bunga matahari, biji rami, dll
  • Lainnya: wine, gula, madu, makanan tinggi kalori (seperti pizza, hamburger, hot dog, kue manis, dll)

Panduan Diet Noom

Program diet noom melatih seseorang untuk menjalani pola hidup yang sehat berbekal prinsip terapi kognitif perilaku. Alih-alih mengejar hasil instan, diet ini mendorong pengguna untuk memahami pentingnya pemenuhan asupan gizi dan aktivitas fisik.

Untuk menjalani diet noom, pertama kamu perlu mengunduh aplikasi noom di Playstore atau Appstore. Setelah mengunduhnya kamu akan diminta untuk membuat akun atau login, kemudian masukan tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, usia, informasi umum terkait kesehatan, berat badan yang ingin dicapai, lingkungan sosial, dan aspek lainnya. Kemudian kamu perlu mencatat setiap makanan dan camilan yang kamu makan setiap hari. Aplikasi ini akan memberikan feedback terkait pilihan makananmu, untuk membantumu memiliki kebiasaan makan yang lebih baik dan mencapai target berat badanmu. Kamu juga perlu mencatat aktivitas fisik dan olahragamu, aplikasi ini dilengkapi juga dengan fitur pedometer untuk menghitung berapa banyak langkah yang kamu ambil setiap harinya. Noom akan menawarkan jenis latihan yang bisa kamu lakukan. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan feedback dari personal coach melalui fitur chat pada aplikasi noom. Coach akan memotivasi kamu untuk mencapai goals kamu dan membantu kamu mengatasi rintangan selama diet. Kamu juga bisa terhubung dengan anggota lain melalui grup coaching.

Selama 16 minggu menjalani diet, noom akan memberi tahu kamu cara memilih makanan yang bergizi. Kamu juga akan mendapatkan artikel kesehatan terutama terkait gizi setiap harinya, serta ada weekly challenges yang membantumu untuk terus maju. Program ini juga menawarkan saran untuk membantu mencegah atau mengelola penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.

Baca :   Benarkah Buang Air Kecil Bisa Menurunkan Berat Badan?

Namun, program ini tidak bisa didapatkan secara gratis, melainkan kamu harus berlangganan. Untuk dua minggu pertama kamu bisa mendapatkan percobaan gratis, namun setelahnya kamu akan dikenakan biaya sekitar $59 (Rp 840.000,-) per bulan atau $129 (Rp 1.840.000,-) per tiga bulan.

Apakah Diet Noom Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang membandingkan efektivitas diet noom dengan diet penurunan berat badan lainnya, tetapi para peneliti telah menganalisis data dari pengguna Noom.

Dalam suatu penelitian di hampir 36.000 pengguna Noom, 78% berhasil menurunkan berat badan selama sekitar 9 bulan menjalani diet noom, dengan 23% mengalami penurunan lebih dari 10%, dibandingkan dengan berat badan awal mereka. Peneliti menemukan bahwa mereka yang rutin memantau berat badan dan kebiasaan dietnya, mengalami penurunan berat badan yang lebih konsisten.

Dalam studi lainnya, peneliti menggunakan Noom untuk memberikan program pencegahan diabetes kepada 43 peserta dengan prediabetes yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Peneliti ingin menilai keefektifan program pencegahan diabetes tersebut dalam mempromosikan penurunan berat badan di antara para peserta. Dari penelitian tersebut menunjukkan, dari 36 peserta yang menyelesaikan penelitian hingga akhir, sekitar 64% kehilangan lebih dari 5% berat badan mereka setelah menggunakan program pencegahan diabetes dari Noom.

Baca :   Tips Menghadapi Rasa Insecure Terhadap Tubuh (Body Insecurity)

Akan tetapi, studi tersebut tidak membandingkan diet noom dengan aplikasi diet atau jenis diet yang lainnya. Sehingga, sulit untuk mengetahui apakah diet noom lebih efektif dibandingkan strategi penurunan berat badan yang lainnya.

Plus Minus Diet Noom

Kelebihan:

  • menggunakan sistem kode warna sederhana untuk mempromosikan makanan dengan kepadatan kalori yang rendah
  • tidak sepenuhnya menghilangkan makanan atau kelompok  makanan apa pun
  • mendorong perubahan perilaku
  • memberikan dukungan dari tim virtual, termasuk pelatihan dengan biaya tambahan
  • memungkinkan kamu menyesuaikan tujuan agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi

Kekurangan:

  • relatif mahal
  • sebagain besar berfokus pada penurunan berat badan daripada kesehatan seluruh tubuh
  • merekomendasikan jumlah kalori yang rendah, yang mungkin tidak cocok untuk semua orang
  • bagi orang yang tidak suka mencatat mungkin akan merasa bosan dan memakan waktu untuk mencatat makanan di aplikasi

Orang-orang yang memiliki riwayat medis penyakit tertetu perlu berhati-hati dalam menggunakan noom atau aplikasi penurunan berat badan serupa, sebab mereka memerlukan diet khusus dan harus berkonsultasi dengan dokter, ahli gizi, atau profesional kesehatan lainnya.

Ladies, itu dia diet noom, diet berbasis teknologi aplikasi yang menggunakan pendekatan psikologi untuk membantu orang dalam melakukan diet penurunan berat badan dan merubah perilaku hidup menjadi lebih sehat.

Sumber:

Healthline.com. (2021). Noom Diet Review: Does It Work for Weight Loss?. [online] Tersedia di: <https://www.healthline.com/nutrition/noom-diet-review> [Diakses pada 15 September 2021].

Medicalnewstoday.com. (2020). Everything you need to know about the Noom diet. [online] Tersedia di: <https://www.medicalnewstoday.com/articles/327114> [Diakses pada 15 Sseptember 2021].

Webmd.com. (2020). Noom. [online] Tersedia di: <https://www.webmd.com/diet/a-z/noom-diet> [Diakses pada 15 September 2021].

Web.noom.com. (2015). Calorue Density 101: How to Eat More to Weigh Less. [online] Tersedia di: <https://web.noom.com/blog/calorie-density-how-to-eat-more-to-weigh-less/> [Diakses pada 15 September 2021].

Artikel Lainnya

No Content Available